Bab 1934

"Berjaga di pintu." Bibi Lauren memerintahkan dengan suara kecil.

"Baik." Kelly menjadi penurut, ia berjalan pelan ke samping pintu, berjaga di pintu seperti sebuah

patung.

Bibi Lauren segera membuka jendela, hembusan angin masuk, ini adalah lantai 7, masih beruntung....

la menekan jam tangan pintar di tangannya, sebuah suara yang tidak asing langsung terdengar,

"Bibi Lauren!"

"Bergerak sekarang!" "Segera!"

Selesai melapor, Bibi Lauren berjalan menghampiri Dewi dengan cepat, dengan terampil melepaskan infus dari tangan Dewi, mengenakannya jaket, lalu membopongnya dan berjalan sampai ke jendela, "Apa kamu bisa melakukannya?"

"Iya!" Dewi memegangi ambang jendela dengan sekuat tenaga, Bibi Lauren menurunkan tali, Dewi memegang tali itu dan bersiap turun....

Pada saat bersamaan, terdengar suara ketukan pintu dari luar, "Tok tok tok!"

Dewi tertegun sejenak, tanpa sadar ia menoleh.

"Nona Dewi!" ternyata suara Jasper, "Tuan memintaku untuk menjemput Anda pulang, kita akan berangkat satu jam lagi, ok?" "Pulang???" Dewi tidak punya pilihan selain menjawabnya terlebih dahulu, "Aku belum sembuh, langsung pulang ke kastil?"

Jika ker

kastil, akan sangat sulit untuk kabur keluar.

"Tuan bilang Anda tidak nyaman tinggal di rumah sakit, ia meminta orang untuk membuatkan ruang perawatan di kastil, Dokter Heidy akan membawa tim medis lainnya pindah ke kastil juga

nanti...."

Jasper memberikan penjelasan dengan sopan melalui pintu.

Setelah mendengar perkataan ini, Dewi merasa sedikit gelisah, ternyata Lorenzo telah menyiapkan segala sesuatunya demi dia ....

Jika sekarang ia pergi seperti ini, Lorenzo pasti akan sangat marah, 'kan?

Bab 1934

"Berjaga di pintu." Bibi Lauren memerintahkan dengan suara kecil.

"Baik." Kelly menjadi penurut, ia berjalan pelan ke samping pintu, berjaga di pintu seperti sebuah patung.

Bibi Lauren segera membuka jendela, hembusan angin masuk, ini adalah lantai 7, masih beruntung....

la menekan jam tangan pintar di tangannya, sebuah suara yang tidak asing langsung terdengar, "Bibi Lauren!"

"Bergerak sekarang!"

"Segera!"

Selesai melapor, Bibi Lauren berjalan menghampiri Dewi dengan cepat, dengan terampil melepaskan infus dari tangan Dewi, mengenakannya jaket, lalu membopongnya dan berjalan sampai ke jendela, "Apa kamu bisa melakukannya?"

"Iya!" Dewi memegangi ambang jendela dengan sekuat tenaga, Bibi Lauren menurunkan tali, Dewi memegang tali itu dan bersiap turun....

Pada saat bersamaan, terdengar suara ketukan pintu dari luar, "Tok tok tok!"

Dewi tertegun sejenak, tanpa sadar ia menoleh.

"Nona Dewi!" ternyata suara Jasper, "Tuan memintaku untuk menjemput Anda pulang, kita akan berangkat satu jam lagi, ok?"

"Pulang???" Dewi tidak punya pilihan selain menjawabnya terlebih dahulu, “Aku belum sembuh, langsung pulang ke kastil?"

Jika ke

kastil, akan sangat sulit untuk kabur keluar.

"Tuan bilang Anda tidak nyaman tinggal di rumah sakit, ia meminta orang untuk membuatkan ruang perawatan di kastil, Dokter Heidy akan membawa tim medis lainnya pindah ke kastil juga nanti.... Jasper memberikan penjelasan dengan sopan melalui pintu.

Setelah mendengar perkataan ini, Dewi merasa sedikit gelisah, ternyata Lorenzo telah menyiapkan segala sesuatunya demi dia ....

Jika sekarang ia pergi seperti ini, Lorenzo pasti akan sangat marah, 'kan?

7.12

"Jika Anda ingin berangkat siangan juga boleh, semua sesuai dengan keinginan Anda."

Jasper menambahkan.

Tiba-tiba Dewi mulai sedikit ragu, ia tidak keras hati seperti sebelumnya.

Bibi Lauren melihatnya yang seperti itu, ia berkata dengan suara kecil. "Bagaimana jika kamu pikirkan lagi? Aku lihat dia sangat peduli padamu.”

"Semakin ia peduli, semakin aku harus menjauh."

Dewi mengambil keputusan dengan cepat, ia menggenggam erat tali itu, ia memutuskan untuk turun ke bawah....

Saat ini, jam tangan pintar Bibi Lauren tiba-tiba berdering, ia langsung mengangkatnya, Brandon di seberang telepon berteriak dengan panik. "Gawat, Bibi Lauren, aku di ..."

la belum selesai bicara, terdengar bunyi "Beep" pada jam tangan.

Komunikasi terputus.

Bibi Lauren tahu ada yang tidak beres, ia langsung menyeret Dewi kembali.

Dewi kembali berdiri di posisi semula, ia belum berdiri dengan stabil dan berkata, "Cepat singkirkan jam tangan itu, cepat!"

Bibi Lauren merespon dengan cepat, ia langsung membuang jam tangan pintar itu ke dalam kloset dan menyiramnya.....

Pada saat bersamaan, terdengar ketukan dari luar pintu, "Nona Dewi, aku akan masuk!!!"

Dalam sekejap, Jasper masuk dengan mendobrak pintu....

Kelly terdorong hingga ia jatuh ke atas lantai, ia memegangi dahinya dengan sakit.

Dewi mei

tempat tid

ndela dengan kecepatan tercepat yang ia bisa, berbaring meringkuk di atas engan kesakitan dan berpura-pura seperti tidak terjadi apapun....

Mata Jasper dengan cepat menyapu Dewi, ia mengenakan jaket, Jasper menyipitkan matanya, ia lalu menatap ke arah jendela dan Kelly yang terjatuh di atas lantai, sampai pada akhirnya pandangan matanya tertuju pada kamar mandi.

Ada suara di dalam kamar mandi .....

la menyipitkan mata dengan dingin, lalu berjalan masuk ke dalam kamar mandi dengan langkah-langkah besar....

Tepat pada saat bersamaan, Bibi Lauren yang menyamar sebagai perawat keluar dari kamar

mandi dengan sapu di tangannya, wajahnya sangat tenang, ia berkata dengan Bahasa Emron yang lancar, "Semuanya sudah dibersihkan!"

"Siapa kamu?" Jasper menatapnya dengan waspada.

"Aku adalah perawat yang baru." jawab Bibi Lauren.

"Perawat?" Tatapan mata Jasper penuh dengan keraguan.

"Ke... kenapa?" Bibi Lauren tampak gugup, "Apa aku telah melakukan kesalahan?"

"Tidak, aku hanya khawatir dengan keselamatan Nona Dewi." Jasper menjawab dengan sopan, ia lalu menoleh menatap Kelly, "Kamu dari tadi di kamar?" "Betul." Kelly kembali normal.

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report