Bab 481

Dari masalah tentang Kezia hingga ke Lanny, Selena awalnya mengira bahwa dia

sudah memahami seluruh situasinya. Namun, setelah mendengar cerita Arya,

sepertinya pemikirannya salah.

Arya sama sekali tidak mengetahui tentang perselisihan yang terjadi di balik semua

ini. Pemikirannya masih terjebak pada situasi beberapa tahun yang lalu.

“Nak, kamu benar–benar nggak percaya sama ayahmu ini, ya? Bahkan, kalau aku.

ingin punya anak, aku pasti memberikannya status yang jelas. Lagian, aku cuma

akan punya anak kalau sudah mendapatkan persetujuanmu, pastinya dalam kondisi

yang stabil dan matang di semua aspek. Mana mungkin aku melakukan sesuatu

yang nggak bertanggung jawab seperti itu?”

Jika bukan karena Arya yang mengatakannya sendiri, Selena mungkin akan salah

paham seumur hidupnya.

Dia bahkan mengira jika janin di dalam perut Kezia adalah darah daging keluarga

Bennett.

“Bukannya dia sangat menyukai Ayah? Kok, dia bisa hamil anak orang lain?”

Arya kembali menghela napas. “Ya, ini contoh nyata dari sikap impulsif anak muda

yang sering kukatakan. Setelah marah dan pergi meninggalkanku, dia pergi ke

kelab malam, mabukmabukan di sana, dan melakukan sesuatu yang nggak

seharusnya terjadi bersama orang lain. Lalu, waktu aku menemuinya dan

menegaskan sikapku, nggak lama kemudian kita tahu kalau dia hamil.”

“Lalu, bagaimana pendapat Ayah tentang semua itu?” Selena menatap Arya.

“Aku nggak menyangkal kalau dia memang membuatku merasa nyaman dan

bahagia, tapi aku sama sekali nggak bisa nerima anak itu. Menikahi seorang gadis

yang jauh lebih muda dariku saja sudah cukup kontroversial, gimana jadinya kalau

dia juga bawa anak yang bahkan nggak diketahui siapa ayahnya? Meskipun suka

menolong orang lain, aku nggak suka kalau sampai aku terseret ke dalam masalah.”

Tatapan mata Arya menjadi tajam, mencerminkan sikap dingin yang biasanya

dimiliki oleh seorang pengusaha.

“Kamu itu putriku satu–satunya, dan aku nggak berencana punya anak lagi dalam. waktu dekat. Selama ini, aku dan dia cuma menjalin hubungan biasa, sama sekali nggak pernah berhubungan fisik, jadi mana mungkin aku bisa menerima anak

orang lain? Lagian, aku sudah pernah merasakan cinta yang mendalam waktu usiaku 20 an. Sekarang, aku sudah nggak terlalu bersemangat seperti dulu. Mungkin bagimu, aku kelihatannya seperti orang yang berdarah dingin.”

Selena menggelengkan kepala. “Nggak, kok, aku bisa memahaminya. Hidup nggak cuma soal romansa, tapi juga soal urusan sehari–hari.”

“Putriku akhirnya tumbuh dewasa. Iya, aku sudah siapkan sejumlah uang untuknya, sebagai imbalan atas waktu yang sudah dihabiskan bersamaku selama ini. Tapi, dia menolak dan mau menggugurkan anaknya saja biar bisa memulai semuanya lagi

dari awal bersamaku.”

“Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, tapi ada beberapa hal yang nggak

seharusnya aku tanggung. Aku nggak menyalahkan dia, cuma menyalahkan diri

sendiri karena terlalu banyak pertimbangan dari awal.”

Terus terang saja, Arya memang tidak terlalu mencintai Kezia. Seluruh cinta Arya dalam hidup ini telah diberikannya kepada Maisha. Kemunculan Kezia hanyalah

riak kecil dalam kehidupan Arya yang datar tersebut.

Jika wanita itu adalah Maisha, Selena yakin Arya pasti akan melakukan apa pun.

untuk mengejarnya.

Perasaan ini hanya dapat membangkitkan kerinduan Arya akan cinta, tetapi tidak

cukup kuat untuk membuatnya rela meninggalkan segalanya.

“Lalu, apa yang terjadi?”

“Setelah itu, semuanya jadi berantakan. Sejak hamil, Kezia benar–benar berubah

total, dia jadi pemarah. Awalnya, aku masih merasa kasihan dan nyoba bantu

nenangin emosinya yang naik turun. Aku juga sering ngasih dia semangat. Tapi,

setiap kali marah–marah, dia selalu melampiaskan emosinya dengan berlebihan,

bahkan sampai nyampurin obat ke dalam minumanku.”

“Nyampurin obat?” Selena kembali mendapatkan pengetahuan baru.

+15 BONUS

“Ya, dia melakukan segala cara agar bisa tetap bersamaku. Untungnya, aku nggak gegabah waktu itu. Dia bahkan sudah memasang kamera di dalam kamar, berusaha mendapatkan bukti kalau aku menyentuhnya. Nantinya, itu mau dia jadikan alat untuk mengancamku.”

“Waktu itu, aku juga baru sadar kalau semua sikapnya yang menyenangkan, kecerdasannya yang menonjol, dan kelebihan lain yang ada pada dirinya, itu semua cuma pura–pura saja. Dia berjuang mati–matian untuk keluar dari situasi sulitnya, tapi meskipun dia menemukan pekerjaan yang lebih baik di kota ini, bagaimana bisa pekerjaannya itu dibandingin sama enaknya jadi istri presiden direktur? Cuma dengan mengangkat tangannya, dia bisa punya kekayaan nggak terbatas seumur hidupnya.”

Hati Selena terasa sesak saat mendengarkan ceritanya. “Jadi, sikapnya kepada Ayah…”

Arya tersenyum tak berdaya. “Sejak awal dia cuma menginginkan uang. Kalau nggak ada aku, pasti dia bakal cari orang lain lagi. Anak yang dikandungnya juga kecelakaan yang sudah dia rencanakan dengan hati–hati. Aku cuma salah satu ikan dalam hidupnya, sudah pasti ada ikan–ikan yang lainnya.”

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report