Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Bab 797

Bab 797

"Di saat sepeti ini, apa yang mau dia lakukan?" Daniel mengerutkan kening.

"Mungkinkah karena kejadian tadi malam?"

Ryan menjadi gelisah. Duke sangat polos, jika dia secara tidak sengaja membocorkannya, maka akan mercpotkan.

"Scharusnya masalah proyek."

Daniel belum menyetujui tentang bergabungnya Keluarga Moorc ke dalam proyek. Tadi malam Dukc bilang bahwa dia ingin membahasnya, tapi belum ada hasil.

Lima mitra lainnya masih menunggu kabar dan Duke sedang menunggu Daniel memberikan jawaban, jadi sekarang dia datang untuk bertanya padanya. Danicl turun ke bawah. Tuan Besar dan Victoria sudah duduk di incja makan. Daniel tidak pergi ke ruang makan, tapi berjalan keluar dengan cepat,

"Mau ke mana lagi?" Tanya Tuan Besar.

"Duke datang, aku akan menemuinya."

Daniel menjawab dan berjalan keluar ke taman dengan cepat.

Duke baru saja turun dari mobil, "Daniel...".

"Untuk apa kamu datang scpayi ini?" Daniel bertanya.

“Beberapa mitra masih menunggu jawabanku." Duke berkata dengan cemberut, "Tadi pagi aku membujuk Tracy sekian lama agar dia mundur, tapi dia tetap tidak setuju."

Daniel sangat terkejut, dia kira jika dia menggunakan identitas aslinya untuk mencium Tracy dengan paksa, Tracy akan menjadi marah dan mundur, tapi tak disangka, dia malah menolak untuk mundur. Tampaknya kualitas psikologisnya jauh lebih kuat dari sebelumnya.

*Daniel, sekarang aku sangat dilema, sulit untuk mengendalikan harimau, lebih baik kamu menyetujuinya saja." Duke mengerutkan kening. "Tracy bilang, jika kamu pikir investasinya terlalu sedikit, dia bisa menambahkannya, tidak peduli apapun yang kamu katakan dan lakukan, dia tidak akan pernah mundur."

*Kamu pulang saja dulu, nanti aku akan mencarimu."

Daniel tidak ingin Duke bertemu dengan Tuan Besar.

"Kenapa?" Duke sedikit bingung, "Aku belum sarapan dan berpikir untuk sarapan di sini bersamamu..." *Kakek ada di sini. Jika dia tahu bahwa Keluarga Moore ikut andil pada proyek ini, dia pasti akan manah," kata Danicl dengan suara rendah.

"Oh begitu." Wajah Duke berubah drastis, "Kalau begitu aku pergi dulu."

Dia hendak naik mobil ketika mobil Rolls-Royce silver tiba-tiba melaju... Tracy datang ke sini!

Ryan buru-buru menutup gerbang.

Daniel mengerutkan kening, kenapa dia juga datang?

Mobil berhenti, Naomi turun dari mobil, lalu membuka pintu kursi belakang dan sepasang kaki ramping keluar dari mobil.

Tracy keluar dari mobil mengenakan setelan putih resmi, kulit pucat tadi malam menjadi cantik dan menggerakkan hati orang lain dengan riasan ringan, tatapan dingin dan mendominasi di matanya telah kembali!

"Tuan Daniel, maaf mengganggumu." Bibir Tracy melengkung membentuk lengkungan. Dia tampak sopan, tapi berani, "Karena tidak bisa mengubah pemikiranmu, jadi aku sendiri yang datang!" "Tadi malam kesakitan setengah mati dan sekarang hidup dengan penuh aura kuat?"

II

ISO

ITISHNI

Daniel mengangkat alisnya dan menatapnya dengan dingin dan sombong, tapi suasana hatinya scbenarnya sangat rumit.

Ketika Daniel menggodanya sebelumnya, Tracy bisa beralih di antara dua peran dengan mudah, bersikap romantis dengannya di malam hari dan dingin padanya di siang hari...

Tipi sckarang, dia telah mengendurkan batasan dan melanggar prinsip berkali-kali karena perasaan pribadi.

Jika terus seperti ini... W

"Apa??"

Tracy tidak tahu bahwa Danicl yang membantunya ketika dia jatuh sakit tadi malam.

"Nona Tracy." Naomi berbisik di telinganya.

Wajahi Tracy tiba-tiba berubah menjadi muram dan dia berteriak dengan marah, "Siapa yang menyuruhmu membiarkan dia masuk?"

"Bawahanku lalai." Naomi segera menundukkan kepalanya dan meminta maaf.

"Tracy, nanti kita bicarakan hal ini lagi, kita pergi saja dulu." Duke buru-buru menarik Tracy, Tuan Besar ada di sini, jika dia tahu kamu bergabung, proyek ini akan benar-benar hancur." Meskipun Duke tidak tahu hubungan pribadi antara Daniel dan Tracy, dia juga tahu seberapa dalam perselisihan antara Keluarga Wallance dan Keluarga Moore,

"luan Besar juga ada di sini?" Tracy mengangkat alisnya ketika dia mendengar kalimat ini, "Kebetulan, aku juga ingin bertemu dengannya!