Bab 1218
"Segala hal yang kulakukan untukmu hanyalah sebuah lelucon, lelucon!!!"
Suara Daniel berubah, tidak lagi penuh dengan daya tarik seperti sebelumnya, melainkan suara serak seperti duri yang menusuk.
Mengucapkan perkataan sedih dengan suara yang seperti itu, membawa kesedihan dan kebencian yang tak berujung.
"Sejak awal kita sudah tidak mungkin lagi..." Hati Tracy merasakan sakit yang luar biasa, tetapi dia terpaksa berkata
dengan kejam, "Sejak awal kita tidak bisa bersama lagi!!!"
"Tracy, tatap aku..." Daniel masih tidak rela. Dia menekan wajah Tracy, memaksa wanita itu menatapnya, "Beri tahu aku bahwa kamu dijebak dan dipaksa. Asalkan kamu berkata bahwa kamu melakukannya bukan atas kemauan sendiri, maka aku akan memaafkanmu!!!"
Pada saat ini, Daniel benar-benar sangat merendahkan dirinya, hal yang tak pernah terjadi sebelumnya...
Dia tidak pernah memohon dengan menyedihkan kepada serrang wanita seperti hari ini. Dia melepaskan segalanya,
lepaskan harga dirinya, menurunkan kepalanya yang arogan, hanya demi memohon pengampunan dan cinta dari, wanita itu.
Melihat mata Daniel yang semerah darah, mata Tracy menjadi berkaca-kaca.
Tracy tidak pernah melihat Daniel begitu sedih tiada tara. Dia bisa merasakan kesedihan dan penderitaan pria itu.
Dalam hati, dia merasa bersalah dan menyesal. Dia ingin memberi tahu pria ini, benar, dia tidak melakukannya atas kemauan sendiri, dirinya sama sekali tidak tahu apa yang terjadi... "Bicara, bicaralah!"
Daniel meraung marah dengan emosional, dia tidak sabar ingin mendengar penjelasan Tracy. Asalkan wanita ini berkata seperti itu, maka dia pun akan percaya.
"Aku..." Baru saja Tracy hendak bicara, tiba-tiba Daniel melihat tanda di leher dan tulang selangka wanita itu. Tiba tiba dia tertegun, lalu merobek baju depan Tracy dengan kuat... Benar saja, ada tanda merah di dadanya, itu adalah tanda dari hubungan yang panas!!!
Tracy menunduk dan melihat, otaknya seperti meledak, seketika menyadari bahwa semuanya sudah berakhir, tidak akan bisa dijelaskan...
"Tra .cy!!!" Daniel langsung menggila, "Kamu sungguh... K apa kamu berbuat seperti ini padaku?? Kenapa???"
Begitu perkataan itu dilontarkan, tinju Daniel langsung melayang..
Tracy tanpa sadar menutup matanya, tetapi tinju itu tidak mendarat di tubuhnya, melainkan mengenai vas bunga antik
yang ada di belakangnya.
Dalam sekejap, vas bunga antik itu hancur berkeping-keping, mengenai wajah dan tubuh Tracy, membuat pipinya tergores, lalu darah segar pun perlahan-lahan mengalir turun... Tinju Daniel juga penuh dengan luka, darah segar terus mengalir.
Paula sangat terkejut, ingin menerjang ke sana, tetapi Hartono menahannya dengan kuat.
"Daniel, apa yang mau kamu lakukan?" Pada saat ini, Duke tidak bisa menahan diri lagi. Dia segera mengeluarkan pistol dan menodongkannya dengan emosional, "Lepaskan dia!" Ryan sangat terkejut, sama sekali tidak menyangka bahwa Duke membawa pistol, lebih tidak menyangka Duke yang biasanya sangat lembut bisa melakukan tindakan seperti ini. Dia sama sekali tidak siap terhadap tindakan Duke.
LL
"Duke Louis, tenang, turunkan pistolmu." Ryan segera membujuknya untuk berhenti.
"Aku memintamu untuk melepaskan Tracy." Dengan tangan gemetar, Duke menodongkan pistol ke arah Daniel, "Dia adalah tunanganku, aku tidak mengizinkanmu berbuat seperti itu padanya!"
1
"Tunanganmu?” Daniel tertawa suram, dia perlahan-lahan melepaskan Tracy, berbalik badan, dan menatap Duke dengan mengejek, "Saat dia melahirkan anak untukku, entah di mana kamu berada."
P
O NIEDBANT TEAM
"Kamu..." Duke seketika tak bisa berkata-kata.
Dengan cepat Daniel merebut pistol di tangan Duke dan langsung menodongkannya ke dadanya, "Aku menganggapmu sebagai saudaraku, kamu malah merebut wanitaku!!!! Bahkan menodongkan pistol ke arahku???"
"Aku..." Duke ketakutan hingga membelalakkan mata, tidak berani bergerak sedikit pun.
"Sekarang juga aku akan membunuhmu, aku mau lihat dia akan menikah dengan siapa nanti." Daniel bersiap menekan pelatuk, "Matilah!"
"Jangan..." Tracy buru-buru maju dan menghadang di depan Louis, "Daniel, jangan bertindak gegabah."
LL
"Kamu melindunginya?" Daniel menatap Tracy sambil menggertakkan gigi, "Apa kamu mengira aku tidak akan berani membunuhmu?"
"Jangan gegabah." Tracy menjelaskan dengan panik, "Di luar penuh dengan tentara kerajaan Fraund. Sungguh tidak layak bagimu mencari masalah sendiri hanya demi diriku..."
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report