Bab 708
"Baik-baik saja, 'kan?" Daniel maju memapah Tracy,
"Biasanya Roxy sangat patuh, ia tidak pernah seperti ini." Tracy mengernyitkan kening. "Pasti kamu membuatnya takut."
"Aku menyelamatkanmu, kamu tidak berterima kasih, tapi malah menyalahkanku?" Daniel menaikkan alis, "Logika macam apa ini?"
“Kalau bukan gara-gara kamu, memangnya ia akan menjadi seperti ini?" wajah Tracy murka.
Daniel kehilangan kata-katanya. Ia mendekat memeriksa dan dengan cepat menemukan alasannya...
"Pada dasarnya, clang adalah burung pemangsa dataran tinggi, ia adalah sejenis burung karnivor yang ganas. Walaupun ia tampak dapat dijinakkan, tetapi begitu menyentuh darah manusia, ia akan kembali ke sifat dasarnya!"
"Benar, Kakakku bilang ia tidak boleh menyentuh darah manusia." Tracy jadi paham, "Sebelumnya ia telah mematukmu. Telah merasakan darahmu, jadi ia menjadi gila!"
"Barusan kalau bukan karena aku, matamu pasti sudah buta." Daniel menatap pergelangan tangannya, "Pulang dan obati lukamu, jangan sampai infeksi."
Setelah berbicara, Daniel berbalik badan pergi....
Tracy menundukkan kepala melihat tangannya sendiri. Ia baru sadar tangannya terluka oleh cakaran Roxy, meninggalkan beberapa jejak darah yang dalam.
"Nona Tracy!" Naomi dan Paula lekas maju, "Anda baik-baik saja?"
"Bawa Roxy pulang!"
Ketika Tracy berbicara, terdengar suara mobil dari belakangnya. Daniel dan pengawalnya telah pergi.
Di dalam mobil, Daniel masih memandang Tracy. Sebenarnya liatinya tidak tenang, tapi ia harus mengendalikan dirinya sendiri. Ia tahu beberapa hal tidak bisa diburu-burukan.... "Temperamen Nona Tracy Moore ini sungguh buruk." Ryan mendesah, "Anda sengaja kemari menyelamatkannya, tapi ia tidak berterima kasih, malah berbalik menyalahkan Anda." "Benar-bernar berbeda dengan Nona Tracy Smith." Hartono sekarang merasa, Tracy Smith yang dulu sangat lembut.
"Tapi, bagian mengingkari janjinya sama."
Daniel tiba-tiba teringat Tracy yang suka mengingkari janji, ujung bibirnya terangkat melengkung
Tiba-tiba ia teringat sesuatu, ia memerintah, "Pelan sedikit!"
"Baik!"
Tracy dan pengawal juga telah membawa clang ke dalam mobil, mereka menyetir ke arah vila pernandian air panas.
Jalan di hutan ini rumit, navigasi juga tidak ada sinyal. Paula yang menyetir mobil agak kehilangan arah, untung saja mobil Wallancc masih belum terlalu jauh. Ia mengikuti dari belakang, lalu dengan lancar keluar dari hutan.
CS
"Untung saja mereka di depan, kalau tidak, kita benar-benar akan tersesat." Paula mendesah, "Mereka sungguh kemari untuk membantu kita?"
"Mungkin saja menyaksikan keramaian." Naomi mencibir, "Bagaimanapun, Daniel telah dipermainkan oleh Nona dan dipatuk oleh Roxy. Jadi, ia sengaja ingin balas dendam pada Roxy. Benar, pasti begitu!" "Oh!" Paula tidak bicara lagi, hanya melihat Tracy dari kaca spion belakang.
Tracy membclai sayap Roxy yang terluka. Lalu menutup mata, tidak memperlihatkan cmosinya.
III.
Setelah kembali ke hotel permandian air panas, Daniel mandi, lalu mengenakan jubah mandi. Ia sedang mengelap rambutnya yang basah.
Di saat ini, teleponnya tiba-tiba berdering. Ia menjawab telepon, "Sudah jam dua subuh. Kenapa masih belum tidur?"
"Kamu cepat ke Rumalı Sakit Prima." Tuan besar memerintah dengan cemas, "Terjadi sesuatu dengan Victoria."
"Dia kenapa?" tanya Daniel dengan datar.
"Kecelakaan mobil, sekarang sedang dalam pertolongan darura." Tuan besar berbicara dengan cemas, "la menunggumu semalaman di sini, kecelakaan itu terjadi saat ia pulang. Keluarga kita juga punya tanggung jawab, kamu cepat ke sana."
"Baiklah." Daniel mcnulup telepon dan memerintah Ryan, "Siapkan mobil, pergi ke Rumah Sakit Prima."
"Baik." Ryan lekas menyiapkan.
Daniel mengganti pakaian, mengenakan sepatu dan buru-buru turun ke lantai bawah. Kebetulan sekali Tracy dan yang lainnya, yang berada di sebrang juga sedang menarik koper bersiap pergi. "Presdir Daniel, kebetulan sekali!"
Tracy juga telah berganti pakaian nyaman, rambutnya terurai panjang dan terlihat menjadi mudah didekati.
"Tukang pengingkar janji, sudah mau pulang?" Daniel menggodanya.
"Uchih Tracy menaikkan alis sambil tersenyum, "Di kamar sebelahku ada seekor binatang buas. Bagaimana bisa aku tertidur lelap? Lebih baik, secepatnya meninggalkan tempat ini." "Kamu juga tahu aku adalah binatang buas...." Daniel mendekatinya dengan menggoda. Bibir tipis dingin itu menyapu pipinya, lalu berbisik di telinganya, "Hati-hati dimakan olchku!"
Bab 709
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report