Bab 1047

"Okc." Tracy menganggukkan kepala dan memerintahkan Naomi, "Biarkan dia masuk❞

"Baik." Naomi segera keluar untuk mengundangnya masuk.

"Anak baik, kalian pergi ke ruang kerja Mami dulu." Tracy menyeka air mata Carles, lalu mengusap-usap kepala Carlos, "Mami akan datang setelah ganti pakaian." "Ya." Mereka berdua menganggukkan kepala dengan patuh dan bersiap-siap mau pergi ke ruang kerja di lantai atas.

Pada saat ini, mereka baru melihat Carla di koridor......

Carla duduk di kursi roda dan menatap mereka dengan tenang, dia yang biasanya lemah, sekarang tidak menangis dan juga tidak ribut, tetapi tampak paling patuh. "Carla." Tracy buru-buru ke sana untuk memeluk Carla dan bertanya dengan hati-hati, "Apa kamu sudah mendengar kata-kata Mami tadi?"

"Sudah mendengarnya." Carla menganggukkan kepala dengan ringan, "Aku juga ingin bertemu dengan Papi."

"Bibi Naomi sudah pergi mengundangnya masuk."

Hati Tracy merasa sangat tidak enak, ketiga anak itu, dia paling mengkhawatirkan Carla, setelah insiden keracunan, kesehatan Carla menjadi sangat buruk.

Meskipun sekarang dia sudah jauh membaik di bawah pengobatan Tabib Hansen, tetapi tetap tidak sebaik sebelumnya.

Selain itu, pengobatan dalam waktu yang begitu panjang, itu juga merupakan semacam penyiksaan bagi mental Carla.

Sekarang, sifatnya sudah tidak begitu ceria seperti dulu, tetapi menjadi melankolis.....

Tracy sangat khawatir masalah dia dengan Daniel akan berdampak pada anak-anak.

Terlebih lagi Carla.

"Anak baik, kalian pergi ke ruang kerja Mami dulu, Mami akan meminta orang untuk membawakan sarapan ke sana, kalian sarapan dulu, nanti Mami akan ke sana bersama Papi." Tracy membujuk ketiga anak ini.

"Kami mengerti, Mami." Anak-anak menganggukkan kepala dengan patuh.

"Windy......" Tracy menengadahkan kepala dan berkata pada Windy, "Tolong bawa mereka."

"Aku mengerti, Kak Tracy pergi ganti pakaian saja, biar aku yang menjaga mereka."

Windy segera meminta pembantu wanita untuk menyiapkan sarapan, kemudian membawanya

ke ruang kerja.

Tracy kembali ke kamar, dia meminta pengikutnya untuk memberi tahu Naomi: "Bawa dia ke sini dulu."

"Baik."

Tracy baru selesai ganti pakaian, Naomi sudah membawa Daniel kemari.

Tanpa wibawa dan arogansi masa lalu, saat ini Daniel terlihat sangat lesu, jenggotnya tidak dicukur, matanya merah, sekujur tubuhnya tampak sangat lelah.

Tracy merasa tidak tega dalam sekejap, tetapi rasionalnya kembali dengan cepat.

Dia tidak akan melupakan apa yang telah dilakukan keluarga Wallance padanya!!

Lebih tidak akan melupakan bahwa tadi dia menodongkan pistol padanya untuk memaksanya melepaskan musuhnya!

"Kakek sakit kritis, dia ingin melihat anak-anak sebelum meninggal."

Daniel buka mulut, dia berkata dengan suara kecil dan serak.

"Masih belum mati?" Tracy duduk di sofa dengan menyilangkan kakinya dan sudut bibirnya melengkung, "Melakukan begitu banyak dosa, masih bisa hidup sampai usia 98 tahun, itu sudah panjang umur!" "Aku tahu kamu membencinya, tapi tidak perlu mengucapkan kata-kata seperti itu kepada orang yang sekarat, 'kan?" Daniel mengerutkan keningnya.

"Apa kamu berhak mengatakan ini padaku?" Api membara di hati Tracy, "Aku beri tahu kamu, jika bukan anak-anak yang memohon padaku, aku bahkan tidak ingin melihatmu!"

"Aku mengerti." Daniel menganggukkan kepala dengan tidak berdaya, "Jika mengatakan banyak perkataan maaf itu juga munafik, anggaplah aku memohon padamu, biarkan aku membawa anak-anak pergi bertemu dengan Kakek untuk terakhir kalinya."

"Tidak boleh." Tracy langsung menolaknya.

"Walaupun Kakek melakukan banyak kesalahan, tetapi dia sudah membayar atas apa yang telah dia lakukan." Daniel sangat cemas, "Dia membunuh Devina dengan tangannya sendiri, itu adalah pertobatan dan juga menebus dosa padamu.”

"Menebus dosa padaku?" Tracy tertawa, "Kamu mengatakannya seolah-olah dia telah melakukan suatu perbuatan baik, bukankah dia tidak ingin Devina mati di tanganku, makanya dia mengakhirinya sendiri?"

"Pada saat itu, polisi telah datang, jika kamu menembak dan membunuh orang, pasti akan ditangkap oleh polisi dan menerima penyelidikan hukum." Daniel berkata dengan mengerutkan keningnya, "Tidak peduli sekuat apa pun Grup Moore, tetap harus mematuhi hukum di dalam negeri."

“Walaupun harus masuk penjara, aku juga ingin membunuh wanita yang kejam itu dengan tanganku sendiri." Tracy berteriak dengan penuh semangat, “Tua bangka itu membunuhnya sendiri, aku sama sekali tidak ada rasa senang atas pembalasan dendam ini, penembusan dosa macam apa ini?"

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report