Bab 1554

Tracy menyipitkan matanya, menatap Billy dengan dingin, juga melirik jam dinding.....

Pada saat ini, sudah pukul 2:59, jarak dari pukul 3 hanya tersisa satu menit lagi.

Meskipun efek kedap suara di ruangan presdir sangat bagus, tetapi Tracy sepertinya bisa mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat.......

Hasilnya sudah hampir keluar, mereka akan kemari!

"Billy......" Tracy mendekati Billy, berkata dengan suara kecil, terus membujuknya, "Jika sekarang kamu mengatakan yang sebenarnya, lalu baik-baik bertobat pada kakakmu untuk mengaku salah, mungkin kami masih bisa mengampunimu!"

"Aku......"

Dahi Billy terus mengeluarkan keringat, kedua tangan menjadi satu karena tegang, dia berada dalam kebingungan dan sangat bergumul.

Aku tahu, Sammuel yang menghasutmu untuk melakukan semua hal ini, berdasarkan sifat aslimu, tidak seharusnya melakukan hal-hal ini."

Tracy terus membujuknya dengan pelan, "Coba kamu pikir, kenapa Sammuel mau membantumu? Bukankah itu karena ingin mendapatkan harta keluarga Wallance?

Tunggu setelah dia benar-benar bisa mengendalikanmu, kamu pun akan menjadi bonekanya, orang yang dimanfaatkannya, kamu tidak akan mendapatkan apa pun....................... "Aku tidak pernah ingin mendapatkan sesuatu."

Akhirnya Billy menanggapi topik ini secara langsung, wajahnya muram, berkata dengan marah, "Aku hanya membencinya, karena dia sudah membunuh ibuku, dia adalah kerabat dekatnya......."

"Bukan dia yang membunuh ibumu, melainkan kakekmu." Tracy berkata dengan dingin, "Waktu itu yang menembak adalah tuan besar, bukan Daniel. Terlebih lagi, ibumu banyak melakukan perbuatan jahat, memang pantas mati.........."

"Tutup mulutmu!" Billy berteriak dengan marah.

Pengawal-pengawal itu terkejut, semuanya melihat kemari.

Tadi jarak mereka berdua sangat dekat, berkata dengan suara kecil, mereka sama sekali tidak bisa mendengar percakapan mereka berdua, namun sekarang teriakan ini telah menarik perhatian semua orang......

Billy menatap Tracy dengan menggertakkan giginya, matanya penuh dengan kebencian, ingin segera kemari untuk mencekiknya sampai mati.......

Meskipun dosa Devina sangat mendalam, tetapi di dalam hatinya, dia selamanya adalah seorang ibu yang

baik.

Menjaganya dengan perhatian, mendidiknya, mencari nafkah untuknya, membuat rencana jangka panjang.

semua yang dia lakukan adalah untuknya...

Jadi, dia tidak mengizinkan siapa pun menghina ibunya!!!

"Walaupun aku tidak mengatakannya, ini juga merupakan kenyataan." Tracy masih terus merangsangnya, "Bagaimana perasaanmu tentang pengobatan yang telah kamu nikmati selama 3 hari ini? Sangat sakit dan sangat menderita, 'kan? Penderitaan yang aku alami waktu itu lebih parah seribu kali lipat atau sepuluh ribu kali lipat darimu!!!

Ibumu demi mendapatkan posisi penguasa Grup Wallance, dia menculikku, mengancam Daniel, juga menyuntikku dengan racun, menyebabkan aku dikirim pergi oleh tuan besar saat pesta pernikahan. Bahkan sudah seperti ini, ibumu masih tidak mau menyerah, masih menghasut Linda pergi ke Thailand untuk membunuhku.

Membuatku dipermalukan oleh Linda dan Bibi Juni meninggal secara tragis, semua ini adalah perbuatan ibumu...... Tidak hanya itu saja, dia masih mencoba untuk menculik anakku, orang yang begitu kejam, apakah tidak pantas mati???"

"Kamu diam, diam, diam"

Akhirnya Billy juga sudah tidak tahan, melompat dan mencekik leher Tracy, berteriak dengan marah, "Aku tidak mengizinkanmu mengatainya seperti ini, tidak boleh!!!"

"Presdir Daniel, tenangkan dirimu.................”

Para pengawal hendak kemari untuk membujuknya, pintu ruangan terbuka, Sanjaya, Toni, dan yang lainnya melihat adegan ini di pintu, mereka semua tercengang.

"Ini......"

Pada saat ini, "Daniel" seperti seekor serigala yang lapar, melemparnya ke sofa, mencekik leher Tracy, ekspresinya mengerikan.

Sedangkan Tracy meraih kedua tangannya, berteriak tanpa takut mati-

"Billy, kamu menyamar sebagai Daniel adalah untuk membalaskan dendam ibumu, namun ibumu memang pantas mati, sampai sekarang aku masih menyesal waktu itu tidak menembaknya beberapa kali lagi......"

"Kamu......"

"Daniel" marah sampai wajah dan telinganya memerah, ketika hendak membuka mulut untuk berbicara......

Pada saat ini, ponselnya tiba-tiba berdering, tiba-tiba menyela kata-katanya.

Dia melihat tampilan panggilan masuk di layar ponsel tanpa sadar, segera mengambil ponsel dan berjalan ke ruang istirahat untuk mengangkat telepon itu...................

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report