Bab 1028

Baru saja berita ini diumumkan, sudah langsung menimbulkan kehebohan besar.

Pada setengah bulan terakhir, karena berita kejahatan Devina tersebar, saham Grup Wallance jatuh secara drastis dan menimbulkan pengaruh yang sangat parah, tetapi Daniel terus tidak melakukan tindakan penanganan apa pun!

Hari ini begitu kedua berita ini diumumkan, saham Grup Wallance langsung menjadi stabil.

Pada saat yang sama, orang-orang yang meragukan Grup Wallance, serta orang-orang yang curiga terhadap Daniel, juga mulai kembali memiliki pemahaman yang baru.

Grup Wallance tanpa takut-takut mengumumkan iclah memutus hubungan dengan Devina dan mengusirnya keluar secara sepenuhnya. Pada saat yang bersamaan, pihak kepolisian juga secara resmi melakukan penangkapan terhadapnya. Hal ini menunjukkan bahwa kejahatan yang dia lakukan tidak ada hubungannya dengan Grup Wallance dan Daniel.

Tentu saja masih ada beberapa orang yang memicu perdebatan, menebak bahwa Daniel menjual bibi kandungnya demi menjaga keselamatannya sendiri...

Namun, secara keseluruhan, tindakan ini bertujuan untuk menstabilkan situasi Grup Wallance untuk sementara waktu,

Pada saat yang bersamaan, juga menenangkan Tracy.

Tracy sudah menyuruh Naomi mengutus sekelompok orang dari Negara Emron, kemudian bersiap berperang dengan Grup Wallance. Namun, baru saja mengurus hal itu, Naomi malah datang melapor dengan tergesa-gesa, "Nona Tracy, cepat lihat berita."

"Berita apa?"

Tracy membuka komputer dan melihat beberapa berita yang sedang heboh saat ini. Semuanya berkaitan dengan Grup Wallance...

Hanya melihat judulnya saja, sudah membuatnya sangat terkejut. Setelah mengeklik berita itu dan membacanya, dia langsung merasa sangat terkejut.

"Sepertinya kita salah paham terhadap Presdir Daniel." Naomi menghela napas lega, "Dia tidak menyembunyikan Devina, sebaliknya menyerahkan semua bukti kejahatan wanita gila itu kepada pihak kepolisian, serta mengusir Devina keluar dari Grup Wallance..."

"Kenapa tiba-tiba dia berbuat seperti ini?" Tracy mengerutkan keningnya.

"Apa ada alasan lain?" Pikiran Naomi lebih sederhana, "Presdir Daniel bahkan juga membereskan Billy, menunjukkan bahwa dia sama sekali tidak berencana meninggalkan jalan keluar bagi Devina."

Melihat Tracy sangat cemas, Naomi pun berkata lagi, "Sebenarnya, meskipun bukan demi Anda, dia juga sudah seharusnya menyingkirkan Devina si tumor beracun ini demi Grup Wallance. Hari ini saya memeriksa bahwa Grup Wallance sudah merugi hingga ratusan triliun hanya dalam setengah bulan ini. Jika hal ini terus berlanjut, takutnya akan menggoncang fondasi perusahaan

mereka."

"Benar juga." Tracy mengangguk sedikit, "Alasan paling utama Kak Lorenzo menggunakan cara

ut melawan Grup Wallance adalah demi membuat mereka menyerah terhadap Devina, membuat wanita beracun ini merasakan rasanya dikucilkan dan tidak memiliki jalan keluar!" "Tuan paling hebat."

Membicarakan Lorenzo, Naomi merasa kagum dari lubuk hatinya.

“Begini saja dulu, kita lihat situasinya." Tracy berpesan, "Kamu terus awasi Ryan. Jika ada pergerakan apa pun, segera lapor padaku."

"Baik." Naomi mengangguk.

Ruang kerja berubah menjadi tenang. Tracy menoleh dan melihat hujan di luar, suasana hatinya menjadi sedikit rumit. Tindakan Daniel ini membuatnya sangat terkejut...

Dia terus merasa bahwa Daniel memutuskan hal ini secara mendadak.

Apa yang membuatnya membulatkan tekad untuk membuat keputusan ini?

Dia tetap tidak mengerti meski sudah memikirkannya...

Saat sedang berpikir, seorang pengawal mengetuk pintu dan datang melapor, "Nona Tracy, di luar ada gadis bernama Windy yang memohon untuk bertemu dengan Anda, katanya dia adalah teman Anda." "Windy?" Tracy tertegun, lalu segera berkata, "Cepat persilakan dia masuk."

"Baik."

Tracy memakai baju luarnya, lalu pergi keluar untuk menyambutnya.

Pengawal sedang membawa Windy dan Paul masuk.

Melihat interior rumah yang megah, Paul merasa sedikit gugup, maka dia menarik Windy dan berkata dengan suara kecil, "Kamu yakin ini adalah rumah Nona Tracy? Kenapa ada begitu banyak pengawal dan begitu mewah? Apa kamu salah?"

“Pak Paul, ini sungguh adalah rumah Kak Tracy. Ini benar rumahnya, aku pernah datang kemari." Windy menjelaskan.

"Tapi..."

"Windy, Paman Paul!" Tracy turun dengan langkah cepat.

"Kak Tracy..."

"Tracy!"

Saat melihat Tracy, Windy dan Paul sangat bersemangat, terutama Paul, dalam sekejap matanya

memerah, "Windy bilang kamu masih hidup, tapi aku tidak berani percaya, tidak disangka kamu sungguh..."

"Masih hidup, aku hidup dengan baik." Tracy melihat mereka sambil tersenyum, dalam hati merasa sangat tersentuh, "Aku terus ingin bertemu dengan kalian. Namun, setiap kali ada masalah mendesak, jadi tidak bisa menemui kalian, sungguh maaf!"

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report