Bab 689
Carlos menatap layar tablet dengan penasaran. Ia ingin melihat orang itu... "Tuan muda!"
Di saat ini, tiba-tiba terdengar suara dari luar, "Bu guru sudah tiba!"
Carlos menoleh tanpa sadar, lalu menjawab, "Silakan masuk."
Ketika in membalikkan kepala lagi. Ia melihat sosok cantik itu sudah masuk ke dalam vila. Jadi, ia tak melihat apa pun.
Selain itu, ia menyadari pengawal yang memindahkan barang semuanya perempuan.
Tetapi, Carlos sama sekali tak keberatan, ia lalu mengarahkan merpati itu ke area lain Bukit Haruna. V
Bagaimanapun, tidak baik mengintip orang lain.
Ketika pintu kamar dibuka, pelayan membawa guru pelajaran Ekonomi Internasional masuk ke
dalam.
"Selamat pagi, Bu Hanny!" Carlos berdiri menyapa Bu Hanny, lalu menyiapkan buku pelajaran dan mulai kelas.
Selesai rapat pagi, Daniel hendak mengunjungi tempat proyek
Winnie buru-buru mendekatinya untuk melapor, "Presdir, nanti sore ada Forum Bisnis Asia. Apa Anda ingin berpartisipasi?"
"Bukankah sudalı diputuskan, kamu dan Direktur Toni yang pergi?" Daniel sedikit jengkel.
“Barusan aku mendapatkan informasi, Nona Tracy Moore itu juga ikut." jawab Winnic dengan cepat.
Daniel yang sedang menandatangani dokumen, tangannya terhenti scjenak kcika mendengar nama itu, "Berikan data mengenai sorum itu padaku."
"Baik." Winnie lekas menyerahkan dokumen,
Daniel membaca dokumen itu, peringkat 101 besar pengusaha di Asia akan berkumpul di Manor Bukit Genciva hari ini. Forum ini untuk melakukan serangkain diskusi dan pertukaran pemikiran tentang pengembangan bisnis Asia. Nanti malam pun ada perjamuan malam. Acara ini diadakan setiap tahun sekali, di berbeda-berbeda kota dan menarik perhatian banyak pengusaha.
Banyak pengusaha ingin berpartisipasi. Dulu, Daniel sebagai pemimpin pengusaha se-Asia juga selalu hadir. Hanya saja, selama dua tahun ini ia tidak pernah muncul lagi di publik, jadi langsung
meminta Direktur Toni yang pergi.
Mendengar Tracy Moore juga ikut berpartisipasi, ia lckas mengubah pikiran.
"Baiklah, aku pergi."
Hati Daniel agak antusias ketika teringat dirinya akan bertemu dengan Tracy Moore nanti.
"Acara ini diadakan selama dua hari. Seperti biasanya, malam ini harus menginap di sana." Winnie mengingatkan, "Apa aku perlu menyiapkan barang Anda?"
"Minta Ryan siapkan." Daniel melihat jam, "Kamu siapkan dokumen terkait, ikut aku pergi."
"Baik." Winnic mengeluarkan jadwal, "Anda masih ada beberapa jadwal yang harus dihadiri. Nanti jam empat sore berangkat, scharusnya masih sempat. Malam ini, hanya acara perjamuan malam, forumnya diadakan besok." "Oke." Daniel menganggukkan kepala, "Ryan sedang keluar, bantu aku ingatkan dia untuk menyiapkan barangku."
"Baik."
Karena jadwal yang berubah, Daniel harus buru-buru menyelesaikan pekerjaan yang ada sekarang. la sama sekali tidak punya waktu memikirkan naman.
Pukul empat sore, Ryan yang telah menyiapkan koper dari rumah, membawa pengawal menemani Daniel pergi ke Manor Bukit Geneiva.
Winnie dan beberapa sekretaris lain duduk di belakang mobil. Mereka menyiapkan materi yang terkait untuk pertemuan itu.
Daniel duduk bersandar di kursi, fokus membaca dokumen itu dengan cermat. Akhir-akhir ini, Grup Moore tidak hanya mendapatkan perairan Laut Selatan, mereka juga telah merebut beberapa klien besar. Manajemen perusahaan sangat mementingkan hal ini. Daniel sedang memeriksa beberapa data klicn. Ja sedang berpikir, Grup Moore menggunakan cara apa, sehingga dapat merebut klien besar Sky Well dalam waktu singkat.
"Tindakan Grup Moore lincah sekali." Ryan mendesah, "Aku dengar, Nona Tracy Moorc itu mengunjungi liga klien langsung, Satu per satu ditemui. Setelah selesai dari pericmuan, ketiga klien langsung tidak ingin meneruskan kontrak dengan kita. "Sehebat itu?"
Daniel sama sekali tidak bisa mengaitkan wanita hebat ini dengan Tracy Smith yang dungu it
"Hari ini, akan tahu setelah bertemu." Ryan juga sangat penasaran.
"Tuan Daniel, cepat lihat." Hartono si sopir tiba-tiba memanggil.
Daniel menolch kepala mclihal, sebuah mobil Roll Royce Phantom melesat dari samping. Ada simbol I. emas di mobil menandakan mobil dari keluarga Moorc.
"Cepat sedikit" perintil Daniel.
"Baik." Hartono segera menambali kecepatan mengejar mobil itu.
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report