Tiga Harta: Ayah Misterius ...
Bab 1568
"Sudahlah, Kakak akan menemani kalian tidur, dengan begini, kalian jadi tidak akan takut lagi..............
11
Paula memeluk Wini dan Biti dengan kedua tangannya, lalu membujuk mereka dengan lembut. Wini mendekatkan wajah mungilnya, menyeka air mata dan ingusnya ke baju Paula, tetapi Paula tidak keberatan, bahkan membantu membersihkan ingus Wini.
"Jangan menangis, Kakak akan bercerita untuk kalian...."
Paula menceritakan dogeng untuk mereka. Baru saja menceritakan awalnya kisahnya, dia sudah tertidur.
Wini juga ikut tertidur.
Hanya Biti yang tidak bisa tidur, dia terus menatap Roxy si elang yang sedang bertengger di pohon dengan perasaan rumit, ia bergumam, "Roxy, bisakah kamu membantuku menemukan Mami?"
Roxy juga ikut terluka dalam insiden kebakaran itu. Selama ini ia terus menerima pengobatan, meski sudah membaik, ia tetap tidak bisa terbang tinggi. Belakangan ini, ia hanya beristirahat dengan bertengger di puncak pohon di halaman.
Saat ini, seperti bisa memahami kata-kata Biti, dia memekik dua kali ke arah kamar, lalu mematuk sayap dengan paruhnya, seolah sedang berkata, ia sekarang tidak bisa membantu....
Biti menghela napas saat melihat sayap Roxy yang terluka, lalu dia pun mulai tertidur.
Sepertinya rencana mencari Maminya harus ditunda selama beberapa waktu....
Entah kapan Bibi akan kembali, ia sangat merindukannya.
Pada saat ini, di rumah sakit.
Tracy tidak tidur sepanjang malam, dia bergegas mendekat saat melihat Lily keluar dari kamar rawat, "Bagaimana?”
"Tidak ada masalah untuk sementara waktu, tapi tetap harus diawasi selama beberapa waktu." Lily sangat lelah, "Terutama karena luka di bagian belakang kepalanya, juga ada karat yang masuk ke dalam lukanya, jadi sedikit merepotkan."
"Apa bisa disembuhkan?" tanya Tracy panik, "Apa akan mengakibatkan cedera sisa?"
"Sekarang belum bisa dipastikan." Lily merasa sedikit bersalah, "Masih harus dipantau beberapa waktu lagi."
Setelah mendengarnya, Tracy semakin panik.
"Nona Tracy, jangan khawatir, kondisi Tini masih bisa dikontrol." Lily buru-buru menenangkan, "Anda cepatlah pulang untuk beristirahat, sudah begadang semalaman, masih ada banyak urusan yang menunggu
Anda di rumah."
"Benar, Nona Tracy, pulanglah dulu," ujar Naomi pelan, "Aku sudah mengatur beberapa orang untuk menjaga Tini di sini, tidak akan ada masalah."
"Ya." Tracy menganggukkan kepala, lalu berbalik dan bersiap pergi, tetapi setelah berjalan dua langkah, dia seperti teringat sesuatu dan buru-buru menarik tangan Lily sambil bertanya, "Lily, apa dokter ahli rumah sakit lain bisa mengobati Tini?"
"Kondisi penyakit ini tidak langka, semua dokter ahli yang terkenal bisa mengobatinya, hanya saja keterampilan dan tanggung jawabnya berbeda...." Lily merasa sedikit tidak mengerti, "Nona Tracy, kenapa Anda menanyakan hal ini? Tini baik-baik saja di sini, aku sendiri yang akan merawatnya, juga bisa membantu menjaganya."
"Aku khawatir kamu akan segera sibuk." ujar Tracy sambil mengernyitkan alisnya.
"Apa..." Lily tidak mengerti, saat akan menanyakannya, ponselnya berbunyi. Dia buru-buru menjawab telepon itu saat melihat layar ponselnya, "Tuan Billy?"
"Tapi, di sini aku... baik, aku mengerti."
Setelah menutup telepon, Lily menatap Tracy dengan pandangan rumit dan berkata, "Tuan Billy menyuruhku segera pergi ke tempat Paman Sanjaya, juga memintaku meninggalkan semua pekerjaan di rumah sakit, selanjutnya akan memberikan tugas penting untukku."
"Aku sudah menebaknya...."
Begitu Tracy selesai mengatakannya, ada panggilan dari Thomas, "Nona Tracy, tadi aku menerima......"
Dia terdiam sesaat, lalu melanjutkan, "Telepon dari Tuan Billy, dia ingin aku segera kembali dan memintaku tidak mencampuri urusan kalian lagi, aku...."
"Pergilah." Tracy sudah menebaknya dari awal, "Kirimkan petunjuk apa pun yang kamu dapatkan di sana, aku sendiri yang akan mencari Carlos dan Carles."
"Anak buah Anda tidak mencukupi, jika kami pergi, bagaimana dengan Anda?" Thomas sangat cemas, "Nona Tracy, lebih baik hadapi terang-terangan saja, aku dan Lily pasti akan berada di sisi Anda." "Tidak bisa." Tracy buru-buru menghentikannya, "Jika terburu-buru akan mengacaukan rencana! Bersabarlah!"
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report