Bab 533

Bibi Juni membuat banyak makanan hingga memenuhi meja, semuanya adalah makanan kesukaan Tracy dan anak anak, juga ada beberapa masakan ala Prancis kesukaan Daniel yang disiapkan oleh Bibi Riana.

Sckeluarga duduk di ruang makan dengan suasana ramai.

Bibi Juni berkata dengan rasa bersalah, "Tuan, aku bertanya pada Bibi Riana, dia bilang Tuan menyukai makanan ala Prancis, tapi aku tidak bisa membuatnya, maka Bibi Riana yang memasaknya hari ini. Besok aku akan belajar dengannya dan lain kali akan membuatnya untukmu."

"Tidak apa-apa, aku juga ingin mencicipi masakan buatan Bibi.""

Daniel menarik kursi di samping, mempersilakan Tracy untuk duduk dulu, lalu dia sendiri duduk di sampingnya.

"Baik, baik, coba cicip, lihat suka atau tidak."

Bibi Juni segera mengambil sepotong daging sapi untuk Daniel dengan menggunakan sumpit sayur.

"Terima kasih." Daniel pun mencicipinya, lalu mengangguk untuk menunjukkan pujian, “Em, sangat enak."

"Benarkah? Baguslah." Bibi Juni merasa sangat gembira, "Aku khawatir Tuan tidak terbiasa dengan masakan buatanku, Baguslah jika Tuan menyukainya." Suka." Danici juga mengambilkan sepotong untuk Tracy. Saat menoleh, menyadari bahwa Bibi Juni dan anak-anak menatapnya. Jangan lihat lagi, ayo makan." "Paman Daniel, Mami, dan Nenek, makan!"

Setelah berkata dengan sopan, anak-anak pun mulai makan, lalu dengan tulus memuji masakan Nenek sangat enak.

Bibi Juni menjadi sangat antusias, dia bilang kelak tidak akan pergi ke rumah sakit lagi, melainkan akan tinggal di rumah dan memasak untuk mereka.

Tracy mengambilkan semangkuk sup untuk Bibi Juni, sambil berpesan padanya agar menjaga kesehatan dengan baik, sehingga bisa melihat anak-anak tumbuh besar. Bibi Juni mengangguk sambil tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca.

Daniel terus makan dengan diam, tetapi tatapannya sangat lembut.

la berpikir, sepertinya dia tidak pernah mengalami kondisi seperti sekarang, sekeluarga makan bersama seperti ini.

Selama 28 tahun ini, dia terus terbiasa hidup seorang diri.

Terkadang dia makan bersama kakeknya, tetapi suasananya juga sangat serius.

Selain itu, didikan Kakek terhadapnya sangat ketat. Sejak kecil, sudah ada berbagai macam peraturan, seperti tidak boleh berbicara saat makan, apalagi tertawa..!

Namun, dia menyadari bahwa interaksi yang gembira seperti sekarang ini malah lebih memiliki rasa sebuah keluarga.

Selesai makan malam, Daniel membawa anak-anak bermain di area bermain.

Bcberapa hari ini, Tracy juca tidak keluar rumah. Dia tahu bahwa ada dibangun ruang klinik di belakang vila, tetapi dia tidak tahu bahwa juga dibangun arca bermain anak-anak di dalam taman. Melihat arca bermain, ketiga anak itu sangat gembira hingga hampir melompat.

Carlos dan Carla segera melesat pergi dan mulai bermain, sedangkan Carles buru-buru berteriak, "Tunggu aku, aku juga ingin main.”

"Carles, anak baik, Kakak ajak kamu bermain ayunan, ya?" Seorang perawat bernama Jinni membujuknya.

"Aku ingin bermain perosotan.

Carles menunjuk perosotan yang tinggi itu,

Carlos dan Carla sudah naik ke sana, keduanya membentangkan lengan mereka, lalu meluncur turun dengan senang. benar-benar sangat gembira.

"Itu bisa melukai kakimu." Jinni sedikit kesulitan, "Cederamu masih belum sembuh."

"Tidak apa-apa, biarkan dia bermain." Daniel merasa tidak setuju, "Anak laki-laki tidak perlu begitu berhati-hati.

"Baik." Jinni segera mendorong Carles ke sana, lalu dengan hati-hati memapahnya naik ke perosotan.

AIK ke perocall

"Lepaskan aku, aku bisa sendiri."

Carles memegang pegangan tangga, ingin mencari cara sendiri untuk naik ke atas. Meskipun sedikit menguras tenaga, tetapi dia tetap berhasil naik ke atas.

"Aku berhasil naik, aku berhasil naik!

Carles mengangkat kedua tangannya dan berteriak dengan senang, tetapi dia lupa bahwa kakinya masih terluka, sehingga dia tidak berdiri dengan stabil, hasilnya dia langsung jatuh dari perosotan, "Ah..." Tracy dan Bibi Juni berteriak dengan panik.

Sebelum bisa merespons, sebuah bayangan hitam sudah melesat seperti kilatan listrik, lalu menangkap Carles dengan kuat.

Carles terkejut hingga wajahnya memucat. Dia berada di dalam pelukan Daniel dengan napas terengah-engah, lalu suaranya menjadi tercekat karena terkejut, "Hlks, Paman Daniel..."

"Bagi pria sejati, apa artinya masalah kecil ini? Tidak boleh menangis." Daniel memberikan perintah.

a

ngis. Daniel memberikan per

h

rolden

"Baik." Carles segera menarik kembali alr matanya, berusaha menarik napas, lalu menatap Daniel dengan ekspresi berterima kasih, "Terima kasih, Paman Daniel! "Panggil papa." Daniel memberikan perintah

HDN111

ha

arles langsung mengucapkannya, tetapi kemudian dirinya menjadi tertegun...

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report