Bab 217
Selena menenangkan pikirannya dan membuka pintu, ekspresi wajahnya sudah
kembali normal.
“Aku sudah siap.”
Lina melihat wajahnya yang agak pucat, “Riasan apa yang kamu rias, sudahlah, lebih baik kamu pakai saja lipstikku, ini warna populer yang paling disukai pria tahun ini.”
Lipstik yang cerah dioleskan ke bibirnya seolah–olah memberikan cahaya kilauan. pada dirinya, Selena terlihat lebih segar.
Lina menyemprotkan parfum aroma yang kuat dan memikat ke tubuhnya lagi.
Selena mengerutkan keningnya, tubuhnya sudah tersemprot dengan parfum
sebelum dia sempat menolak.
“Selesai, ayo kita masuk, jangan biarkan Pak Niko menunggu kita terlalu lama.”
Lina memastikan lagi, “Kamu tahu aturan perjamuan, kan? Nggak perlu aku ajari
kamu lagi, ‘kan?”
“Aku mengerti.”
“Baiklah.”
Mereka baru saja masuk ke ruangan pribadi, mungkin karena Lina sudah diam–diam
mengirim foto Selena, jadi Pak Niko sudah datang lebih awal.
Dia enggak terlambat setengah jam seperti dulu, dia bahkan datang senyuman yang ceria di wajahnya.
Setelah pintu terbuka, dia langsung berdiri dan menyambutnya.
“Maaf sekali Pak Niko, kami yang mengundang kamu untuk makan malam, tetapi
kamu pula yang menunggu kami, kamu akan minum tiga gelas alkohol sebagai
hukuman kecil kami.”
“Bisa bertemu dengan dua gadis cantik adalah kehormatanku, Lina, gadis ini terlihat
sangat asing, cepat perkenalkan padaku.”
1/3
Lina sibuk tertawa dan berkata, “Pak Niko, dia adalah Selena yang baru saja bergabung dengan perusahaan kami, Selena, ayo sapa Pak Niko.”
Pak Niko berusia sekitar empat puluhan, dia memiliki tampilan khas pria paruh baya yang mesum dan memiliki perut buncit.
Dia menyipitkan matanya dan memperhatikan kepala hingga kaki Selena, setelah melihat dengan seksama, dia merasa lebih puas.
Awalnya dia pikir Selena cantik di foto saja, tetapi ternyata orang aslinya lebih
menakjubkan.
“Pak Niko.” Selena memberi salam dengan acuh tak acuh.
Pak Niko segera mengulurkan tangannya untuk menariknya kemarin, “Selena, aku
dan Ketua Lina sudah lama kenal, ayo kemarin dan duduklah.”
Selena enggak membiarkannya menyentuh tangannya, dia memilih duduk di
tempat yang agak jauh dari tempat utama.
Melihat tangan Pak Niko yang terjulur canggung di udara dan ekspresi Lina yang terkejut, Selena langsung melanjutkan, “Silakan duduk, jangan sungkan.”
Lina terdiam,
Setelah mengutuk Selena di dalam hatinya, Linadengan suka rela memegang lengan Pak Niko, wajahnya penuh senyuman, “Hehe, maaf Pak Niko, karyawan baru kami nggak begitu mengerti aturannya.”
Tatapan serakah Pak Niko melirik wajah muda Selena, dia juga enggak marah, “Dia masih muda, jadi aku bisa mengerti, silakan duduk, suruh pelayannya hidangkan
makanan.”
Lina sebenarnya ingin Selena yang menemani Pak Niko, tetapi dia tidak menyangka
Selena akan melakukan trik ini.
Dia hanya bisa duduk di sebelah kanan Pak Niko, di sebelah kiri Pak Niko juga ada beberapa orang kepercayaannya.
Biasanya peran orang–orang ini adalah menuangkan alkohol kepada gadis dan membuat mereka mabuk, dalam banyak kasus, mereka selalu berhasil mencapai
23
tujuan mereka.
Pak Niko juga tidak terburu–buru, hari baru saja malam, dia berbicara dengan asal.
Selena melirik tangan Pak Niko, tangannya sudah hampir mencapai bagian dalam paha Lina.
Lina jelas merasa tidak senang, tetapi din juga tidak berani melawan Pak Niko, jadi dia hanya bisa tersenyum dengan paksa.
“Pak Niko, bagaimana pertimbanganmu tentang kontrak perusahaan kami? Jika kamu nggak menyelamatkanku, aku benar–benar akan dipecat,” kata Lina dengan
manis.
Entah apa yang dilakukan Pak Niko, tiba–tiba Lina mengerang.
Pak Niko dengan senang hati berkata, “Lina, bagaimana boleh tergesa–gesa seperti ini? Jika ingin bekerja sama, maka aku harus melihat bagaimana niat kalian.”
Pandangan Lina bertemu dengan Selena, “Selena, Pak Niko bilang dia ingin melihat.
niat kita.”
Selena tersenyum, “Ketua, aku sudah mengerti.”
Pak Niko melihat Selena yang tiba–tiba berdiri, wajahnya yang cantik, lehernya yang putih dan kurus, jika dilihat dari sudut mana pun, Selena tetap terlihat sangat cantik.
Hati Pak Niko bergelora ketika mengingat dia akan mendapatkan gadis cantik
seperti ini.
Entah trik apa yang akan dilakukan Selena untuk menunjukkan niat mereka? Apakah menyuapnya alkohol atau menyuapnya makan?
Pak Niko sudah banyak berfantasi dalam pikirannya.
Selena langsung menjepitkan satu kaki babi besar ke dalam mangkuk Pak Niko,
Silakan Pak Niko, jangan sungkan.”
Melihat mata Pak Niko yang terbelalak, Selena terus menerus menjepitkan lauk untuknya, kaki babi tertumpuk seperti gunung kecil di mangkuk Pak Niko, Mengapa kamu melihatku? Lihat kaki babi ini! Apakah niatku ini sudah cukup tulus? Jika nggak cukup, di sini masih ada, semuanya untukmu.”
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report