Tiga Harta: Ayah Misterius ...
Bab 1883
Lorenzo menatap Dewi lekat-lekat tanpa mengatakan sepatah kata pun, hanya memberi isyarat.
Seolah-olah mengatakan, lakukan saja sesuai dengan yang dikatakan oleh tunanganku!
Cole Kingsley menatap Dewi dengan penuh arti, lalu menepuk tangannya beberapa kali. Musik di aula pun segera berhenti, dan para tamu yang mengobrol dan tertawa diam-diam melangkah
mundur.
Tirai besar di atas mimbar itu perlahan-lahan terangkat, dan lampu panggung pun menyala.
Winston dan Michael serentak mengajak Lorenzo untuk duduk bersama.
Setelah Lorenzo dan tiga keluarga besar itu duduk, baru tamu-tamu lainnya beranjak duduk.
Saat itu juga, Sammy Moore datang menyapanya.
Tidak seperti biasanya, Lorenzo ikut menyapanya, bahkan mengajaknya untuk duduk bersama.
Pada saat itulah Dewi baru menyadari bahwa Sammy sedari tadi juga hadir dalam acara ini. Meskipun ia juga salah satu pemegang saham dan anggota keluarga Moore, ia tetap harus berada di belakang ketiga keluarga besar itu dalam segala hal.
Sammy baru berani duduk setelah Lorenzo beserta ketiga keluarga besar itu beranjak duduk.
Ini dengan jelas menunjukkan bahwa negara Emron adalah negara dengan penduduk yang dipisahkan menurut kelas sosialnya.
Dewi menatap sekelilingnya, namun tidak menemukan Wati. Mungkinkah Wati juga hadir dalam ajang pemilihan wanita ini?
Namun, Dewi masih tidak mengerti apa tujuan dari ajang pemilihan wanita ini. Apakah untuk
memilih pacar, tunangan, ataukah Negara Emron adalah negara poligami yang
memperbolehkan pria memiliki banyak istri?
Ketika pikirannya sedang melayang dengan liar, tiba-tiba cahaya lampu meredup, alunan melodi
yang romantis dari piano pun berubah menjadi musik jazz ....
DUM
gerakan, ekspresi, dan tatapan mereka seperti sebuah godaan yang mematikan!
Ketiga keluarga besar itu diam-diam mengamati reaksi Lorenzo.
Lorenzo sama sekali tidak tertarik dengan pertunjukan di hadapannya itu. Ia hanya diam-diam meneguk minuman anggurnya dengan ekspresi dingin.
Sebaliknya, Dewi dengan mata yang terbuka lebar, terlihat begitu terpukau dengan tarian itu. Ia menghembuskan napasnya sambil berkata pelan, "Kalian para wanita Negara Emron benar- benar memiliki bokong yang begitu montok, payudara besar, dan kaki yang ramping!"
"Pufft-"
Lorenzo hampir saja menyemburkan minuman anggurnya. Ada apa dengan wanita ini? Jelas-
jelas orang lain sedang berusaha memilihkan wanita untuknya. Ia bukan hanya tidak merasa cemburu, tapi malah begitu bersemangat menontonnya.
"Ckckck, tubuh ini ...."
Dewi terlihat begitu menikmati pertunjukan itu. Wajahnya dipenuhi senyuman, seolah-olah pertunjukan ini bukan dipersiapkan untuk Lorenzo, melainkan dipersiapkan khusus untuknya. Kedua keluarga Young dan Henderson di samping mereka pun terkejut. Cole Kingsley terus mengamati dengan senyuman di bibirnya.
Sedangkan Sammy Moore menatap Dewi dengan penuh arti. Ia berbisik pelan pada Lorenzo dan
meminta maaf-
"Lorenzo, Wati semalam membawa Nona Wiwi pergi keluar. Ternyata, ia sendiri malah mabuk dan tidak menjaga Nona Wiwi dengan baik. Aku sudah memarahinya hari ini, bahkan juga telah memberinya hukuman berat...."
Sampai di sini, ia terdiam sejenak, lalu meminta maaf kepada Dewi, "Nona Wiwi, semalam Wati tidak melayanimu dengan baik. Sebagai seorang senior dalam keluarga ini, aku benar-benar
minta maaf. Aku akan mengatur waktu lagi menjamu Nona dan Lorenzo..
"Ugh, tidak, kok. Wati sangat baik padaku...."
Sebelum Dewi selesai berbicara, suaranya diredam oleh riuh tepuk tangan penonton.
2/3
Tarian jazz di atas panggung itu telah berakhir, dan tarian Latin untuk pasangan pun dimulai
Alunan musik yang ceria dengan cepat menghidupkan suasana. Namun, Lorenzo masih terlihat bosan, bahkan ingin bergegas pergi.
Sedangkan Dewi menyaksikannya dengan penuh semangat sambil bertepuk tangan mengikuti irama musik.
Melihatnya gembira seperti itu, bibir Lorenzo sedikit terangkat. Ternyata ia suka menonton pertunjukan
Winston dan Michael saling bertukar pandang. Kepala pelayan pun segera maju ke depan untuk menghentikan acara tarian itu dan memajukan acara utama. Cole terus mengamati semuanya itu dengan tenang. Senyuman mencibir yang sebelumnya tidak pernah terlihat pada wajahnya pun tersungging di bibirnya. Dengan segera, acara tarian pun berakhir.
Lampu di atas panggung berubah. Cahaya lampu sorot pun turun menyinari sebuah piano putih yang berada di tengah panggung. Kemudian, seorang gadis dengan gaun panjang berwarna sampanye berjalan dengan anggun, lalu duduk di depan piano itu dan mulai memainkannya ....
Gadis ini bertubuh tinggi dan langsing, penampilannya begitu cantik, sikapnya anggun dan elegan. Siapa pun yang melihatnya pasti langsung tahu kalau ia berasal dari keluarga ternama.
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report