Bab 74.9

"Tracy, aku sudah memesan tiket pertunjukan opera. Malam ini kita nonton bersama, ya?"

Duke bertanya dengan hati-hati.

"Tidak perlu, aku masili ada urusan." Tracy incrasa tidak tertarik, dia bangkit dari tempat duduknya dan pergi.

Tracy, Tra..."

Melihat Tracy pergi, Duke tidak merasa tidak rela, malali sebaliknya bernapas lega.

Dia menundukkan kepala dan melihat bekas luka di cekungan antara telunjuk dan jempol kanannya.

Itu adalali bekas gigitan ular peliharaan Lorenzo Moorc. Saat itu dirinya hampir mati...

Jadi, sekarang dia merasa sangat takut terhadap binatang buas seperti itu.

Awalnya, dia mengira Tracy berbeda dari kakaknya itu, tapi tidak disangka...

Mengingat hewan buas itu, bulu kuduknya pun berdiri.

LILI

Mobil Daniel masih berhenti di pinggir jalan, tiba-tiba sebuah cahaya silver mclintas dari sampingnya.

Melihat kilasan cahaya silver itu, bibir Daniel pun menyunggingkan senyum tipis.

"Mobil Keluarga Moore?" Melihat cahaya silver itu, Thomas merasa terkejut, "Keterampilan mengemudinya sangat keren."

"Ya." Daniel merespons, lalu memberi perintah, “Kejar."

"Baik." Pengawal segera menambah kecepatan dan mengejar mobil itu.

Namun, mobil di depan benar-benar terlalu cepat, mereka sama sekali tidak bisa mengejarnya.

Daniel mengerutkan keningnya, lalu memberi perintah, "Minggir, biar aku saja!"

"Baik." Pengawal itu segera mengaktifkan mode kontrol otomatis, lalu pindah ke kursi samping pengemudi.

Dari kursi belakang, Daniel langsung melompat ke depan dan duduk di kursi pengemudi. Setelah melakukan beberapa gerakan, kecepatan mobil langsung bertambah, lalu melesat mengejar mobil yang ada di depannya.

Hanya dalam sekejap mata, mobil hitamnya sudlah berhasil mengejar.

Paula melihat melalui kaca spion tengah, lalu berteriak dengan cemas, "Sial, mereka berhasil

mengerjar."

"Tidak mungkin, tadi mereka sudah tertinggal sangat jauh."

Naomi segera menoleh dan memeriksa, mobil itu sungguh berhasil mengejar mereka.

Dengan cepat, kedua mobil itu melaju berdampingan, kilalan warna hitam dan warna silver melesat maju dengan cepat.

Paula menolch dan melihat, lalu berscru dengan terkejut, "Orang yang mengemudi sepertinya Daniel!"

"Bukan pengawalnya?" Naomi buru-buru memeriksa.

Tracy juga menoleh dan melihat. Meski tidak terlalu jelas karena melihat mclalui jendela, tapi dia melihat bayangan yang familier.

Danicl juga sedang mclihat ke arahnya.

"Lebih cepat!" Tracy memberi perintah.

"Baik." Paula sudah menambah kecepatan, tetapi tidak peduli bagaimanapun dia menambah kecepatan, Rolls-Royce di sebelahnya ictap berada di sampingnya, sama sekali tidak ada jarak.

Dia sangat panik hingga keringat terus bercucuran dari keningnya, kedua tangannya menggenggam setir mobil dengan erat, tidak berani lengah sedikitpun.

"Sepertinya keterampilan mengemudi Daniel jauh melebihi pengawalnya." Naomi menjadi ikut tegang.

"Bukankah ini omong kosong?" Paula mengernyil, "Pengawalnya itu tidak sebanding denganku, tapi keterampilan mengemudi Daniel jauh melebihku." "Begitu hebat?" Tracy menatap mobil di sebelahnya itu, lalu tiba-tiba memberikan perintah, "Turun dari pintu keluar tol yang ada di samping itu." “Hah?” Paula sangat terkejut, tiba-tiba mengubah jalur.

"Lakukan sesuai perintahku." Tracy berseru dengan suara rendah.

DHL

"Baik." Paula segera pindah jalur, lalu turun dari pintu keluar yang ada di samping,

Rolls-Royce silver tiba-tiba pergi, meninggalkan Rolls-Royce hitam yang menjadi kelabakan.

Jika bersaing dengan orang lain, tidak ada orang yang bisa menandinginya. Namun, jika scorang diri, mau diperlihatkan pada siapa?

Daniel tak bisa berkata-kata, bali wanita suurculi misterius, benar-benar sulit ditebak.

Dia mengira bisa berlomba dengannya, membuat wanita itu melihat keterampilan

mengemudinya, tetapi tidak disangka lagi-lagi mereka berdalih...

Berdalih adalah naluri wanita!

Danicl langsung merasa kelihangan minat, juga tidak ingin menyetir lagi. Namun, karena sudah menambah kecepatan, dia tidak bisa menyerahkannya pada pengawalnya lagi, maka dia hanya bisa lanjut menyetir.

II

Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di Rumah Sakit Prima.

Baru saja turun dari mobil. Danicl sudah mclihat Sanjaya, membuatnya sangat terkejut, "Paman Sanjaya, kenapa ada di sini?"

"Tuan Besar merasa tidak tenang, maka datang ke sini. Saya juga harus menemaninya." Sanjaya menjelaskan, "Dia lihat sudah waktunya, jadi menyuruh saya merunggu di depan pintu." "Sikapnya ini lebih baik daripada sikapnya padaku."

Daniel merasa sedikit terkejut. Dia tahu bahwa selama dua tahun ini, Victoria sering melayani Tuan Besar, membuat Tuan Besar merasakan kasih sayangnya yang tulus, tapi Daniel tidak menyangka akan sedekat ini.

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report