Bab 722
Tracy mendengus dingin, ia mencemooh permainan menjijikkan ini.
Danny mengamati wajahnya lalu, lekas mengubah topik, "Aku menyimpan sebotol alkohol bagus di sana, nanti aku antarkan untuk Anda."
Tracy menganggukkan kepala sedikit dan bersiap masuk ke dalam ruangan. Tiba-tiba, ia melihat scsosok familiar...
Langkah kakinya terhenti, lalu menatap sosok punggung itu dengan tercengang.
Jantungnya entah kenapa berdetak kencang.
Sosok punggung ini tertanam kuat di dalam benaknya, seolah pernah bertemu dengannya dulu...
Tracy lekas mengejarnya ingin memanggil orang itu, tapi orang itu berjalan cepat ke depan.
la mempercepat langkah kakinya, matanya akan segera menangkap orang itu. Tetapi, pria itu malah berbelok menuju koridor dan sempat menoleh kepala melihat Tracy sekilas... Wajah sisi samping yang tampan dengan topeng itu, tampak menawan dan misterius!
Sedangkan, tatapan mata itu begitu dalam, sedalam lautan. Seolah menyimpan berbagai rahasia, menunggu Tracy menjawabnya...
Tracy tertegun sejenak, lalu mempercepat langkah kaki mengejarnya. Tetapi, sosok itu malah menghilang.
la tercengang di tempat, beberapa saat kemudian, ia baru tersadar kembali...
Sosok tadi terus muncul di dalam benaknya, ia mencoba mengingat sesuatu tentang pria itu, tapi pintu mcmori itu terkunci. Ia sulit mengingatnya...
"Nona!" Naomi, Paula, serta pengawal lain buru-buru mengejarnya.
"Anda baik-baik saja?" Mereka memandangnya dengan khawatir.
"Cari orang itu." Tracy menoleh melihat Danny dan memerintah dengan arogan, "Sekarang, segera!"
"Hah?" Danny melihat ia sedang mengejar seseorang, tapi tidak melihat jelas tampang orang itu.
"Tubuhnya tinggi dan ramping, berbaju hitam, mengenakan topeng hitam setengah wajah, tatapan matanya dalam..." Tracy mendeskripsikan, "Oh, ya, di lopcngnya juga ada simbol misterius!"
"Jika ia mengenakan topeng, seharusnya adalah laki-laki penghibur di bar kami." Danny menganalisis dengan teliti, "Aku akan segera mencarinya."
Paula dan Naomi tercengang. Barusan saja, Nona Tracy mcrasa jijik dengan permainan laki-laki penghibur, sckarang malah berinisiatif ingin mencarinya
Tracy berbalik badan masuk ke dalam ruangan, sudah ada beberapa pelayan wanita yang mclayani di dalam. Membukakan alkohol dan menyiapkan bual-buahan.
Tracy duduk dengan arogan di atas sofa, lalu menerima anggur merah yang dibawakan Naomi. Ia menggoyangkan gelas dengan santai.
Matanya melihat ke bawah, sedang memikirkan sosok pria tadi.
Anch sekali. Setelah ia kembali ke Kota Bunaken, sering sekali timbul rasa familiar pada beberapa orang dan beberapa hal. Misalkan Daniel, Linda dan Danny tadi... Scuiap kali, sclalu ada perasaan ruwet atau jantungnya sakit seperti ditusuk, juga kebencian yang mengikis tulang atau pun rasa acuh tak acuh.
Satu-satunya sosok, yang memberinya rasa kelembutan yang lulus adalah pria barusan.
Perasaan itu sangat indah dan lembut.
Jadi, ia sangat ingin mencmukannya...
Naomi dan Paula saling bertatap-tatapan, mengernyitkan kening tidak berani bicara.
Tracy duduk bersandar di sofa dengan kaki menyilang, menyesap anggur dengan angkuh.
Waktu berlalu sedikit demi sedikit. Ja mulai mengernyitkan kening dan kesabarannya sudah habis..
"Segera saya tanyakan." Naomi bersiap mencari Danny.
Di saat ini, Danny sudah membawa belasan pria penghibur masuk ke dalam. Semuanya memiliki tinggi 185 sentimeter. Mengenakan berbagai jenis topeng hitam dan mengenakan jaket kulit hitam... Hampir sesuai dengan deskripsi Tracy.
Naomi, Paula dan enam pengawal wanita lainnya tercengang. Mereka sudah sering melihat hal hal besar, tapi ini pertama kalinya mereka melihat hal seperti ini.
Pria itu satu per satu menatap Tracy dengan lembut, lalu inclihat Naomi dan Paula.
Naomi dan Paula merasa canggung, tidak berani bicara.
"Nona Tracy, aku telah mendatangkan semua pria penghibur sesuai deskripsimu. Coba Anda lihal, mana yang sedang Anda cari?" Danny menunjuk uga belas pria itu dan memperkenalkan dengan ramah, "Mereka semua berpendidikan tinggi dan cerdas. Setiap orang sudah melewati pelatihan yang ketat dan memiliki sertifikat koschatan....."
"Diam!" dcham Tracy sambil mengernyitkan kening,
Danny lekas menutup mulut, tidak berani bicara layi.
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report