Bab 1601
Sudah berapa lama ia berbaring?
Di bawah alam sadar, ia tahu ada seseorang yang terus merawatnya. Walaupun sering memakinya, menendangnya, kadang kala mengambil barang memukulnya, tetapi orang itu memang sedang menyelamatkannya.
Sedangkan orang itu, seharusnya Tabib Dewa legendaris itu.
Karena ia samar-samar mendengar orang itu menyebut dirinya Dewi!
Walaupun entah bagaimana caranya ia bisa berada di tangannya, dibawa dan disembunyikan kemana-mana, tetapi pada akhirnya dirinya berhasil sadarkan diri....
Rasa bersyukur ini tak akan pernah hilang.
Tetapi, yang tak ia pahami adalah dirinya sudah tak sadarkan diri berapa lama? Tracy dan keluarganya seharusnya sedang mencarinya di mana-mana, tapi tak bisa menemukannya.
Ja samar-samar merasakan dalam beberapa waktu ini ada yang terus mengejar Dewi, tetapi selalu tak berhasil.
Siapa orang-orang itu?
Karena yang mengejarnya memiliki niat jalat, maka beraiti terjadi sesuatu dengan keluarganya. Jika tidak, beberapa orang ini tak akan ada kesempatan.
Apa yang terjadi dengan keluarganya?
Bagaimana keadaan Tracy dan anak-anak?
Barusan Dewi bilang terjadi sesuatu dengan anaknya, siapa anaknya?
Sekarang ia sudah pergi....
Ketika memikirkan hal ini, Daniel mulai menggerakkan kepala dan mencari ponsel di dalam kamar.
la ingin mencari ponsel untuk menghubungi Tracy.
Tetapi, di dalam kamar ini sangat primitif, tidak ada satu pun barang elektronik...
Daniel juga tak seperti Dewi dapat memanggil binatang dan meminta mereka mengirim pesan.
Jadi, ia hanya memiliki ide ini.
Sekarang ja harus segera membaik agar bisa pulang...
Ketika teringat Tracy dan anak-anak, ia ingin sekali cepat berdiri, tetapi sekarang selain leher dan kepalanya yang bisa bergerak, bagian tubuh lainnya kaku. Tetapi, ia hampir dapat merasakan ada perubahan di dalam tubuhnya. Sebelumnya rasa kebas di kepalanya
telah hilang, kepalanya juga menjadi lebih ringan dan jernih....
Ini artinya racun di dalam tubuhnya setidaknya sudah dapat dikendalikan.
Mungkin beberapa waktu lagi, ia akan sembuh sepenuhnya....
Pasti dapat membaik.
Di saat ini, di luar sedang turun hujan.
Daniel masih berpikir sambil berbaring di atas ranjang. Dewi sudah keluar dari hutan dengan mobil bobroknya menuju vila sisi utara.
Ada beberapa elang mengikutinya dari langit, terbang setara dengan kecepatannya seolah sedang melindunginya menyetir.
Dewi menghentikan mobilnya di belakang bukit bagian utara, kemudian ia menyelinap masuk dari pintu belakang vila.
Saat ini sudah malam hari, orang di vila sisi utara sudah tidur. Hanya ada beberapa pengawal wanita yang menjaga, Dewi sangat pandai menghindar dari pandangan mereka dan menyelinap ke dalam vila. Tetapi baru saja menyelinap masuk, ia terlihat oleh seorang pelayan wanita.
Pelayan wanita itu sedang membawa semangkuk obat tradisional. Ketika hendak masuk ke kamar, ia berpapasan dengan Dewi. Awalnya tercengang dulu, baru membuka mulut ingin berteriak... Dewi langsung melemparkan janum, pelayan itu perlahan-lahan pingsan..
Sebelum pelayan wanita itu pingsan, ia segera maju dan menerima nampan dari tangan pelayan, lalu meletakkannya di samping. Kemudian ia sekalian memapah pelayan wanita ke sudut dan menyelinap ke kamar sebelah..
Di dalam kamar itu terbaring seorang pria, ia tampak familiar seolah pernah melihatnya di suatu tempat.
Tetapi pria ini terlihat tak beruntung. la sepertinya terluka parah dan tak sadarkan diri.
Selain itu, ia juga tak bertemu dengan dokter yang tepat. Bagian kepalanya telah di operasi, pria ini sangat kurus hingga rongga matanya mencekung. Keadaannya benar-benar buruk.
Awalnya Dewi ingin mengabaikannya, tetapi setelah dipikirkan, mereka sama-sama keluarga Wallance, ia tiba-tiba menjadi berbelas kasihan. Ia mengeluarkan janum perak dan menusuk tubuh pria itu, lalu menyelinap ke kamar sebelah mencari anaknya....
"Mami!"
Biti sudah lama menunggu di samping jendela. Ketika melihat ada bunung elang terbang memutar di atas langit, ia sudah tahu Maminya datang. Walaupun Maminya mengenakan masker dan topi, wajahnya tak tampak jelas, tetapi Rongrong, ular kecil di tangannya tetap terlihat jelas....
"Biti sayangku!" Dewi maju dengan antusias dan memeluk Biti dengan erat, "Sayangku, Mami rindu sekali padamu."
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report