Bab 570
Mcliliat tekanan darah Tuan Besar yang mendadak meningkat, Danicl juga terkejut dan sercra mencari dokter.
Dokter segera memeriksa dan mengobati Tuan Besar, juga memperingatkan Daniel, "Presdir Daniel, Anda keluar dulu saja!"
"Aku masih belum selesai bicara..."
"Masih mau bicara?" Sanjaya kcsal hingga menghentakkan kakinya, "Anda sungguh ingin membuat kakek Anda mati kesal, ya? "Cepatlah pergi, Tuan mudaku!"
Sanjaya membujuk dan mendorong Daniel keluar,
Carla sedang memegang es krim dan berlari mendekat dengan tertatih-latih, "Papi, makan es krim...."
Dia menghentikan langkahnya saat melihat Sanjaya mendorong Daniel keluar dari kamar rawat, dia menatap mereka dengan bingung.
"Papi, kakek buyut kenapa?"
Carlos juga keluar dari ruang istirahat, dia menyadari ada yang salah setelah melihat keadaan di hadapannya.
"Kakek buyut ingin makan es krim, tapi papi tidak memberikannya, cia jadi marah." Daniel mengambil es krim dari tangan Carla, lalu mencium wajahnya yang gempal dengan lembut, "Terima kasih, Carla!" "Kenapa tidak memberikan es krim pada kakek buyuz?" Carla memiringkan kepalanya dan bertanya dengan polos.
"Karena kakek buyut sakit, tidak boleh makan es krim." Daniel mengelus kepala mungilnya dan menggendongnya, "Ayo, pulang!"
"Hore, pulang?" Carla menepukkan tangannya yang gempal dan berteriak kegirangan.
"Kenapa kakck buyut seperti anak kecil? Tidak diberikan es krim langsung marah?"
Carles berjalan sambil memakan es krim, dia terlihat sangat menikmatinya.
"Setelah menjadi tua, orang tua akan menjadi seperti anak-anak." Carlos memiringkan kepalanya dan berkata dengan serius, "Jadi, kelak saat makan camilan, kita harus membaginya sedikit dengan kakek buyut, mengerti?"
"Hm, mengerti...."
Melihat Daniel membawa ketiga anak itu pergi, Sanjaya akhirnya menghela napas lega dan segera kembali ke kamar rawat untuk melayani Tuan Besar
Umuma saja, dokter masih ada di dalam dan hanya tekanan darah Tuan Besar saja yang naik, schinegi bisa scgcra distabilkan, tidak menimbulkan masalah apa pun.
Karena mengetahui hal ini, Daniel baru berani mengatakan kenyataannya, dia ingin memberikan satu kali serangan yang membuat Tuan Besar tidak sempat merespons hal ini dan hanya bisa menerimanya saja....
Sanjaya menghela napas panjang. Dia berseru di dalam hatinya, untung saja dia tidak memiliki cucu, jika tidak, mungkin dirinya sendiri juga akan dibuat mati kesal.
Setelah waktu yang lama, kondisi tubuh Tuan Besar baru bisa kembali stabil, tapi hari ini mereka tidak berani memindahkannya ke kamar rawat biasa, sctidaknya harus diamali selama schari. Para dokter bersiap sedia di kamar sebclah.
Sanjaya mengelap keringat di tubuh Tuan Besar dengan handuk hangat sambil menghibur dengan hati-hati, "Jangan marah lagi, anak cucu punya berkalunya masing-masing.... "Kamu sudah mengetahuinya sejak awal, 'kan? Namun, kamu menutupinya dan tidak memberi tahu aku?" Tuan Besar memelototinya dengan kesal.
"Aku mengetahuinya saat Anda pingsan, meski memberi talu, Anda juga tidak bisa mendengarnya...." Sanjaya merasa getir.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Ceritakan padaku." Tuan Besar sudah tidak sabar ingin mengetahui detailnya.
"Saat Anda jatuh sakit dan terus merindukan ketiga anak ilu, aku menjemput mereka untuk datang melihat Anda. Di hari itu, ibu anak-anak juga diculik. Anak-anak itu memohon padaku untuk menyelamatkannya, aku segera mengutus oruntuk memeriksa dan pada saat ini aku menyadari Tuan Muda sudah bergerak lebih dului.
Saat aku sedang merasa kebingungan, Tuan Muda memintaku untuk membawa anak-anak tinggal sementara waktu di tempat Anda dan mengatakan akan sangat berbahaya kalau kembali ke rumah mereka. Lalu, aku melakukan perintahnya. Selama tinggal di tempat Anda, meski segalanya terpenuhi, setiap hari anak-anak tetap menangis karena tidak bisa bertemu ibu mereka.
Aku bingung saat Carlos ingin bertemu dengan Tuan Muda, tapi aku tetap inengaturnya dan meinbawanya pergi bertemu 'Tuan Muda. Mereka berdua berbincang di dalam ruang kerja selama setengah jam, Tuan Muda memiliki kesan yang baik terhadap anak itu, bahkan mengantarnya keluar saat dia akan pergi.
Kupikir, scharusnya karena Carlos sangat dewasa, Tuan Muda jadi menyukainya. Namun saat di perjalanan pulang, Carlos mengalami sakit perut dan muncul bercak merah di seluruh tubuhnya.
Aku segera meminta sopir bergegas ke rumah sakit dan pada saat yang sama juga menelepon Tuan Muda, bertanya pada Tuan Muda, apa yang Carlos minum tadi. Tuan Muda bilang, dia minum jus kismis yang mengandung sedikit kiwi..."
Sesampainya di sini, Sanjaya berhenti sejenak, "Karena seyclas jus ini, Tuan Muda menyadari hal ini, lalu mencari alasan untuk menjauhkanku dan secara pribadi meminta Lily melakukan tes DNA terhadap dirinya dan Carlos...."
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report