Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Bab 1513

Bab 1513

Jika memang ada orang yang persis seperti Daniel, maka semua kesimpulannya valid.

Hanya saja tidak ada yang bisa 100% yakin sekarang, apakah benar-benar ada orang seperti itu.

Lagi pula, dari lubuk hati mereka, semua orang berharap Daniel bisa bertahan...

"Situasi anak lagak rumit. Jika Anda ingin menyembuhkannya sesegera mungkin, disarankan untuk mulai dari akar masalahnya." saran dokter.

"Akar masalah..." Tracy mengerutkan kening dan berpikir keras.

"Nona Tracy, Nona Tracy..."

Lily memanggilnya beberapa kali, Tracy baru kembali sadar, "lya?"

"Situasi Carla lebih rumit. Jika tidak bisa menemukan akar masalahnya, kita hanya bisa melakukan perawatan psikologis secara perlahan, yang mungkin akan memakan waktu lebih lama." kata Lily lembut.

Aku mengerti." Tracy mengangguk, "Aku akan menemani Carla, kalian kembalilah bekerja."

Tracy pergi menemani Carla sebentar, juga pergi menemui Ryan, kemudian pergi dengan cemas...

Sekarang anak-anak sudah tenang dan rumah sakit sudah ada perlindungan yang kuat.

Hal pertama yang harus dilakukan sekarang adalah memverifikasi, apakah orang itu adalah Daniel yang asli.

Jika tidak, orang itu akan mengekspos wajah aslinya sesegera mungkin dan membunuhnya sebelum rencananya terlaksana.

Jika demikian, maka cara menanganinya akan sama sekali berbeda...

Saat sedang berpikir, Winnie tiba-tiba menelepon dan berkata bahwa opini publik dengan cepat bergejolak lagi. Dikabarkan bahwa Tracy membunuh suaminya dan Daniel secara tak terduga selamat, tapi Tracy sekarang memenjarakan Daniel di rumah dalam upaya untuk mendapatkan kekuasaan...

Saat dewan direksi mendengar desas-desus itu, orang-orang panik dan menuntut agar mereka bisa bertemu dengan Presdir Daniel.

Sebelum Tracy bisa menjawab, panggilan telepon Jain sudah masuk, kali ini dari Direktur Toni, jadi dia segera memotong: "Direktur Toni!"

"Tracy, apa Winnie meneleponmu? Situasinya serius, situasi yang sebelumnya sudah stabil, sekarang menjadi kacau kembali. Para direktur memanggilku pagi-pagi dan menuntut agar bertemu dengan Presdir Daniel, bagaimana kalau kita mengambil tindakan."

Direktur Toni berkata dengan cemas, "Kali ini situasinya sangat serius. Kak Sanjaya dan aku tidak bisa

menahannya. Aku khawatir akan sulit juga bagimu untuk menahannya. Aku pikir Anda sebaiknya kembali dan berdiskusi dengan Presdir Daniel, memintanya untuk maju dan mengatakan sesuatu."

"Aku mengerti...

Tracy mengerutkan kening. Situasi saat ini memang rumit. Jika Daniel yang ada di hadapannya ini tidak sejalan dengannya, maka masalahnya akan semakin besar.

"Tracy, aku tahu Presdir Daniel tidak dalam keadaan sehat, tapi kali ini situasinya khusus, bagaimanapun juga, kita harus memintanya untuk keluar dan mengucapkan sepatah kata saja sudah cukup." Direktur Toni mengingatkan lagi.

"Oke, sekarang aku akan pulang dan berdiskusi dengannya, nanti akan kutelepon lagi."

"Oke, aku tunggu kabarmu."

Setelah menutup telepon, Tracy memerintahkan, "Kita pulang."

"Baik."

Mobil melaju ke Vila Sisi Utara.

Naomi menatap Tracy dengan cemas: "Nona Tracy, apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Dia tahu betapa rumit situasinya. Para direktur menunggu Presdir Daniel muncul, tapi Presdir Daniel di rumah, kemungkinan besar palsu...

Jika wajah aslinya terungkap sekarang, akan ada lebih banyak rumor di luar. Pada saat itu, opini publik pasti akan mengatakan bahwa dia gagal membunuh Daniel untuk mengambil properti Keluarga Wallance dan sekarang mengutus Presdir Daniel palsu...

Selain itu, khawatir akan ada lebih banyak komentar yang mengerikan.

Namun, jika tidak mengekspos wajah asli orang ini, maka mereka akan jatuh ke dalam perangkap pihak lain.....

Intinya, situasi saat ini adalah situasi dilema.

"Sebelumnya aku berpikir, jika orang itu palsu, mungkin dia akan ketahuan oleh kita dalam waktu 24 jam. Bagaimana pihak lain memiliki kepercayaan diri untuk bertarung denganku dalam situasi separah ini?"

Tracy mengerutkan kening dan berkata dengan ekspresi yang rumit, "Aku baru mengerti sekarang, pihak lain tidak takut jika orang itu terekspos, karena dia tahu bahwa bahkan jika terekspos, orang-orang di luar sana mungkin tidak akan memercayainya dan aku akan jatuh ke dalam jurang yang lebih dalam dan pusaran opini publik..."