Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar Bab 984

Bab 984

"Ingin terus berada di sisiku, lalu ingin mencelakai anak-anakku?" Daniel bertanya mencemooh. "Jadi kamu nicngira, kamu bisa menggunakan cara hina dan memalukan scperti ini untuk mengelabuiku?" "Bukan, bukan begitu..." Victoria menggeleng-gelengkan kepalanya dengan panik.

"Cukup." Daniel tidak ingin mendengarkannya berdalih lagi. Mungkin karena sikapku selama ini terlalu baik pada kalian, sehingga kalian mengira aku dapat dengan mudah ditipu oleh kaliani berdua!" "Bukan, bukan, Daniel..." Jonson buru-buru menjelaskan, "Karena Victoria membenci Tracy, tapi itu semua karena Tracy yang menyiksa Victoria terlebih dulu. Ia sama sckali tidak berniat untuk mencelakaimu dan anak-anakmu, bahkan ia terus mcnolong Carla."

"Lifa meracuni Carla, itu semua karena keinginan Lifa sendiri, tidak ada hubungannya dengan Victoria. Kamu dapat lihat baik-baik, Victoria hanya memberi aba-aba agar Lifa memberikan Carla minum obat herbal, bukan menyuruh Lifa meracuninya."

"Masalah sudah jelas seperti ini, kamu masih ingin berdalih lagi?"

Tracy menggebrak meja dan bangkit berdiri, sudah tidak dapat menahan amarahnya ingin segera menghabisi kedua ayah dan anak itu.

Danici menariknya duduk kembali, dengan tenang berkata.....

"Benar, dari sisi yang terlihat olch kamera CCTV, Victoria incmang tidak menyuruh Lisa untuk menaruh racun itu. Dari rekaman itu hanya terlihat jelas ia menyuruh orang untuk meracuni Tracy. Tapi, kamu tidak dapat menyangkal lagi tentang insiden ia meracuni Carla di Restoran Laut Biru, kan?"

"Tidak ada bukti bahwa Victoria meracuni Carla di restoran itu," Jonson masih terus membantah. "Danicl, kamu jangan terbawa pengaruh orang lain, dan menuduh orang yang tidak bersalah." "Maksudmu aku menuduhnya? Baik, aku akan memperlihatkannya padamu." Daniel berpaling dan berscru, "Lily!"

"Baik." Lily segera memberikan hasil peneriksaan laboratorium kepada Sanjaya, "Hasil laporan tadi membuktikan bahwa racun dalam minuman sarang burung itu sama dengan racun yang diberikan kepada Carla sebelumnya."

"Ini..." Jonson semakin panik, namun masih bersikeras, "Ini juga tidak dapat membuktikan bahwa Victoria yang menaruh racun itu. Mungkin ini semua ulah pelayan bajingan il... "Bawa orang itu kemari!" perintah Daniel.

Thomas segera datang sambil menyeret sescorang, lalu mendorongnya ke hadapan Jonson.

"Lifa?" Mata Jonson pun melebar terkejut, "Kenapa kamu bisa..."

la baru saja menelepon Lifa semalam dan memintanya untuk meracik racun. Kenapa sekarang ia

bisa ada di sini?

"Paman, tolong aku..."

Luka pada tubuh Lifa terlihat cukup ringan, namun keadaan mentalnya seperti sudah dilujung tanduk. Dapat terlihat jclas ja telah diinterogasi habis-habisan oleh mereka.

"Aku berhasil menangkapnya setelah ia keluar," Daniel dengan tenang menjelaskan, "la tclat mengakui semuanya kotika diinterogasi olch Thomas, tcntang bagaimana Victoria menyuruhnya untuk meracuni Carla, dan bagaimana kamu menyuruhnya untuk meracik racun ilu pagi hari ini. Apa perlu ia menjelaskannya sekali lagi?"

Jonson dengan panik menatap Victoria.

Kondisi Victoria saat ini begitu berantakan. Ia sudah benar-benar panik, kepercayaan diri yang masih dimilikinya tadi pun sirna.

"Ini adalah bukti keterangan saksi, dan masih ada bukti fisik."

Daniel melemparkan pandangan penuh arti kepada Thomas.

Thomas mengeluarkan sebuah kotak yang berisikan pecahan-pecahan cangkir keramik.

"Ini..." mata Naomi berbinar setelah melihatnya. "Ini adalah cangkir dari Restoran Laut Biru."

“Sebenarnya ada dua belas cangkir. Kita tidak menemukan kejanggalan pada sebelas cangkir yang telah kita ambil sebelumnya." Thomas menjclaskan. "Cangkir yang digunakan oleh Victoria, ternyata pada hari itu juga clah dihancurkan dan dibuang ke tempat sampah, yang terletak di jalan raya dan berjarak tiga kilometer dari Restoran Laut Biru, Aku juga baru menemukannya beberapa waktu lalu." "Ternyata seperti itu." Naomi akhirnya mengerti.

"Aku langsung membawa pecahan cangkir itu ke kantor polisi. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya residu racun, serta sidik jari Victoria pada cangkir itu," Thomas lanjut menjelaskan. "Sekarang apa masih ada yang ingin kamu katakan?" Daniel bertanya kepada Victoria dengan tatapan dingin.

"Aku tidak pernah berniat untuk mencelakai Carla. Benar-benar tidak ada..." Victoria menjelaskan dengan panik. "Cangkir teh itu sebenarnya untuknya."

Victoria menunjuk ke arah Tracy, buru-buru menjelaskan, “Aku tidak pernah menyangka Carla akan meminumnya. Aku sama sekali tidak berniat untuk menyakiti Carla, sungguh..."

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report