Tiga Harta: Ayah Misterius ... Bab 1731
Billy menerkamnya dari belakang seperti binatang buas, lalu menekan tubuhnya ke lantai Tangan Billy telur berusaha merobek pakaiannya.
"Jangan Tracy berjuang mati-matian, "Billy, sadarlah, sadarlah ...."
la tahu bahwa Billy telah diracuni hingga kehilangan akal sehatnya. Sekarang kekuatannya jauh lebih kuat dari biasanya, sehingga Tracy sama sekali tidak mampu untuk melawannya. Tetapi, Tracy masih menaruh sedikit harapan, berusaha untuk menyadarkannya....
Namun, panggilannya sama sekali tidak berguna
Billy telah merobek pakaian Tracy. Kancingnya satu per satu berjatuhan, bajunya sekarang telah terbuka sepenuhnya, memperlihatkan payudaranya yang naik turun seirama dengan
napasnya.
Billy berusaha untuk menciumnya, namun Tracy tiba-tiba mengangkat kakinya dan menendang Billy dengan keras ....
Billy pun terjatuh ke lantai. Pada saat yang sama, Tracy merasa lututnya yang terluka semakin sakit. la sama sekali tidak dapat berdiri, hanya mampu merangkak maju dengan panik, berusaha melarikan diri
Namun dengan segera, Billy kembali menerjangnya dan menekannya dari belakang, ingin menaklukkannya.
Kali ini, Tracy semakin tidak mampu untuk melawannya. Ia hanya dapat meraung putus asa, "Billy, jangan, jangan! Sadarlah, sadarlah! Kamu bukan orang jahat, kamu tidak boleh melakukan hal ini ...." Ucapannya itu seolah-olah sedikit menyadarkan Billy.
la pun berhenti, lalu memegangi kepalanya dengan kedua tangan, sambil meraung kesakitan, "Pergilah, pergi "
la sedang berjuang antara mempertahankan nalarnya dan melawan pikiran jahatnya....
Namun, begitu sulit baginya untuk mengendalikan hawa nafsu dalam tubuhnya. Ia telah dicekoki banyak obat, dan terlihat hampir kehilangan kendali atas dirinya sendiri ....
Tracy terus merangkak ke depan. Ia hendak merangkak ke atas tangga dan menutup pintu atap rumah sakit itu, sehingga Billy tidak dapat menyusulnya.
Ketika ia sudah hampir merangkak ke tujuannya, tiba-tiba pintu itu dibanting tertutup dengan keras!
#
Mata Tracy pun terbuka lebar menatap pintu itu dengan tercengang la segera menyadari ads orang yang bersembunyi di belakang pintu itu. Orang itu terus mengawasinya dengan Billy
Orang itu terus menunggu Billy menyerangnya. Ketika ia berusaha melarikan diri, orang itu segera menutup pintu, menutup satu-satunya jalan keluar!
Tracy tiba-tiba menyadari bahwa semuanya ini adalah jebakan. Orang yang membuatnya pingsan dan membawanya naik ke atap rumah sakit bukan kaki tangan Billy.
Namun, seseorang yang menganggapnya dan Billy sebagai musuhnya!!!
"Ah--"
Di belakangnya, Billy tiba-tiba meraung kesakitan. Ia terlihat hampir tidak tahan lagi.
Tracy buru-buru bangkit dari atas lantai, lalu berdiri menempel ke dinding, dengan panik membujuknya -
"Billy, sadarlah! Kakakmu sekarang pasti sedang dalam perjalanan menuju ke sini. Kalau kamu menyentuhku, kamu pasti akan mati dengan tragis!!!"
"Hehe...." Billy berjalan ke arahnya selangkah demi selangkah seperti zombie, "Kondisiku sudah seperti ini, apa masih belum cukup tragis?"
"Kamu masih bisa diobati, saat ini mungkin saja AIDS sudah bisa diobati ...." Tracy berkata dengan cemas, "Aku benar-benar tidak tahu kalau gadis itu mengidap penyakit ini. Saat itu, aku hanya ingin melindungi diriku sendiri."
"Dengarkan aku baik-baik. Bahkan, jika kamu begitu membenciku dan ingin membalas dendam padaku, tidak boleh sekarang. Ada orang yang sengaja mengatur jebakan ini. Kamu jangan mau dibodohi olehnya."
Billy tidak mengatakan sepatah kata pun. Ia langsung menerjangnya, lalu menekan tubuhnya ke dinding, hendak merobek pakaian dalamnya.....
Saat itu juga, terdengar bunyi yang begitu keras. Pintu tangga itu pun didobrak terbuka.....
Paula bersama Anne menerobos masuk ke dalam. Melihat pemandangan di hadapan mereka, keduanya pun sejenak mematung, lalu bergegas hendak menyelamatkan Tracy.
Billy segera menyandera Tracy dengan mencekik lehernya. Ia membawanya ke tepi atap rumah sakit, lalu berteriak dengan penuh amarah, “Jangan mendekat! Kalau kalian berani mendekat, aku akan menyeretnya dan bersama-sama terjun ke bawah!"
Paula dan Anne pun segera menghentikan langkah mereka, tidak berani bergerak sembarangan.
Paula dengan hati-hati membujuknya, "Tuan Billy, tenangkan dirimu! Lepaskan Nona Tracy terlebih dulu! Mari bicarakan baik-baik, syarat apa saja yang Tuan inginkan, Tuan tidak perlu ragu untuk menyebutnya...."
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report