Bab 480
Daniel menatap waktu, sekarang sudah pukul 10 malam. Seharusnya hasilnya bisa keluar sebelum Tracy kembali.
la mengancingkan kancing manset lengannya, lalu berdiri menuju bangsal anak
anak.
Dipisahkan oleh kaca tembus pandang, Daniel dapat melihat Carlos kecil yang terbaring di atas ranjang.
Punggung tangan Carlos dipasang infus. Wajah kecil tampannya memiliki ruam merah. Kening kecilnya mengerut, tidur pun tidak tenang...
"Mami, Mami...." Tiba-tiba Carlos mengigau dengan suara rendah.
Daniel bergegas masuk ke dalam dan berdiri di samping ranjang. Melihat Carlos yang tidur tidak tenang, ia sangat ingin menenangkan anak itu, tetapi ia tidak tahu bagaimana caranya. "Mami akan segera kembali, jangan takut."
Perawat Virly bergegas masuk ke dalam dan memegang tangan Carlos, lalu menepuk dadanya pelan-pelan.
Dengan cepat, Carlos tenang kembali dan mulai tertidur lagi.
Daniel menghela napas, lalu menginstruksikan Virly, "Kamu jaga di sini."
"Baik." Virly berjongkok di samping ranjang, menemani Carlos dengan tenang.
Tetapi, Daniel berdiri di samping ranjang. Tubuh tinggi dan galak itu sangat menakutkan. Virly sangat gugup, bahkan gemetar.
Daniel keluar setelah melihat Carlos sejenak.
"Tuan Daniel!" Ryan memegang ponsel sambil buru-buru mendekat memberi laporan, "Coba lihat!"
Daniel menerima ponsel itu, lalu melihat dokumen tiga anak yang dikirimkan oleh Thomas.
Anak-anak bergolongan darah A, berbeda darinya.
Daniel tertegun begitu melihat ini. Ia melihat tanggal kelahirannya, lalu menghitung waktunya. Cocok, empat tahun lalu di malam itu setelah tidur bersamanya, Tracy langsung hamil... Tetapi, ini tak berarti apa-apa.
Satu-satunya hal yang dapat dinilai secara akurat adalah hasil tes DNA.
Sekarang Daniel sangat gelisah, ia ingin segera mendapatkan hasil itu. Begitu mengingat hal ini, ia langsung menginstruksi Ryan, "Pergi selidiki golongan darah Tracy dan Victor."
"Thomas sudah menyelidikinya, Victor golongan darah O, Nona Tracy golongan darah A."
Ryan membuka dokumen lain dan memperlihatkannya pada Daniel.
Daniel melihat sejenak, hatinya semakin rumit. Kalau begitu, tiga anak itu mengikuti golongan darah Tracy, jadi masih sulit memutuskan siapa ayah mereka. Daniel memandang Carlos yang terbaring di atas ranjang. Ada perasaan kuat di dalam hatinya, ia merasa anak ini adalah darah dagingnya sendiri... "Huhu.... Kak Carlos..."
Ketika sedang merenung, tiba-tiba terdengar suara tangisan manja gadis kecil dari
luar.
Daniel menoleh, dua orang perawat membawa Carles dan Carla kemari.
Kening kecil Carles mengerut, ia mengeluarkan pistol mainan dalam dekapannya dan menodong ke arah Daniel dengan marah, "Dasar pria jahat, sudah menindas mami, sekarang menindas kak Carlos. Aku ingin menghajarmu!"
"Eh, jangan, jangan, jangan." Jinni lekas menghalangi dan membujuknya, "Carles, bukankah kita sudah sepakat sebelum kemari? Tidak boleh marah, harus bertanya dengan jelas dulu."
"Kak Jinni, kamu minggir." Carles berseru dengan murka, "Aku ingin memukul orang jahat ini!"
"Orang jahat, orang jahat!" Roxy berseru sambil menggepakkan sayap dalam dekapan Carles.
"Jahat, jahat, jahat."
Carla menerjang ke depan, ia melambaikan kepalan tangan mungilnya ke arah kaki Daniel, tak berhenti memukulnya.
Tenaga lembut ini sama sekali tidak terasa apa-apa.
Ketika melihat Daniel tak bereaksi, ia memeluk kaki Daniel, lalu membuka mulut kecilnya dan menggigit dengan ganas....
Daniel tercengang memandang Carla, ia tidak pernah takut apa pun, tetapi ketika menghadapi gadis kecil yang pemarah ini, ia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa!! "Aduh, gadis kecilku."
Nita bergegas berlari mendekat dan ingin menggendong Carla agar ia mundur.
Tetapi, Carla terus memeluk kaki Daniel tak melepaskannya. Ia seperti seekor kucing liar yang mengamuk. Kedua kakinya menginjak kaki Daniel, kedua tangannya memeluk paha Daniel dan menggigitnya dengan keras.
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report