Tiga Harta: Ayah Misterius...
Bab 1716
Ketika Lorenzo melihat tindakannya ini, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak marah, dan hampir kehilangan kesabaran ....
Daniel buru-buru mengubah topik, "Kakak ipar, bagaimana jika kita juga menjemput Tini, Wini, Biti kemari, kita berkumpul disini malam ini? Kebetulan hari ini adalah festival pertengahan musim gugur." "Tidak perlu...."
"Oke, oke."
Tanpa menunggu Lorenzo bicara, Dewi segera menyetujuinya, "Anak-anak merindukan Vila sisi utara sepanjang waktu, mereka sudah nyaman tinggal disini, tidak terbiasa tinggal di tempat yang dingin seperti rumah hantu itu."
"Kalau begitu, nanti tinggal minta kakak untuk mendekorasi kamar mereka persis seperti yang disini, mereka pasti akan suka ..."
Tracy menarik Dewi dan mulai mengobrol, "Kakak ipar, jika kamu tidak keberatan, malam ini boleh tinggal di tempatku, kita bisa ngobrol-ngobrol."
"Oke, oke...."
Dewi tidak mengharapkan apa-apa, asalkan dia bisa melarikan diri dari Lorenzo, dia akan bersedia mencoba cara apapun.
Lorenzo tidak bisa berkata-kata, dia bahkan belum berkata apapun, wanita ini sudah menyetujui semuanya atas inisiatifnya sendiri, sebenarnya perkataan siapa yang berlaku?
"Seorang pria bisa fleksibel." Daniel dapat melihat isi hatinya, dia tersenyum dan menghiburnya, "Kita menjelajah dunia luar, sesekali dirumah perlu untuk menundukkan kepala, agar keluarga harmonis dan semuanya bahagia!"
"Kenapa aku harus menundukkan kepala?"
Lorenzo sangat sensifit terhadap, 'menundukkan kepala' dua kata ini.
"Demi keluarga dan kesejahteraan semuanya." Daniel terus membujuk, "Didalam sebuah keluarga, jika seorang wanita tidak bahagia, itu berarti keluarga tidak memiliki kedamaian, kenapa harus seperti ini?" "Apa-apaan?" Lorenzo tidak mau mendengarkannya, "Jika wanita tidak patuh, langsung saja tekan, apa masih harus menunggu dia ribut hingga menjungkirbalikkan dunia?"
Daniel tidak bisa berkata-kata, kakak ipar ini tidak mengerti apa-apa, dan harga dirinya begitu tinggi, 'Jika bisa langsung menekannya, apa masih perlu kami datang ke sini untuk meleraikan kalian? "Damel, ayo cepat!"
Pada saat ini, Tracy menoleh ke belakang dan berteriak ke arah Daniel.
"Baiklah, istriku."
Daniel menjawab dengan sangat rapi, dan segera memerintahkan Thomas memimpin orang-orang untuk membawa barang-barang Dewi ke dalam mobil, lalu buru-buru mengikuti mereka, dan sebelum pergi dia memanggil Lorenzo, "Kakak ipar, ayo!"
Lorenzo sebenarnya tidak ingin pergi, kemudian Daniel kembali menambahkan satu kalimat, “Vila sisi utara adalah wilayah kalian, keluarga Moore!"
Mendengar kalimat itu, mata Lorenzo pun berbinar, lalu dia mengikutinya.
Awalnya, pertemuan akan diadakan di Vila keluarga Moorè, sekarang berubah menjadi ke Vila sisi utara.
Dibawah bujukan Daniel dan Tracy, dan juga dibawah permintaan keras Dewi, Lorenzo hanya bisa memerintahkan orang untuk menjemput ketiga bocah kecil kemari. Ketiga bocah menjadi aktif begitu tiba di Vila sisi utara, melompat-lompat, berbicara tanpa henti, dan menarik Dewi untuk berkeliling.
Penampilan mereka yang hidup dan ceria ini, tampak sangat berbeda ketika berada ditempat Lorenzo.
Dewi yang melihat anak-anak tampak sangat senang, hatinya juga merasa sangat senang, dan dia berterima kasih dari lubuk hatinya kepada Tracy dan Daniel .... Karena dia mengerti, mereka benar-benar tulus terhadap anak-anak, sehingga anak-anak bisa begitu menyukai tempat ini, dan juga sangat dekat dengan mereka! Sedangkan Lorenzo yang melihat anak-anak berubah, mereka benar-benar terlihat seperti dua orang yang berbeda, perasaannya sungguh rumit......
Dia mulai merenungkan diri, mungkin dia benar-benar bukan seorang ayah yang baik, sehingga membuat anak-anaknya menjadi begitu asing terhadapnya. Bahkan Dewi, Tracy dan juga Daniel lebih banyak bicara dengan mereka.
Dia ini, mungkin terlahir dengan nasib sendirian, orang asing tidak diizinkan masuk, bahkan kekasih dan darah dagingnya sendiripun tidak mau dekat dengannya.....
Memikirkan semua ini, Lorenzo merasa sedikit kecewa, sendirian diam-diam pergi ke taman belakang, duduk dan minum teh di bawah pohon.
"Kakak ...."
Tracy mengikutinya, membawakan kue dan camilan yang dia buat sendiri, sambil tersenyum berkata, "Kakak ipar sudah mulai mengobati Daniel, jadi mungkin makan malam kita akan sedikit terlambat, kakak makan dulu camilan ini untuk mengganjal perut."
"Tidak perlu."
Lorenzo masih tetap dengan tampilannya yang dingin, menunduk dan bahkan tidak menatap Tracy
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report