Bab 443

Hanya karena mendengar satu kata dari mulut Harvey, kaki Lian langsung lemas. Dia pun

menghempaskan diri ke lantai. “Tuan Harvey, saya akan mengaku!*

Harvey mengernyitkan dahi, cepat sekali orang ini mengaku, bahkan Harvey belum sempat menekannya

sama sekali,

*Katakan.”

*Saya merasa sayang untuk membuang sisa mawar yang sudah dipangkas, jadi malamnya saya jual seharga 20 ribu pertangkainya. Saya nggak maksud buat serakah, tapi sekarang kondisi keuangan saya kritis dan nenek saya lagi sakit. Maaf, Tuan Harvey, saya janji nggak akan melakukannya lagi.”

Kerutan dahi Harvey makin dalam. “Cuma ini yang mau kamu bicarakan?”

Lian meneteskan air mata. “Masih ada, saya akan menjelaskan semuanya. Pas saya lagi memangkas semak–semak, tangan saya agak bergetar, jadi saya nggak sengaja membentuk semak itu jadi pola apel padahal seharusnya pola hati. Tuan Harvey, tolong jangan ragukan profesionalitas saya. Hari itu saya lagi agak kurang sehat.”

Harvey memijat dahinya sendiri dengan ekspresi tak sabar. Kamu ini terlalu banyak melantur,

maksudku tolong jelasin soal Seli. Berhubung beberapa hari terakhir ini kamu yang merawatnya, apa kamu merasa ada yang aneh sama día?”

Lían mengusap keringat dingin di dahinya. “Nona Selena? Akhir–akhir ini nafsu makannya menurun.”

“Ada lagi?”

“Nggak. Nona Selena orangnya cuek, jadi kami jarang mengobrol.”

Lian ingat perintah Selena yaitu tak boleh ceroboh mengungkapkan rahasia Selena.

Harvey langsung berseru, “Kenapa nggak kasih tahu aku dari awal kalau dia hamil dan kehilangan nafsu makan? Gimana kalau sesuatu terjadi sama janinnya?

Mata Lían terbelalak. “Ternyata Tuan Harvey sudah tahu kalau Nona Selena hamil? Nona menyuruh saya buat merahasiakan itu.”

Dasar polos, mudah sekali dia tertipu.

Harvey seketika merasa cemas, ternyata apa yang dikatakan oleh Yosef benar. Selena benar–benar

hamil.

Día berpura–pura menunjukkan ekspresi datar dan berkata, Tentu saja, dia nggak akan bisa menyembunyikan apa pun dariku! Karena dia nggak mau aku tahu, jadi aku purapura nggak tahu. Kamu juga jangan bilang apaapa ya ke dia, biar dia nggak kesal.

$15 BORUS

“Ya, memang suasana hati orang yang sedang hamil itu nggak stabil. Akhir–akhir ini, saya bisa merasakan suasana hati Nona Selena lagi labil. Kadang senang, kadang gelisah.”

“Kenapa dia gelisah?”

“Saya juga nggak tahu Tuan, mungkin karena terlalu mual, atau

Lian diam–diam melirik Harvey. “Nona tahu kalau Tuan akan menikahi Nona Agatha, Jadi dia sedih, Dulu, ibu saya juga merasa sangat gelisah dan nggak nyaman pas hamil anak kedua. Tuan Harvey pasti penyebab Nona Selena gelisah begitu,”

Harvey mengemyitkan dahi. “Kamu bilang dia muntah terus, ‘kan?

“Ya, kata Nona, kehamilannya yang sekarang ini lebih parah dari sebelumnya. Walaupun nggak bisa makan apa pun, dia tetap memaksakan diri buat makan demi Janinnya. Kadang habis makan langsung muntah, tapi dia nggak peduli. Dia sudah biasa makan sambil muntah–muntah, Nona Selena memang

sangat peduli sama janinnya ini,”

Mendengar ini, Harvey langsung mengingat–ingat apa yang sudah dirinya perbuat ketika Selena mengandung anak pertama.

Sebelum Selena hamil Harvey selalu meminta Selena untuk melahirkan anaknya.

Hari itu, Selena tersenyum bahagia seperti anak kecil dan melompat ke pelukannya ketika hasil tes kehamilan keluar, tetapi saat itu Harvey sedang tenggelam dalam kesedihan atas kematian Lanny.

Senyum Selena saat itu membuatnya sakit hati.

Oleh sebab itu, Harvey jadi sering minum–minum di luar.

Dia tak tahu pada saat itu, Selena merasa tersiksa akan kehamilannya.

“Selain mual–mual, apa lagì?

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report