Bab 766
"Victoria, bagaimana denganmu, apa bisa terbiasa tinggal di sini?" Tuan besar bertanya dengan ramah.
"Semuanya baik-baik saja, terima kasih kakek."
Victoria dengan perlahan memberi isyarat, dan wajahnya yang pucat selalu dipenuhi dengan senyum yang lembut.
Victoria sama seperti namanya, seperti yang bersih suci tidak ternodai, lembut dan elegan, selalu tidak tergesa-gesa, memberikan orang lain perasaaan hangat dan lembut.
Bahkan, jika ada orang yang berprasangka buruk terhadapnya, dia tidak akan berbicara buruk tentangnya
Kelihatannya, jika berbicara sedikit lebih keras saja padanya, akan terasa seperti sedang menyakitinya.
"Nona Victoria, saya sudah menyiapkan sarapan khusus untukmu."
Bibi Riana secara langsung menyajikan sarapan untuk Victoria.
"Terima kasih, Bibi Riana." Victoria memberi isyarat dan berterima kasih kepada Bibi Riana sambil tersenyun.
"Sama-sama." Bibi Riana dan para pelayan semuanya sangat menyukai Victoria.
Di mata mereka, Victoria adalah orang yang baik, hanya saja dia tidak bisa bicara.
TI
Tuan besar senang melihat semua orang sangat menyukai Victoria, Tuan besar lah yang sengaja menginstruksikan Bibi Riana untuk menyiapkan sarapan khusus untuknya. Namun saat ini, alis Carlos berkerut...
"Semuanya, mari kita makan." Tuan Besar menginstruksikan untuk mulai makan.
"Kakek Buyut selamat makan, Bibi Victoria sclamat makan!"
Carles dan Carla menyapa dengan sopan.
Carlos hanya duduk di sana, mengerutkan kening dan memikirkan banyak hal.
Tuan besar menatapnya, seperti ada yang tidak beres dengannya, dan bertanya dengan hati-hati, "Carlos, kamu kenapa?"
"Tidak apa-apa." Carlos menundukkan kepalanya, kemudian makan.
Tuan besar tidak banyak bicara lagi, dia merasa bahwa sekarang Carlos bisa berinteraksi dengan Victoria dengan baik, dan tidak meledak-ledak, itu sudah sangat bagus. Mungkin setelah beberapa waktu lagi, perlahan dia bisa menerima Victoria.
Sciclah sarapan, seperti biasa Tuan besar mengantar ketiga anak itu berangkat ke sekolah, Carlos hari ini juga ikut ke sekolah dengan membawa tas sekolah kecilnya. Hari ini, di sekolah ada sebuah perayaan, jadi dia harus pergi..
Di perjalanan, Carles dan Carla bermain dengan Tuan besar, sementara Roxy di sebelah sedang menonton sebuah pertempuran, sckcluarga sangat ramai dan mereka bermain dengan gembira. Hanya Carlos yang duduk dengan tenang, dia beberapa kali pergi ke kamar mandi, lalu bersandar di sofa dengan lemas...
ar
a
"Carlos, kemarilah kita main bersama." Tuan besar memanggil Carlos.
"Perutku tidak enak." Carlos memegang perutnya, alisnya berkerut erat, "Mungkin karena pagi ini aku minum susu dingin yang ada di kamar, dan sekarang jadi sakit perut." "Apa sakit sekali? Tuan Besar buru-buru memerintah, "Cepat, panggil Lily kemari."
"Lebih baik aku pwang saja." Carlos menutupi perutnya dan berkata, “Jika bibi Lily datang, dia juga hanya akan memberiku obat, aku tidak ingin berpartisipasi dalam perayaan sekolah hari ini.”
"Baiklah." Tuan besar mengerutkan kening dan mengangguk, "Kakek buyu akan minta seseorang untuk mengantarmu pulang, lalu minta Dokter Lily datang untuk memeriksamu, hari ini kamu istirahat saja di rumah."
"Iya, terima kasih kakek buyut." Carlos mengangguk
Tuan besar segera mengatur beberapa pengawal untuk mengantar Carlos kembali ke rumah.
Carlos scycra berkata: "Kakek buyut hari ini ada perayaan ulang tahun sekolah. Di sekolah pasti aka nada banyak orang tidak di kenal. Kakek buyut harus membiarkan mereka Ictap di sini untuk melindungi Carles dan Carla. Biar sopir saja yang mengantarku pulang."
Carles menatap Carlos dalam-dalam dengan tatapan yang rumit di matanya.
"Bagaimana bisa hanya scorang sopir..."
"Kakck buyut." Tiba-tiba Carles berkata, "Terakhir kali, di pesta pekan olahraga taman kanak kanak, sekelompok orang berpakaian hitam menerobos masuk, kemudian membawaku dan Carla pergi, itu sungguh membuatku takut."
"Kak Carles, maksudmu orang yang ingin merampas chip waktu itu?" Carla mengingat keinbali kejadian itu, wajahnya pucat seketika, "Aku ingat, orang itu sangat menakutkan, dia melempar aku dan kakak ke dalam mobil. Lalu, dia masuk ke rumah kami untuk mengambil sesuatu..."
"Betul, untungnya mami dan nenek melindungi kami."
"Iya, iya, dia ingin mengambil chip yang ada di dalam perut Roxy..."
Keduanya saling membicarakan tentang masa lalu, dan semakin mereka berbicara, mereka semakin ketakutan.
"Huhu, Kakek buyut, aku takut." Carla memeluk Tuan besar dengan manja, "Aku tidak ingin pergi
ke sekolah, aku tidak ingin berpartisipasi dalam perayaan sckolah."
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report