Menantu Dewa Obat
Chapter 364

Menantu Dewa Obat

5 mutiara

Bab 364

Wajah Nara mcmcrah dan sambil menggerakkan giginya dia berkata, "Aku akan micnyelamatkannya tetapi aku tidak akan menyelamatkannya dengan mengorbankan Reva!"

"Kalian harus ingat, Rova tidak berhutang sulu apapun kepada keluarga kita, Keluarga kita yang berhutang kepadanya!"

Dengan panik Alia berkata, "Kalau begitu bagaimana kau akan menyelamatkannya?"

"Orang-orang itu sudah berkata seperti itu. Mereka memang menargetkan Reva!"

Nara tidak berbicara. Dia mengambil ponselnya dan memutar nomor itu lagi.

Suara pria itu terdengar kembali, "Apa? Apakah kau belum melakukannya?"

"Apakah kau sedang menguji kesabaranku?"

Nara menarik napas dalam - dalam dan berkata dengan serius, "Katakan kepadaku, berapa banyak uang yang kau minta agar kau mau melepaskan adikku!“.

"Asalkan kau mau menyebutkan angkanya, aku pasti akan memberikannya kepadamu meskipun itu berarti aku harus menjual perusahaan farmasiku dan menjual semua property yang kumiliki bahkan aku juga akan mengambil pinjaman demi itu!"

Nara sudah memutuskan bahwa meskipun dia harus berhutang pun dia juga akan menyelamatkan Hana.

Tetapi apapun yang terjadi dia tidak akan membiarkan Reva berkorban untuk masalah ini!

Pria itu langsung mencibir, "Berapa nilai perusahaan farmasi Shu?"

"Meskipun itu adalah 100 milyarnya si Reva itu pun aku hanya menganggap sebelah mata

padanya."

"Yang aku inginkan adalah Reva dipermalukan di depan semua orang!"

"Ingat, lakukan apa yang aku katakan."

"Jangan menelepon ke sini lagi. Jika tidak, setiap kali kau menelepon aku akan mengambil salah satu organ dari tubuh adikmu."

"Kalau kau merasa sebagai seorang kakak kau mampu menahan perasaan ini maka kau boleh mencobanya."

Pria itu langsung menutup teleponnya dan wajah Nara langsung menjadi pucat.

Jika mereka tidak menginginkan uang maka masalah ini tak ada solusi lagi untuk diselesaikan.

Dengan gemetar Alina berkata, "Aku... aku sudah bilang tidak bisa, kan..."

Dan bersamaan dengan itu, Alina menjatuhkan dirinya ke lantai dan terdengar suara bunyi

berwarna

gedebuk.

Dia mcraih lengan Nara dan berkata dengan suara grínciar, "Nara, anggap mama memohon kepadaniu. Cepai kau telepon Reva dan minta dia untuk menyelamatkan Hana!" "Uana juga saudaranya!"

Dengan wajah gelap Nara berkata dengan tak berdaya, "Ma, sctiap kali, kau selalu melakukan seperti inicrus!"

"Tidak bisakah kita berbicara baik - baik?"

"Kau bangun dulu, mari kita pikirkan cara lainnya.

Dengan panik Alina berkata, "Saat ini, cara apa yang bisa kita lakukan lagi?"

"Saru-satunya hanyalah dengan kau menelepon Reva."

"Nara, jika kau tidak mau menelepon Reva, aku tidak akan bangun."

"Jika sampai terjadi sesuatu dengan adikmu, aku juga sudah tidak ingin hidup lagi!"

Dengan marah Axel berkata, "Nara, mengapa hatimu begitu keras?"

"Mama-mu sudah sampai berlutut tetapi kau masih juga tidak mau menelepon?"

"Apakah kau juga ingin aku berlutut di hadapanmu?"

Lalu Nara berkata dengan marah, "Pa, Ma, bisa tidak kalian lebih logis sedikit?"

"Atas dasar apa kita meminta Reva untuk melakukan hal – hal ini?"

"Kau bilang Hana adalah saudaranya tetapi apakah kalian pernah menganggap dia sebagai saudara ataupun kerabat?"

"Selama ini selain memukul atau memarahinya, kalian selalu memaksa aku untuk bercerai dengannya sepanjang hari."

"Demi membiarkan aku mendapatkan suami kaya dan mewujudkan impian kalian tentang keluarga kaya, kalian lihat apa yang telah kalian lakukan?"

"Jika waktu itu bukan karena Reva yang datang tepat waktu, mungkin... mungkin saat itu aku . sudah dianiaya oleh si Dion ilu. Dan saat iw kalian tak akan pernah memiliki mimpi apapun lagi!"

"Sekarang kalian memintaku untuk menelepon Reva dan memintanya melepaskan semuanya, atas dasar apa?”

Axel dan Alina langsung merasa canggung dan tak enak hati. Setelah terdiam selama beberapa saat, lalu Axel menggertakkan giginya dan berkata, "Nara, perlukah kau begitu perhitungan dengan kami?" "Karena kita adalah keluarga jadi bagaimanapun juga, cinta kasih dalam keluarga adalah hal yang paling penting!"

"Kami adalah orang tua kalian. Meskipun kami mungkin pernah melakukan kesalahan di waktu lalu,”

"Tetapi, bagaimanapun juga apa yang kami lakukan itu semua juga demi kebaikanmu sendiri!"

"Selain itu, Reva juga pasti tidak akan menang dalam kompetisi pertukaran kali ini."

"Karena hasilnya sudah dapat dipastikan lalu mengapa tidak bisa membiarkannya menyelamatkan Hana?"

Alina mengangguk - angguk, "Ya benar!"

"Pada dasarnya dia juga pasti akan kalah, kalau begitu lebih baik dia bermurah hati sedikit untuk menyelamatkan Hana!"

"Memangnya tidak boleh seperti itu?"

Previous Chapter

Next Chapter

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report