Bab 819

Setelah mengantar Victoria pergi, Daniel juga berangkat ke kantor.

Di dalam mobil, Thomas menelepon dan melapor, "Saya mengikuti Nona Tracy dan kelompoknya, mereka sungguh pergi ke bandara. Kemudian, saya tidak mengikuti lagi, takut mereka mengetahuinya." "Sangat bagus." Daniel bernapas lega. Tracy sudah kembali ke Emron, dia pun bisa mengurus masalah dengan tenang.

Setelah mengakhiri panggilan itu, Daniel menelepon kakeknya.

"Sudah ditelepon belasan kali, tapi tidak diangkat. Apa gunanya ponselmu?"

"Begitu bicara, Kakek marah-marah, siapa yang berani mengangkat telepon dari Kakek?"

"Kamu..."

"Sudahlah, masuk ke intinya saja." Daniel segera masuk ke masalah utama, "Tadi aku mengantar Victoria sampai ke mobilnya, sekarang aku sedang dalam perjalanan ke kantor."

"Bagaimana hubunganmu dengan Victoria?" Tuan Besar paling peduli pada topik ini.

"Bukankah Kakek sudah tahu?" Daniel balik bertanya, "Andi dan Kiki seharusnya sudah melaporkan kejadian selama dua hari ini secara rinci."

.." Tuan Besar benar-benar emosi, "Bocah tengik, selalu membalas perkataanku."

"Aku hanya mengutarakan kenyataan." Daniel melembutkan sikapnya, "Jika Kakek benar-benar mau aku mengatakannya, aku hanya bisa bilang kami berinteraksi dengan sangat baik. Sifatnya lembut dan sangat patuh padaku. Jika dilihat untuk saat ini, sepertinya dia sangat cocok menjadi seorang istri."

"Baguslah." Tuan Besar merasa sangat gembira, "Usiamu sudah tidak muda lagi, anak-anak juga membutuhkan seorang ibu. Cepatlah nikahi Victoria, dengan begini, aku baru bisa tenang."

"Pernikahan bukanlah permainan. Setelah berinteraksi lebih lama, baru kita bicarakan lagi." Daniel berkata dengan datar.

"Tentu saja." Tuan Besar merasa sangat setuju, "Kakek hanya berharap kamu bisa keluar dari bayang-bayang masa lalu, kemudian mencoba menjalin hubungan dengan Victoria. Aku tidak akan begitu cepat mendesakmu menikah."

"Em." Daniel asal merespons, "Jika tidak ada masalah lain, aku akan menutup telepon."

"Aku belum selesai bicara." Tuan Besar berseru dengan dingin, "Apa kamu sudah lihat berita mengenai Keluarga Hilton?"

"Tahu sedikit, aku belum sempat lihat beritanya." Daniel berkata dengan datar.

"Sudah kuperiksa, Keluarga Moore yang mempersulit Keluarga Hilton dari belakang." Nada

bicara Tuan Besar menjadi serius, “Dua tahun yang lalu, Lorenzo Moore pernah ingin menjatuhkan Keluarga Hilton, tapi kemudian dihentikan olehku.

"Saat itu, ketika keluarga kita menghadapi kesulitan, Jonson mengambil risiko menyinggung Keluarga Moore dan bersikeras berdiri di pihak kita, serta melindungi keluarga kita."

"Sekarang entah kenapa, tiba-tiba Keluarga Moore mulai mempersulit Keluarga Hilton lagi. Kita tidak boleh berdiam diri."

“Kakek mau menyuruhku membantu mereka?" Daniel mengerutkan keningnya, "Berperang tanpa ada alasan yang cukup!"

"Karena itu, tidak boleh terlalu jelas." Tuan Besar menasihati, "Kamu cukup membantu mereka secara diam-diam."

"Kita tidak berhak ikut campur dalam masalah ini." Daniel menjawab secara langsung, "Linda sangat arogan dan menyinggung anggota keluarga Moore, tentu saja Keluarga Moore ingin menghabisinya. Jika aku ikut membantu di saat ini, benar-benar tidak masuk akal." “Apa maksudnya?” Tuan Besar tertegun, “Kamu tahu tujuan utama mereka?"

“Kira-kira tahu sedikit, intinya Keluarga Hilton yang mencari masalah sendiri." Daniel meringkas masalah yang terjadi, "Kakek jangan ikut campur dalam hal ini. Jika Jonson meminta bantuan pada Kakek, minta dia datang mencariku."

"Baiklah." Tuan Besar sedikit tidak berdaya, "Lagi pula, perusahaan sudah diserahkan padamu. Aku juga tidak bisa ikut campur."

"Benar." Daniel sangat senang, "Kita bicara sampai di sini dulu. Kakek istirahatlah dengan baik!"

"Ya."

Setelah mengakhiri panggilan, Daniel mengerutkan keningnya. Tiba-tiba dia teringat suatu masalah, Linda dan Victoria pernah bertemu dengan Tracy. Jika mereka memberitahu rahasia ini pada Tuan Besar demi menyelamatkan diri, maka akan sangat merepotkan. Saat sedang berpikir, ponsel Daniel berbunyi. Itu adalah panggilan telepon dari Jonson.

Dia ragu sebentar, tapi akhirnya tetap menjawab, "Paman Jonson."

"Daniel, apa ada waktu? Aku ingin berdiskusi denganmu."

"Paman bisa datang ke kantorku. Sebelum pukul 10, aku masih ada waktu setengah jam."

"Baik, Paman akan segera datang mencarimu."

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report