Bab 1648

"Tubuhmu sudah diberikan padanya. Sekarang kamu tidak mau menikahinya, apa tidak merasa rugi?" Sammuel berkata dengan dingin, "Jika menikah dengannya, maka bisa mendapatkan hak waris. Jika tidak menikah, kamu pun tidak akan punya apa-apa. Kamu perhitungkanlah sendiri!"

Selesai bicara, Sammuel mengangkat pergelangan tangannya dan melihat jam tangan, "Masih ada dua menit, pertimbangkanlah baik-baik. Jika masih memutuskan tidak mau menikah, Ayah akan menyuruh kakakmu

kemari."

Frisca menatap Ayahnya dengan penuh kebencian. Dalam hati, dia merasa luar biasa kesal, tetapi tidak ada satu perkataan pun yang bisa dikatakan...

Dia tahu bahwa sekarang tidak ada hal yang bisa mengubah keputusan Ayahnya.

Dia mengerti bahwa Ayahnya pasti tetap akan melakukan hal yang sudah ia katakan. Jika dia menolak menikah dengan si penyamar itu, maka dirinya sungguh akan kehilangan segalanya...

Jika kehilangan segalanya, maka kelak semakin tidak ada kesempatan untuk membalikkan keadaan.

Begitu kakaknya naik posisi, dia akan segera diusir keluar dari Keluarga Amberson. Jangankan hak waris, takutnya dia bahkan tidak bisa menjadi orang biasa...

"Masih ada 10 detik terakhir." Sammuel mulai menghitung mundur, "Sepuluh, sembilan, delapan, tujuh..."

"Tidak perlu menghitung lagi." Frisca mendongak, lalu menatap Ayahnya, "Aku akan menikah!"

"Itu baru benar." Sammuel tertawa puas. Dia mengubah nada bicaranya yang tadi sangat tegas, menjadi lembut, "Frisca, kamu tahu bahwa Ayah paling menyayangimu. Ayah berharap kamu bahagia. Meskipun Billy adalah orang payah, tapi dia mudah dikendalikan."

"Bukankah kamu menginginkan Daniel? Ayah menciptakan Daniel yang patuh dan penurut untukmu. Bukankah ini lebih bagus? Setelah kalian menikah, maka kamu akan menjadi Nyonya Wallance. Tracy bukanlah lawanmu."

"Ayah sudah membuka jalan untukmu. Kamu mengelola Keluarga Amberson dengan baik, lalu kelak bisa melampaui Keluarga Moore dan Keluarga Wallance, dan menjadi keluarga terkuat dalam dunia bisnis di Asia. Ini adalah harapan Ayah..."

"Aku tahu, Ayah."

Frisca memaksakan senyum tipis, hatinya malah mati rasa. Dulu ada orang yang memberitahunya bahwa Ayahnya sangat ambisius, bisa melakukan cara apa pun untuk mencapai tujuan. Namun, dia tidak percaya.

Sekarang jika dipikir-pikir, orang itu sungguh bisa meramal, sejak awal sudah bisa menebak semuanya...

Dia teringat Tracy juga pernah berkata, Ayahnya dan Billy bersekongkol untuk merebut aset kekayaan Keluarga Wallance. Kebakaran di kediaman Keluarga Wallance juga berkaitan dengan mereka. Namun, sebelumnya ia tidak percaya.

Sekarang jika dipikir-pikir, segalanya adalah kenyataan.....

Hanya saja, apakah Daniel sungguh mati?

Bukit Haruna, di dalam hutan.

Daniel sedang berusaha sekuat tenaga untuk meluruskan jari tangannya, ingin mencoba mengambil ponsel. Sayangnya, terus gagal...

Tiba-tiba terdengar suara mobil dari luar, lalu terdengar suara langkah kaki yang buru-buru. Sesaat kemudian, pintu rumah kayu itu ditendang hingga terbuka. Dewi sudah kembali.

Dia memang seperti itu, meski tubuhnya kecil, tetapi gerakannya sangat kasar, selalu menggebu-gebu dalam melakukan segala sesuatu.

Dewi melempar setumpuk obat ke tanah, tidak buru-buru mengurus resep obat, melainkan berjalan menghampiri dan menendang Daniel. Lalu, dia mulai bergosip, "Coba tebak, tadi siapa yang aku lihat di klinik?"

"????" Daniel mengerutkan keningnya, menatap Dewi seperti orang bodoh, “Sepertinya sekarang bukan waktunya membahas hal ini, ‘kan? Dengan upah 20 juta, bukankah seharusnya kamu membersihkan resep obat dulu?"

"Itu nanti saja baru dibicarakan lagi." Pada saat ini, hati Dewi yang ingin bergosip sudah menggebu-gebu, "Aku beri tahu, aku melihat orang yang berwajah sama persis denganmu." "Billy?" Daniel segera bersemangat, "Kenapa dia bisa ada di klinik?"

"Dia melakukan pemeriksaan darah, ingin memeriksa apakah dirinya terkena racun." Dewi berkata dengan antusias, "Aku melihat sekilas, dia tidak terkena racun. Namun, aku sudah mengantarnya ke ambang kematian."

"Apa..." Belum selesai bicara, Daniel sudah mengerti. "Kamu meracuninya?"

"Aku menyuruh Rongrong untuk menggigitnya, diperkirakan racunnya baru akan bereaksi nanti malam." Dewi tertawa jahat, "Senang, 'kan? Aku membalas dendam untukmu, harus menambah upahku."

"Tunggu sebentar..." Daniel memutar otaknya dan mulai menganalisis, "Dia tidak terkena racun, tapi malah curiga dirinya diracuni, diperkirakan Tracy yang menimbulkan perang internal ini, ingin membuat Billy berkonflik dengan Sammuel. Saat ini kamu meracuninya, sungguh tanpa sengaja melakukan hal baik."

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report