Bab 844
Sebelum Windy ke sana, Danny berulang kali mengingatkannya bahwa dia harus berhati-hati saat berbicara, tidak peduli itu keluarga Moore ataupun keluarga Wallance, dia tidak boleh menyinggung perasaannya!
Semakin banyak berbicara, maka akan semakin banyak kesalahan, semuanya merupakan jalan menuju kematian.
Demi melindungi nyawa, lebih baik jangan banyak bicara, tunggu sampai musuh yang sebenarnya terungkap.
Jika Tracy Moore adalah Tracy Smith, maka ia akan datang mencarinya.
Kedua Grup bisnis yang sangat besar ini sedang bertarung, demi mencapai tujuannya, sangat mungkin jika keluarga Moore sengaja mencari orang yang mirip untuk berpura-pura menjadi
Tracy, menyuruhnya kembali untuk menghadapi dengan keluarga Wallance...
Sedangkan, dirinya yang hanya orang-orang kecil ini, hanya dapat menjadi bidak catur, begitu mereka selesai digunakan, mereka akan dibunuh dan dimusnahkan.
Jadi, sekarang lebih baik melindungi nyawa saja.
"Dulu, aku pasti sangat lemah dan tidak berdaya!" Tracy menyipitkan matanya dengan tajam, "Sehingga bisa ditindas dan dibunuh..."
"Kakak bukan lemah dan tidak berdaya, kakak hanya terlalu baik..." Sebelum Windy menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba Paula masuk dan melaporkan, "Nona Tracy, Linda Hilton dari Grup Top Sky ingin bertemu denganmu."
Windy tercengang, Linda Hilton? Bukankah dia adalah wanita jahat yang telah menindasnya dan
Tracy saat itu?
"Hm?" Tracy mengangkat alisnya, "Bagaimana dia bisa menghubungimu?"
"Mungkin dari Tuan Eric." Paula melapor dengan tegas, "Jonson membawa Linda ke Negara Emron untuk meminta maaf pada Tuan Lorenzo, tapi Tuan menolak mereka. Lalu, mereka Kembali dan mencari informasi kontak Anda ke sana kemari.
Barusan dia menghubungiku, Linda memohon padaku di telepon, dia ingin bertemu dengan Nona, juga memohon agar bisa diberikan kesempatan. Jonson juga terdengar sedang memohon disampingnya, memohon agar aku dapat menyampaikan semuanya pada Nona."
"Tidak usah pedulikan." Tracy mengabaikan keluarga Hilton dan kembali menatap Windy, "Aku akan minta seseorang untuk mengantarmu kembali. Jika butuh bantuan, kamu bisa beritahu mereka kapan saja, mereka akan membantumu. Jika ada yang menyakitimu, hubungi aku kapan
saja."
"Sebenarnya aku tidak tinggal di Kota Bunaken..." Windy sengaja mengujinya, “Dua tahun ini, aku bekerja di pabrik Paman Paul, apa kakak mengenal Paman Paul?”
"Mungkinkah tangan kanan ayahku, Paman Paul?" Sahut Tracy.
"Iya, benar." Windy menganggukkan kepalanya, "Ketiga pabrik itu dulunya milik ayahmu. kemudian teriadi sesuatu pada ayahmu, dan pabrik itu direbut orang lain. Lalu, kakak dan Paman
Orhasil mendapatkannya kembali, kakak adalah pemegang saham terbesarnya. Apa kakak tahu lokasi pabrik itu di mana?"
"Di Kota Yuling" Tracy mengingat hal-hal ini, "Di sana ada tiga pabrik, dua pabrik pakaian, dan satu pabrik perhiasan. Aku yang memilih nama pabriknya!"
"Betul!" Windy bersemangat, "Kalau begitu, apa kakak tahu kapan ulang tahun Bibi Juni?"
"5 Maret, lahir tahun 1957..."
Berbicara mengenai Bibi Juni, ekspresi Tracy menjadi sedih. Ketika dia sadar di tahun itu, dia melihat Bibi Juni sudah terbaring diam di dalam peti mati. Meskipun dia melupakan banyak hal, tapi dia masih ingat dengan jelas bahwa Bibi Juni dibunuh oleh orang.
Dia ingin menjadi orang yang kuat dan membalaskan dendam Bibi Juni!
"Dia suka makan daging, meskipun ada asam urat, tapi dia tidak bisa berhenti makan. Dia suka tertawa, suka tidur dan suka masak makanan enak untukku. Dia akan sangat senang ketika melihatku makan apa yang dia buat..."
Tracy memiliki ingatan yang sangat mendalam mengenai Bibi Juni. Meskipun semua itu adalah ingatan dari masa lalu yang sudah sangat lama, tapi dia tidak pernah melupakannya.
"Seseorang dengan berat hampir 100 kg, benar-benar terlihat kurus saat itu. Dia berbaring di peti mati, sedikitpun tidak bergerak, bahkan ia masih memegang sehelai pakaianku. Aku masih ingat dia berbisik di telingaku, Nona kamu harus tetap hidup, tetap hidup, tetap hidup..."
Berbicara sampai disini, mata Tracy memerah, air mata mulai mengalir, tapi dia tidak membiarkan air mata itu jatuh...
Emosi kebencian itu mulai menggelora di hatinya lagi. Dia tidak akan pernah melupakannya, keyakinannya untuk tetap bertahan hidup selama ini adalah rasa kebencian dari hatinya!!!
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report