Tiga Harta: Ayah Misterius...
Bab 1573
Ketika Tracy dan Naomi kembali ke rumah, mereka mendengar omelan Paula dari jauh: "Kurang ajar, jika kamu berani datang lagi, aku akan mematahkan kakimu!!!"
Kemudian, dia melempar seorang wartawan keluar dari halaman belakang dan menendangnya.
Pria itu jatuh ke bawah, lalu bergegas melarikan diri dengan panik.
"Uh..." Tracy melihat postur Paula, dan tidak bisa menahan diri untuk berkata, "Kamu menyingsingkan lengan baju, sedang bersiap untuk bertarung, ya."
"Menangkap beberapa orang bajingan." Paula menjadi marah setelah memikirkannya, "Aku sudah mengusir mereka, tapi mereka tetap tidak mau pergi, malah bersembunyi di hutan dan diam-diam memotret, membuatku sangat marah."
"Minta orang untuk periksa lagi." Tracy memerintahkan, "Jangan biarkan siapa pun lolos."
"Baik." Paula segera melaksanakannya.
Tracy berjalan masuk ke vila bersama Naomi, dan memberi nasihat kepada pengawal wanita lainnya: "Beberapa waktu ini, kalian harus memperketat penjagaan dan selalu waspada. Tidak ada orang luar yang diizinkan masuk ke vila. Setiap hari kalian juga harus memperhatikan keselamatan saat membeli persediaan makanan."
"Baik, Nona Tracy."
"Nona Tracy, Anda belum tidur seharian ini, makanlah sesuatu, lalu tidurlah."
Naomi menginstruksikan dapur untuk menyiapkan sarapan untuk Tracy.
Tetapi Tracy tidak memiliki nafsu makan sama sekali: "Perutku tidak enak, aku tidak mau makan, aku ke ruang kerja dulu. Kamu jaga rumah saja dulu, dan ketika Paula kembali, pergi
istirahatlah."
"Baik." Naomi mengangguk, lalu pergi untuk mengatur masalah keamanan di rumah.
Tracy masuk ke ruang kerja dan melihat pesan yang dikirim oleh Thomas, memeriksanya dengan cermat, apakah ada petunjuk yang berguna untuk menemukan Carlos dan Carles. Saat ini, terdengar suara ketukan dari pintu, kemudian terdengar suara Jeff: "Nona Tracy, ini aku."
"Masuklah." Tracy menjawab dengan cepat.
Jeff masuk dengan tergesa-gesa, dan melaporkan: "Nona Tracy, maaf, aku belum menemukan Presdir Daniel, tapi aku sudah memiliki beberapa petunjuk..."
"Jangan pedulikan masalah dia dulu." Tracy menyela perkataan Jeff, "Sekarang Carlos dan Carles ditangkap, prioritas utama kita saat ini adalah menemukan mereka."
"Apa yang terjadi?" raut wajah Jeff berubah drastis, "Bagaimana dengan Tini, Wini dan Biti?"
"Tini terluka, dia di rumah sakit. Wini dan Biti tidak apa-apa, hanya ada sedikit luka luar, tapi itu bukan masalah besar..."
Tracy memberi tahu Jeff detail tentang apa yang terjadi kemarin, dan akhirnya berkata dengan rasa bersalah-
"Akulah yang membuat kesalahan. Kupikir target pihak lawan adalah aku dan Daniel. Aku tidak pernah mengira mereka akan menyerang anak-anak. Selain itu, kupikir kakakku akan mengirim seseorang untuk melindungi anak-anak secara diam-diam. Aku tidak menyangka kakakku akan kembali ke Negara Emron pagi-pagi sekali, jadi...”
"Itu bukan salah Nona." Jeff mengerutkan kening dan berkata, "Kenapa Nona tidak memberitahuku sebelumnya? Aku akan menyelamatkan mereka."
"Saat itu, situasi sangat mendesak. Jika orang-orang Sammuel menemukan Daniel dan tabib dewa, itu akan sangat berbahaya..." Tracy menjelaskan dengan sederhana, "Tidak perlu membahas hal ini dulu sekarang, sekarang yang terpenting adalah menyelamatkan anak-anak. Semuanya aku serahkan padamu!"
"Mengerti, aku akan segera mengurusnya." Jeff menyalin informasi yang dikumpulkan oleh Thomas, "Masalah anak-anak diserahkan padaku, dan masalah Presdir Daniel..."
“Aku yang akan mengutusnya." Tracy segera berkata, "Sekarang kamu hanya perlu membantuku menemukan anak-anak."
"Baik." Jeff mengangguk dan hendak pergi, ketika sampai di pintu, tiba-tiba dia teringat sesuatu, ia kembali menoleh ke arah Tracy dan berkata, "Ngomong-ngomong, Nona Tracy, ada sesuatu yang ingin aku katakana pada Nona."
"Katakanlah." Tracy menatapnya.
"Meskipun Tuan tidak peduli dengan orang itu sebelumnya, tapi setelah perjalanan hidup dan mati ini, Tuan jadi memiliki perasaan padanya. Ketika Nona sudah menemukan Presdir Daniel, Nona juga harus memperhatikan keselamatan orang itu, jika tidak..."
Jeff berbicara dengan halus, tapi sangat berterus terang.
"Aku mengerti." Tracy tersenyum, "Bahkan jika kakakku tidak memiliki perasaan padanya, dia tetaplah Maminya Tini, Wini dan Biti, aku tidak akan menyakitinya. Selain itu, hati dingin kakakku akhirnya berhasil dilelehkan, aku bahagia untuknya!"
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report