Bab 1029

"Bawahanmu sudah menjelaskannya pada kami, juga mengantar kami kembali ke Kota Yuling" Windu bumburu berkata, "Kami mengkhawatirkanmu, maka kami pun datang melihatmu selagi libur akhir pekan." "Kita mengobrol di ruang kerja.

Tracy mengajak Windy dan Paul masuk ke ruang kerja, lalu berpesan kepada pelayan untuk menyajikan teh dan camilan.

Melihat Tracy, Paul merasa sangat antusias. Dia berkata dengan mata yang memerah, "Waktu itu tiba-tiba terjadi sesuatu saat acara pernikahan, kemudian mendengar kabar bahwa kamu dan Bibi Juni mengalami musibah, aku benar-benar..."

Berbicara sampai di sini, suara Paul menjadi tercekat, "Aku hanya bisa membenci diriku sendiri, karena saat itu tidak punya kemampuan. Jika tidak, aku pasti akan mencari orang Keluarga Wallance untuk meminta keadilan!"

"Pak Paul, semua sudah berlalu. Kita jangan mengungkit masalah itu lagi." Windy mengingatkan dengan pelan.

"Baik, baik, tidak mengungkitnya lagi."

Paul mengatur kembali suasana hatinya.

Dalam perjalanan datang, Windy berulang kali mengingatkannya, 'Jangan mengungkit masalah waktu itu. Kak Tracy sudah memiliki kehidupan yang baru, dia memiliki pertimbangannya sendiri. Kita jangan menggoyahkan keputusannya.

"Apa kalian hidup dengan baik beberapa tahun ini?" Tracy mengalihkan pembicaraan.

"Cukup baik." Paul segera membicarakan urusan pabrik, "Mengenai pabrik yang kamu investasikan itu, kini bisnisnya berjalan dengan sangat baik, juga berkembang menjadi empat pabrik." "Benarkah?" Mendengar kabar gembira ini, Tracy merasa sangat gembira, "Baguslah jika bisnisnya berjalan dengan baik. Akhirnya tidak mengecewakan harapan ayahku."

"Aku sudah menyimpan uang milikmu itu." Paul mengeluarkan kartu ATM, serta sebuah buku tabungan, "Ini adalah catatan keuangan selama dua tahun ini, serta keuntungan yang seharusnya menjadi milikmu, kira-kira ada 40-an miliar. Awalnya skala masih kecil, sehingga tidak banyak menghasilkan uang, tapi kelak akan semakin banyak."

“Paman lanjutlah membantuku menjaganya." Tracy mendorong kembali barang-barang itu, "Kelak jika aku memerlukannya, aku akan memintanya pada Paman.”

"Baiklah." Paul mengambil kembali barang-barang itu, "Aku akan membantumu mencatat keuntungan yang kamu dapatkan."

"Ya." Tracy mengangguk sambil tersenyum, "Melihat kalian hidup dengan baik, aku pun merasa tenang."

"Aku baru ingin mengatakan hal ini." Paul berkata dengan penuh perasaan, "Melihatmu sekarang hidup dengan begitu baik, aku pun mcrasa tenang. Selama dua tahun ini, aku terus merasa bersalah, selalu merasa kemampuan diriku sangat terbatas, schingga dulu tidak bisa menjagamu dengan baik..."

Setelah berhenti sebentar, dia pun mengalihkan pembicaraan, "Kabarnya, sekarang kamu kembali ke keluarga ibumu? Apa kekuasaan mereka sangat besar?"

"Ya." Tracy mengangguk.

"Seberapa besar? Apa bisa melindungimu, sehingga tidak ditindas oleh Keluarga Wallance?" Paul bertanya dengan tidak tenang.

Tracy tertawa kecil, "Keluarga Moore memiliki kedudukan yang sama dengan Keluarga Wallance, bahkan mungkin bisa melampaui Keluarga Wallance."

"Ah? Begitu hebat?" Paul menjadi sedikit bersemangat, "Baguslah. Kalau begitu, Keluarga Wallance tidak akan bisa menindasmu lagi." "Paman tenang saja." Tracy berkata dengan sangat yakin, "Sekarang di dunia ini, tidak akan ada orang yang bisa menindasku!" “Baguslah, baguslah." Paul mengangguk berulang kali, "Baguslah jika tidak ada orang yang menindasmu, aku sungguh takut..."

Dia tidak berani melajutkan perkataannya, maka dia mengalihkan pembicaraan lagi, "Bagaimana dengan anak-anak? Apa kamu sudah bertemu dengan anak-anak?" "Anak-anak ada bersamaku." Saat Tracy bicara, dari luar terdengar suara Carles yang sangat riang, "Carlos, cepat, Roxy si elang dan Roxy kecil sedang menunggu kita!"

"Ya..."

"Kakak sudah menjemput anak-anak?" Mendengar hal ini, Windy langsung merasa sangat gembira, "Baguslah, Kak Tracy, aku sungguh turut gembira untukmu."

"Apa Keluarga Wallance setuju?" Paul tetap merasa tidak tenang, "Mungkinkah mereka akan melawanmu?"

"Daniel sendiri yang mengantar mereka kemari." Tracy berkata sambil tertawa, "Tenang saja, sekarang aku sudah bukan Tracy yang dulu lagi!"

"Baguslah." Windy sangat bersemangat, "Melihat perubahanmu, aku sungguh turut gembira untukmu. Kita harus mengingat pelajaran sebelumnya, tidak boleh membiarkan orang menindas kita lagi:

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report