Bab 1034

Daniel nurun dari mobilnya. Dia membuat sebuah gerakan tangan, lalu Thomas dan Ryan masing-masing membawa sekelompok orang untuk mengepung di depan dan belakang mobil Tuan Besar. Melihat situasi ini, Sanjaya menjadi sangat terkejut, "Mereka datang dengan persiapan."

"Bocah tengik!" Tuan Besar benar-benar sangat emosi, "Kelihatannya sejak awal dia sudah mengutus orang untuk mengawasiku."

"Saya tidak menyadarinya." Sanjaya juga sangat marah dan panik, "Dua anak itu juga sudah bertumbuh hebat."

Thomas dan Ryan dibimbing oleh Sanjaya. Sekarang kemampuan menyelidik mereka sudah jauh melebihinya. Mereka tidak hanya bisa mencari jejak dengan sangat jelas, tetapi juga mengatur banyak orang untuk menyergap di sini.

Namun, Sanjaya malah tidak menyadarinya.

"Tok tok tok!" Daniel mengetuk jendela mobil.

Sanjaya terpaksa membuka pintu, lalu turun dengan senyum di wajahnya, "Tuan Muda, kenapa bisa datang kemari?"

"Jika aku tidak datang, akan terjadi masalah besar." Daniel menatap kakeknya dengan tatapan penuh arti, "Kakek mau pergi ke mana?"

U

"Kembali ke Negara Maple." Tuan Besar masih duduk di dalam mobil, tidak berencana untuk turun. Dia berbicara dengan ekspresi dingin dan nada bicara yang arogan, "Kenapa? Apa Kakek harus melapor padamu jika mau pergi?"

Inta

"Tidak berani." Daniel menyunggingkan senyumnya, "Aku hanya merasa, belakangan ini aku terus sibuk bekerja dan tidak menemani Kakek dengan baik. Sekarang kondisi kesehatan Kakek kurang baik. Aku tidak tenang Kakek kembali seorang diri. Bagaimana jika aku menemani Kakek kembali?"

"Omong kosong apa itu?" Tuan Besar mengerutkan keningnya, "Jika aku dan kamu kembali ke Negara Maple, lalu bagaimana dengan anak-anak?"

“Anak-anak akan baik-baik saja di tempat mami mereka, tidak perlu membuatku khawatir." Daniel langsung masuk ke dalam mobil, "Masalah perusahaan juga sudah stabil untuk sementara, aku ingin lebih banyak menemani Kakek."

"Aih, Tuan Daniel, Tuan Daniel..."

Sanjaya berniat menghadang Daniel, tetapi sama sekali tidak berhasil.

Daniel langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah kakeknya, lalu mengulurkan tangan untuk merangkul pundak kakeknya, "Biarkan cucumu ini berbakti!"

"Omong kosong." Tuan Besar berkata dengan marah, “Apa janjimu sebelumnya pada kakek?

Kamu bilang akan menemani anak pergi ke sana untuk berobat. Karena itu, Kakek baru setuju membiarkanmu membawa pergi anak-anak. Sekarang apa yang kamu lakukan? Anak-anak langsung tinggal di rumah Keluarga Moore?"

"Hahaha!" Daniel tertawa mencibir, "Jelas-jelas Kakek mengutus orang untuk mengikuti dan mengawasiku. Setelah memastikan bahwa aku tinggal di rumah keluarga Moore, barulah orang

itu pergi. Sekarang ini namanya sedang mencari alasan untuk memfitnahku."

"Malas berbicara omong kosong denganmu." Tuan Besar pun mengalihkan pembicaraan, "Cepat turun, jangan menunda waktu Kakek untuk pergi ke bandara."

"Tidak menunda." Daniel mengeluarkan paspor dan menepuk-nepuknya dengan ringan di tangannya, "Aku sudah membawa pasporku, siap untuk menemani Kakek kembali ke Negara Maple."

"Kakek sudah bilang, tidak perlu ditemani olehmu." Tuan Besar mengernyit, "Kamu jagalah ketiga anakmu dengan baik. Kamu tidak perlu mengurusi masalah lain."

"Aku tidak tenang, aih..." Daniel menghela napas, lalu berbicara dengan ekspresi sedih dan risau, "Kakek masih belum tahu, 'kan? Kejahatan Bibi dibongkar oleh orang di dunia maya, membuat Grup Wallance terkena dampak yang sangat besar dan harga saham hampir merosot parah."

"Hari ini karena dipojokkan hingga tak berdaya, aku pun terpaksa menyerahkan bukti kejahatan Bibi kepada pihak kepolisian, serta menghapus namanya dan Billy dari perusahaan. Sekarang polisi sudah melakukan penangkapan terhadapnya. Aku takut dia mencari Kakek karena terdesak dan membuat Kakek berada dalam bahaya."

Mendengar hal ini, Devina yang berada di bagasi belakang menggertakkan gigi dengan emosi, sungguh ingin keluar untuk mencekik Daniel sampai mati!!!

"Tutup mulutmu!" Tuan Besar berseru marah, "Dia adalah bibimu, kenapa kamu berbuat seperti itu padanya?"

"Kalau begitu, coba Kakek beri tahu, apa yang harus kulakukan?" Daniel mengangkat tangannya menunjukkan tanda menyerah, "Dua tahun yang lalu, dia menyuruh Linda pergi ke Chiang Mai untuk menghabisi Tracy, lalu membunuh Bibi Juni dengan kejam. Dua tahun kemudian, dia juga menculik Carlos, membunuh seorang bawahanku, dan melukai Kiki.”

"Setelah itu, dia kembali menyerang Tracy di Vila Sisi Utara, membuat asisten Tracy terluka parah. Hanya kejahatan-kejahatan ini saja, sudah cukup untuk membuatnya mati puluhan ribu kali. Ditambah, dia diam-diam melakukan perbuatan-perbuatan itu, membuat seluruh Grup Wallance terlibat dalam masalah."

"Coba Kakek beri tahu aku, apa yang seharusnya kulakukan?"

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report