Bab 1430

Setelah makan malam, sekelompok orang pergi ke puncak bukit dengan mobil untuk menyalakan kembang api.

Ryan meminta orang untuk mempersiapkan banyak kembang api, menyalakannya bersama-sama di puncak

bukit.

Dengan sangat cepat, kembang api yang berwarna-warni memenuhi langit, menerangi Bukit Haruna.

Anak-anak bersorak kegirangan, terus bertepuk tangan, berteriak dengan penuh semangat.

Si beo Roxy bersembunyi di tudung jaket Carla, ketakutan sampai gemetar, tapi tetap menjulurkan kepala kecilnya sesekali, melihat langit dengan penasaran.

Si elang Roxy berdiri di dahan pohon dengan stabil, sepertinya tidak ada hal yang tidak pernah dilihat di dunia ini, tapi kedua cakar yang mengait di ranting malah sedikit gemetar, memperlihatkan kepanikannya.

Semua hewan takut pada kembang api, tapi tidak peduli berapa pun usia manusia, semuanya akan sangat senang melihat kembang api.

Saat ini, Hartono dan Paula, Ryan dan Naomi, semuanya tenggelam dalam suasana yang romantis ini.........

"Kabarnya, kalau membuat permohonan pada langit yang dipenuhi kembang api, maka bisa menjadi kenyataan. Mari kita membuat permohonan!"

Paula menunjuk ke langit, berteriak dengan penuh semangat seperti gadis kecil.

"Benarkah?"

Semua orang mengikutinya membuat permohonan.

Tracy menangkupkan kedua telapak tangan, meletakkannya di depan dada, memejamkan mata, membuat permohonan.......

Daniel merangkul Tracy, melihat langit yang dipenuhi kembang api dengan tenang, tersenyum tipis. Hanya saja, kedua matanya malah kehilangan pandangan secara perlahan-lahan.....

Dia menjalani pelatihan untuk menjadi ahli waris mulai dari usia 8 tahun, hingga sekarang sudah 20 tahun.

Daniel sudah terkenal sejak masih muda, terjun ke dunia bisnis dengan berani dan otoriter, tidak pernah kalah, juga tidak pernah takut pada apa pun.......

Tapi sekarang, tiba-tiba dia sangat takut, takut bahwa semua yang indah ini hanyalah sebuah mimpi, takut bahwa mimpi ini akan segera musnah, takut bahwa hidupnya sudah tidak lama lagi, akan segera meninggalkan keluarga dan orang yang dia cintai..........

Dia yang tidak pernah percaya pada takdir juga membuat permohonan pada langit yang dipenuhi kembang api, berharap bisa membuatnya terus hidup.

Masih ada banyak hal yang belum dia lakukan, masih ada banyak orang yang belum dia sayangi dan cintai dengan baik...

Dia tidak ingin mati!

"Aku sudah selesai!" Tracy membuka mata, berjinjit dan mencium Daniel.

"Permohonan apa yang kamu buat?" Daniel melihatnya dengan lembut, cahaya kembang api menerangi wajahnya, membuatnya terlihat lebih memikat.

"Aku berharap kita bersama selamanya!"

Tracy melihat Daniel sambil tersenyum berseri-seri, tatapannya penuh dengan kasih sayang.

Daniel tidak bicara, hanya memeluknya dengan erat. Dia sangat ingin mengatakan bahwa mungkin dia tidak bisa terus menemaninya, mungkin kelak harus mengandalkan Tracy seorang diri untuk menjaga keluarga ini......

Mungkin dia hanya bisa membayar utangnya padanya di kehidupan berikutnya.

Tapi, dia tidak tega menghancurkan kebahagiaan ini.

Anggap saja dia egois. Dia ingin menikmati keindahan yang singkat ini.

"Daniel......" Tracy memeluk Daniel, tidak bisa menahan perasaan sedihnya, tapi dia sedang berusaha untuk mengendalikan suasana hati, tersenyum dan bertanya dengan pelan, "Apakah kamu masih mau menikah denganku?"

"Mau!"

Kali ini, di tengah suara ledakan kembang api, Daniel mendengar ucapan ini dengan sangat jelas.

Dia tidak meragukan telinganya sendiri, juga tidak terus bertanya, melainkan menggenggam kesempatan, mengatakan ucapan yang sudah disembunyikan di dalam hatinya selama lebih dari dua tahun dengan serius

"Mari kita menikah lagi. Aku akan memberimu sebuah acara pernikahan yang sempurna!!!"

"Ya!" Tracy merasa terharu sampai matanya berkaca-kaca. Tidak peduli kelak akan bagaimana, dia ingin menghargai setiap momen yang ada di depan mata...

Meskipun hanya ada satu hari, dua hari, ataupun satu bulan, mereka harus bersama, melewatinya dengan baik!

Keputusan ini membuat mereka berdua gembira. Daniel langsung berteriak: "Ryan!"

"Ya!" Ryan segera menghampiri, "Tuan Daniel....."

"Besok, tidak, persiapkan pernikahan sekarang, aku akan segera menikah!"

Daniel mengatakannya dengan sangat keras. Dia ingin semua orang mendengarnya.

Saat mendengarnya, Ryan tercengang seketika, lalu berkata dengan penuh semangat: "Benarkah? Kalian, sungguh akan menikah?"

"Omong kosong." Daniel memetototinya, "Cepat persiapkan!"

"Ya ya, aku akan pergi sekarang juga." Ryan terus mengangguk.

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report