Bab 1639
"Kamu..." wajah Cody memerah karena marah.
Billy melihat jumlah angka pada transkrip itu, dan ketika dia hendak bertanya, tiba-tiba dia menerima pesan di ponselnya, dia segera melihatnya, itu adalah pesan dari Sammuel-
"Jangan marah, tetap tenang, dan ikuti prosedur seperti biasanya. Aku akan menemukan cara untuk membuat Tracy melepaskan apa yang sudah dia dapatkan."
Melihat kalimat ini, emosi panik Billy segera mereda, dia melemparkan transkrip itu di hadapan Tracy, dan berpura-pura murah hati dan berkata-
"Karena aku sudah menandatangani perjanjian itu, aku akan memberikannya padamu, tidak akan kurang sesenpun. Ambil uangnya dan pergi secepat mungkin." "Presdir Daniel." Tiba-tiba Direktur Toni berkata, "Aku khawatir perusahaan tidak akan mampu mengeluarkan uang dalam jumlah yang begitu besar." "Apa? Ke........?"
Billy hampir saja bertanya mengapa, tetapi dengan cepat dia menariknya kembali.
Memang bagi mereka yang berbisnis, semua modal digunakan untuk perputaran dan ekspansi, bagaimana mungkin bisa mengeluarkan uang sebesar itu dalam sekejap? Jika demikian, maka perputaran keuangan perusahaan akan terputus.
"Menurut perjanjian, uang itu harus segera dibayarkan." Tracy akhirnya berkata, "Jika dalam waktu tiga hari kamu tidak bisa memberikan uang itu padaku, maka itu akan dikonversikan menjadi saham. Aku akan mengambil saham itu, kalau tidak, kita akan bertemu di pengadilan!"
"Kamu......"
Billy mengertakkan giginya karena marah, mana mungkin dia berani pergi ke pengadilan.
Jika Tracy benar-benar menuntutnya dan memberi tahu polisi dan berurusan dengan hukum, maka semuanya akan menjadi masalah besar.
"Saat ini, satu-satunya pilihan adalah mengubahnya menjadi saham." Sanjaya berkata perlahan, "Kalian hitung terlebih dahulu, jika dikonversikan menjadi saham, berapa banyak yang akan dia miliki?" Tim akuntan segera melakukan perhitungan.
Direktur lain juga berkomentar dengan khawatir, tetapi Sanjaya dan Direktur Toni melindungi Tracy, jadi mereka tidak berani mengatakan apapun.
"Presdir Daniel, begitu ada masalah dengan perputaran kas, maka Grup Sky Well bahkan seluruh Grup Wallance, tidak akan bisa beroperasi lagi. Kecuali jika kamu dapat menambalnya kembali uang yang Nona Tracy ambil dengan menggunakan uang pribadimu, jika tidak, hanya bisa menukarnya menjadi saham."
Direktur Toni juga mengutarakan pendapatnya.
"Uang sebanyak itu bagaimana mungkin aku bisa menggantikannya dengan uang pribadiku?" Billy segera menolak, "Jika harus ditukar menjadi saham, maka tukar saja, berapa jumlahnya?"
Tim Akuntan melakukan beberapa perhitungan, dan akhirnya berkata kepada Billy: "Presdir Daniel, menurut perhitungan, Anda harus memberikan 20% saham Grup Wallance yang ada di tangan Anda pada Nona Tracy."
"Apa??" Billy terkejut, raut wajanya menjadi pucat, "Tofal sahamku di Grup Wallance hanya 40%, jika memberinya 20%, berarti sahamku dengannya setara?"
"Sama rata denganmu itu baru sepadan." Tracy menatapnya dengan dingin.
"Ada satu hal lagi." Pengacara Joey mengeluarkan surat wasiat dan mengumumkan secara resmi, "Ini adalah surat wasiat yang dibuat Tuan Besar sebelum beliau meninggal..."
"Wasiat Tuan besar?"
Mendengar ini, semua direktur berkerumun dengan penuh semangat.
"Isi surat wasiat adalah bahwa setelah kematiannya, semua harta benda atas namanya akan diserahkan kepada ketiga anak.
Jika terjadi sesuatu pada ketiga anak tersebut, semua harta benda akan otomatis dialihkan ke GJ Foundation, tidak ada orang yang akan mendapatkan sepeser pun, termasuk orang tua dan kerabatnya. Sebelum mereka dewasa, harta itu akan dijaga oleh Presdir Daniel. Ketika mereka berusia dua puluh tahun, dengan persetujuan bersama dari Presdir Daniel dan Paman Sanjaya, harta warisan itu akan secara otomatis dialihkan ke nama mereka!
Tapi sebelum itu, tak seorang pun diperbolehkan menggunakan aset ini, termasuk Presdir Daniel maupun Paman Sanjaya..."
Beberapa saat kemudian, Pengacara Joey menyerahkan salinan surat wasiat itu kepada Direktur Toni.
Direktur Toni membacanya sekali, lalu menyerahkannya pada Billy: "Apa kamu ingin melihatnya?"
"Apa maksudmu?" Billy butuh beberapa saat untuk menyadari, "Semua aset diserahkan pada ketiga bocah nakal itu? Tidak ada satupun bagian untukku?"
"Aku" yang dia katakan di sini mengacu pada dirinya sendiri, bukan Daniel.
Dia tidak percaya, tidak peduli bagaimanapun, kakeknya bukankah harus meninggalkan sejumlah uang untuknya, tapi dia bahkan tidak meninggalkan sedikitpun untuknya.....
"Bahkan jika ketiga anak itu bukan darah daging keluarga Wallance, aku masih harus menyimpan harta warisan itu untuk mereka?"
Billy tidak menyerah, dan terus bertanya.
"Benar." Pengacara Joy mengangguk.
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report