Bab 1171

Maerie naik ke lantai atas. Duke bergegas memerintahkan para pelayan untuk menyiapkan teh. lalu mengajak Tracy ke ruang kerja.

Tracy mengajak Paula dan Naomi pergi ke ruang kerja. Para pelayan pun datang menyajikan berbagai macam kopi, teh, dan makanan ringan, lalu mereka pergi meninggalkan tempat itu.

Ruang kerja itu pun kembali sunyi. Paula tidak dapat menahan dirinya, ia pun bertanya, "Kenapa Nyonya Besar Louis datang pada jam seperti ini? Bagaimana kalau seandainya ada penjahat yang menyelinap masuk ke dalam rumah? la membawa banyak rombongan seperti itu, bukankah dapat dengan mudah memicu kekacauan?"

"Iya." Naomi berkata dengan pelan, "Duke juga sama sekali tidak memiliki kesiagaan mental dalam menghadapi bahaya. Aku lihat pegawainya masih bersantai-santai kerja bergilir seperti biasanya. Seandainya benar-benar ada orang berbahaya yang menyelinap masuk, celakalah kita."

"Bukannya sudah diinfokan untuk meningkatkan keamanan?" Paula mengernyitkan keningnya.

"Hanya pada bagian sekuriti saja. Bagian dalam rumah masih sama seperti biasa." Naomi menggeleng-gelengkan kepalanya dengan tidak berdaya.

"Aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa." Paula tidak dapat menahan dirinya, ia pun mengeluh, "Jika dibandingkan dengan orang-orang Keluarga Wallance yang benar-benar terlatih..." Naomi menatap raut wajah Tracy yang memburuk dan bergegas menyenggol Paula. Paula pun segera menutup mulutnya.

"Keamanan Keluarga Louis selalu menjadi tanggung jawab keluarga kerajaan. Keluarga mereka selalu menghindari konflik dan tidak memiliki musuh, tentu saja mereka tidak mengambil tindakan pengawasan yang ketat. Sangat wajar seperti ini."

Tracy bersikap netral.

"Kedatangan Nyonya Besar Louis sekarang memang membawa beberapa bahaya tersembunyi yang dapat mengancam keamanan kita, tapi ini adalah rumah mereka. Tentu saja mereka boleh datang sesuka hati tanpa meminta izin dari kita."

"Selain itu, musuh-musuh itu kemungkinan besar berasal dari Negara Emron. Kita bahkan telah menyeret mereka ke dalam bahaya. Bagaimana mungkin kita masih bisa mengeluh saat ini?" "Benar." Paula buru-buru menundukkan kepalanya, bahkan tidak berani untuk menghembuskan napasnya.

"Selanjutnya jangan pernah berbicara seperti itu lagi." Tracy memperingatkan dengan tegas.

"ya. Saya bersalah." Paula bergegas meminta maaf.

Setelah Paula selesai mengatakan semuanya itu, terdengar ketukan pintu dari luar. Para pelayan segera membukakan pintu. Duke menuntun Maggie masuk ke dalam.

"Tracy sudah menunggu lama, ya?" tanyu Maggle sambil tersenyum. "Aku mengganti pakaian santal, lalu berkenan turun ke bawah."

Idak lama. Nyonya Henar." Tracy buru-buru berdiri untuk menyambutnya, "Nyonya Besar pasti

at leluh dari perjalanan panjang tadi. Sebaiknya Nyonya beristirahat lebih awal malam ini."

"Aku sama sekali tidak merasa lelah. Aku justru senang bisa bertemu denganmu" Maggie menggenggam tangan Tracy erat-erat, begitu ramah dan akrab, "Aku membawakanmu hadiah. Semoga kamu menyukainya."

Sambil mengucapkan semuanya itu, ia mengeluarkan sebuah kotak perhiasan yang sangat indah dan memberikannya kepada Tracy, "Ayo dibuka"

"Terima kasih."

Tracy bergegas menerimanya. Setelah membukanya, ia melihat satu set perhiasan safir yang sangat berharga, dan langsung mengetahui kalau itu adalah perhiasan yang langka!

Selain itu, apabila melihat dari cickorasi dan logo pada kotak perhiasan itu, perhiasan ini pasti berasal dari keluarga kerajaan.

"Perhiasan ini begitu berharga. Aku tidak bisa menerimanya." Tracy segera menolaknya.

"Jangan begitu. Kita ini satu keluarga. Tidak perlu sungkan begitu." Maggie menjelaskan sambil Tersenyum, "Ketika aku menikah dulu, sang Ratu memberikan perhiasan ini untukku sebagai mas kawin. Selama ini aku terus menyimpannya, untuk kuberikan

va. untuk kuberikan pada calon menant

ICIC

"Ini..."

"Kalau kamu tidak menerimanya, berarti kamu menganggapku seperti orang asing." Maggie menggerutu sambil bergurau, "Artinya kamu tidak menganggapku sebagai keluargamu." "Terima saja, Tracy." kata Duke sambil tersenyum.

Tracy tidak punya pilihan selain menerima hadiah itu. Ketika ia hendak mengucapkan terima kasih, tanpa sengaja ia melihat Tamara yang terus menatap kotak perhiasan itu. Sorot matanya begitu rumit, seolah-olah memancarkan rasa kehilangan yang bercampur dengan kesedihan, serta merasa telah direndahkan....

"Terima kasih, Nyonya Besar." Tracy dengan cepat mengalihkan pandangannya, lalu tersenyum pada Maggie, "Aku juga sudah menyiapkan hadiah untuk Nyonya dan Tuan Besar Louis. Tadinya aku berencana memberikannya pada Nyonya saat nanti kita bertemu..."

Sambil berbicara, Tracy mengulurkan tangannya, dan Naomi bergegas menyerahkan kotak satin berwarna putih.

Tracy memberikan kotak itu kepada Maggie, "Silakan dibuka. Apa Nyonya Besar menyukainya?"

Maggie pun membukanya. Ketika ia membukanya, matanya langsung berbinar-binar. la pun berseru dengan gembira, "Astaga, ini Mutiara Malam! Aku sangat menyukainya. Selama ini aku selalu menginginkannya, tapi mutiara ini tidak bisa ditemukan di pasaran."

Next Chapter Coming Soon...

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report