Tiga Harta: Ayah Misterius...
Bab 1727
Hari demi hari pun berlalu. Di bawah perawatan Dewi, tubuh Daniel berangsur-angsur
membaik....
Meski Daniel masih harus duduk di atas kursi roda, namun kondisi mental, serta mobilitas
fisiknya semakin membaik.
Tracy dan ketiga anaknya hampir sepenuhnya pulih dari luka-luka mereka. Sekarang mereka bisa menunggang kuda dan berenang bersama, memetik anggur dan bunga, serta menerbangkan layang-layang di belakang bukit....
Sayap Roxy juga telah pulih kembali, dan ia pun terbang mengelilingi layang-layang di langit. Setiap kali layangan itu akan jatuh, ia akan menggunakan cakarnya yang tajam untuk menangkapnya dan menaikkannya kembali.
Ketiga anak itu pun bersorak kegirangan. Mereka berteriak dengan penuh semangat, "Ayo, Roxy, semangat!!"
"Hahaha...." Tracy tertawa keras, "Carles, seharusnya kamu yang semangat. Ayo, cepat lari, jangan hanya mengandalkan Roxy saja."
"Baik, Mami...."
Carles menyeret tali layangan itu dan berlari dengan gembira di atas bukit.
Carlos dan Carla juga mengikutinya di belakang untuk menyemangatinya.
Tracy menatap layangan yang terbang semakin tinggi, merasa senang atas keberhasilan mereka. Tidak jauh dari sana, Dewi menatap seluruh aktivitas mereka dengan muram
la juga sangat merindukan anak-anaknya, dan bertanya-tanya bagaimana keadaan Tini, Wini dan Biti sekarang.
Saat awal-awal mereka kembali ke negara Emron, terkadang mereka masih melakukan panggilan video dengannya untuk menceritakan bagaimana keadaan di rumah. Namun sekarang, mereka tidak melakukan panggilan video dengannya lagi, bahkan juga tidak pernah meneleponnya.....
la yang dulunya tidak suka menggunakan elektronik, kini malah memegangi iPad setiap hari menunggu panggilan video dari mereka. Namun, ia sudah tidak tahan lagi.
la mencoba menelepon Lorenzo tadi, tetapi Lorenzo tidak kunjung menjawab ...
Amarahnya meluap-luap. Ketika ia hendak berjalan-jalan di hutan, ia malah melihat Tracy dan ketiga anaknya sedang menerbangkan layangan di puncak bukit..... Hatinya pun merasa kecewa.....
la mulai berpikir, apakah ia harus kembali ke negara 1 mron untuk mencari anak-anaknya. Namun, ia kembali berpikir, mungkin Lorenzo bajingan itu menggunakan cara ini untuk membuatnya tunduk padanya. la tidak boleh langsung tunduk begitu saja.
Mungkin tidak lama lagi, bajingan itu tidak akan bisa bertahan lagi, tidak bisa mengasuh anak-anaknya. Atau mungkin, ketiga anaknya begitu merindukannya, sehingga Lorenzo akan berinisiatif untuk mengembalikan ketiga anak itu padanya?
Lagi pula, Lorenzo juga tidak suka dengan anak kecil.....
Baiklah. Ia dengan gembira langsung mengambil keputusan ini.
Ini adalah sebuah kontes. Siapa yang dapat tetap tenang, ia pasti akan menang!
Memikirkan hal itu, Dewi pun diam-diam menyemangati dirinya sendiri.
Di atas bukit, Tracy kembali menatap Dewi dengan senyuman di bibirnya. Ia tahu bahwa sebentar lagi, Dewi pasti akan mengalah ....
Ketika ia tengah memikirkannya, Paula datang dengan tergesa-gesa dan melaporkan, "Nona Tracy, Dokter Lily baru saja menelepon, Paman Sanjaya sakit dan sedang dirawat di unit
perawatan intensif."
"Apa yang terjadi?" Tracy bergegas bertanya.
"Aku kurang jelas mengenai situasi pastinya." Paula mengernyitkan keningnya, "Hanya saja, sepertinya situasinya kali ini cukup serius. Tuan Daniel sedang mengadakan acara peluncuran produk baru hari ini, sehingga ia tidak dapat dihubungi sedari tadi. Tidak ada seorang pun di perusahaan yang berani mengganggunya, jadi Dokter Lily memintaku untuk memberi tahumu."
"Aku paham."
Tracy segera memerintahkan Anne, Cecil dan yang lainnya untuk menjaga anak-anak, lalu ia bersama Paula segera menuju ke rumah sakit....
Saat masih di jalan, Naomi menelepon, kalau ia harus membawa beberapa orang lagi untuk ikut dengan mereka. Bagaimanapun juga, Billy masih belum ditemukan, dan ia khawatir akan terjadi
sesuatu.
Tracy tidak begitu menganggap serius tentang situasi Billy saat ini, sehingga ia mengatakan bahwa empat orang sudah cukup, lalu meminta Naomi terus berjaga di rumah untuk mengawal anak-anak. Naomi pun tidak membantah.
5 mutiara
Setibanya Tracy di Rumah Sakit Prima, Lily sudah menunggunya di belakang. Ia pun segera melaporkan seluruh detailnya kepada Tracy-
"Sebenarnya, saat Tuan Besar pergi waktu itu, Paman Sanjaya memang sedang tidak sehat. la duduk di kursi roda sepanjang waktu. Lalu, banyak hal yang terjadi di perusahaan. Ia pun merasa khawatir sepanjang hari, dan itu juga memengaruhi kesehatannya."
"Entah mengapa, tiba-tiba semalam Paman Sanjaya mengalami serangan jantung. Ia pun segera dilarikan ke Rumah Sakit Prima. Setelah menjalani pemeriksaan, dokter menyadari bahwa kondisinya cukup parah, lalu segera memberi tahuku dan Ryan."
"Tapi, Ryan menemani Tuan Daniel untuk mengurus acara peluncuran produk baru. Kami kehilangan kontak selama beberapa hari terakhir ini. Aku lihat ada yang tidak beres dengan kondisi Paman Sanjaya, jadi aku hanya bisa memberi tahu Nona terlebih dulu."
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report