Bab 1052
Carla menangis kencang mendengar perkataan ini, ia masuk ke dalam pelukan Tracy, seperti siput kecil yang mengubur dirinya sendiri di cangkangnya, seolah-olah dengan cara ini, ia tidak harus menghadapi pilihan yang kejam.
Carles meneteskan air mata, ia tidak menangis kencang seperti Carla, ia hanya terisak-isak sedih.
"Carlos, tidak apa-apa, kalian boleh memutuskannya nanti malam." Daniel tidak tega memaksa anak-anak, ia buru-buru berkata, "Sebenarnya beberapa waktu ini, kalian boleh tinggal dengan Mami di sana, tunggu sampai Papi menyelesaikan semua urusan..."
"Putuskan sekarang." Tracy begitu tegas, "Tiga hari lagi, aku akan kembali ke Emron, tidak ada waktu untuk berpikir lagi, lebih baik sakit dalam jangka waktu yang singkat daripada sakit dalam jangka waktu yang panjang!"
Dalam sekejap, Daniel tercengang mendengar perkataan ini, ia akan kembali ke Emron, tidak heran jika hari ini ia mati-matian menolak bertemu Tuan Besar, ternyata ia sudah merencanakan semuanya, apakah Tracy benar-benar akan memutuskan hubungan dengannya?
"Mami..." Carles menarik tangan Tracy, ia menangis histeris, "Jangan begini, aku tidak mau kalian berpisah, aku ingin kita sekeluarga tinggal bersama."
"Itu tidak mungkin, Carles." air mata Tracy menggenang di matanya, ia bahkan berkata dengan kejam, "Papi dan Mami tidak mungkin bersama, kalian harus pilih salah satu!"
"Huhuhu!" Carles tidak dapat menahan tangis histerisnya.
“Jangan menangis lagi." Carlos mengerutkan kening, "Biar aku yang pilih terlebih dahulu, aku pilih Mami!"
la sangat tegas, sedikitpun tidak ragu-ragu, hanya saja, ia tidak berani menatap mata Daniel.
nen
Daniel menatap Carlos, tidak ada maksud menyalahkan atau keraguan di dalam sorot matanya, hanya ada rasa kasihan dan bersalah...
"Carles, kamu pilih." Carlos bersikap seperti kakak tertua, ia langsung memberikan instruksi, "Aku hitung sampai tiga, kamu harus mengatakan pilihanmu."
la yang paling bisa menghadapi Carles dan Carla.
"Tidak mau..." Carles menangis dan menggelengkan kepala, ia begitu panik dan takut.
"Satu!" Carlos langsung menyebutkan angka.
"Tidak, jangan suruh aku pilih, aku tidak bisa memilih..." Carles menangis histeris dan panik. "Dua!" Carlos tidak peduli dengan suasana hatinya.
SU
"Carlos, jangan..."
"Tiga!" Carlos meneriakkan angka ini, "Jika tidak memilih, maka kamu dianggap otomatis
memilih Mami."
"Papi, aku pilih Papi!"
Carles terburu-buru menjawab, jawaban itu keluar tanpa pikir panjang, setelah mengatakan pilihannya, ia terburu-buru menatap Tracy, "Mami, maafkan aku."
Walaupun sesuai dengan perkiraannya sejak awal, namun Tracy tetap merasa sedih dan kehilangan, ia berusaha keras untuk tetap tersenyum dan berkata dengan lembut: "Tidak apa-apa, Carles, meskipun kamu tinggal bersama Papi, Mami akan sering datang untuk bertemu denganmu!"
Carles tidak berani mengatakan sepatah katapun, ia menatap Carlos dengan gugup.
"Yang Mami katakan benar." Carlos sangat tenang, "Apapun pilihanmu itu tidak salah, kita hanya tinggal di tempat yang berbeda, tidak akan mempengaruhi hubungan kita."
"Iya." Carles baru bisa tenang.
Carla melihat pemandangan ini dengan bingung, namun kegugupan dalam hatinya perlahan mulai berkurang, ia menatap Tracy dengan takut-takut, seperti ada yang ingin ia katakan, namun
tidak berani ia katakan....
"Carla, giliranmu." Carlos menatap Tracy, "Kamu pilih Mami atau pilih Papi? Apakah aku perlu hitung mundur?"
"Aku... aku pilih Papi."
Suara Carla begitu kecil, sekecil suara nyamuk, namun semua orang bisa mendengarnya.
la menundukkan kepala, tidak berani menatap Tracy, ia memutar-mutar jarinya sambil menangis, dan berkata: "Mami, Carla mencintai Mami, tapi Carla tidak mau pergi ke negara Emron, Carla mau tinggal di kota Bunaken..."
"Mami mengerti."
Tracy memegangi wajah mungil Carla, mengusap air mata pada wajahnya, namun air mata mengalir di wajahnya sendiri...
"Tidak apa-apa, Mami akan meminta Tabib Hansen untuk tinggal dan mengobatimu, setelah kamu sembuh, Mami akan kembali menemuimu."
"Tidak bisa." Daniel terburu-buru berkata, "Kamu juga sedang berobat, kamu dan Carla tidak boleh berpisah."
la ingat dengan jelas perkataan Tabib Hansen, pengobatan Tracy membutuhkan waktu 3 bulan, harus berturut-turut dilakukan, tidak boleh terhenti, jika tidak, segala macam pengobatan yang sudah dilakukan sejak awal akan sia-sia.
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report