Bab 1482

"Carles." Tracy memeluk Carles erat-erat, berusaha menghiburnya, "Roxy lahir bersama kalian. Tahun ini, ia hampir berusia tujuh tahun, kelak ia tetap akan mati juga karena usia."

"Sekarang, demi menyelamatkan Carla, ia lebih awal masuk ke surga. Roxy juga adalah burung yang baik dan berani. Mami percaya, Roxy akan menjadi malaikat kecil di surga." "Iya." Carles menangis dengan sangat sedih, "Apa boleh kami mengadakan upacara pemakaman untuknya?"

"Tentu saja." Tracy menganggukkan kepalanya, "Tapi, Mami merasa, sebaiknya kita menunggu Carla sadar terlebih dulu, baru sama-sama mengadakan upacara itu."

"Sekarang bagaimana keadaan Carla? Kapan Carla sadar?" Carles bertanya sambil menangis.

"Carla mengalami luka ringan. Roxy telah melindungi Carla dengan nyawanya..." Tracy berusaha menjelaskan secara positif, "Mami yakin Carla akan segera sadar kembali. Kita berikan dia sedikit waktu, ya." "Iya." Carles dan Carlos menganggukkan kepalanya, "Apa boleh kami pergi menjenguk Carla dan Paman Ryan

besok?"

"Iya, Mami akan meminta Kak Paula untuk mengantarkan kalian."

Tracy membelai kepala mereka

"Sekarang kalian dengarkan nasihat Mami, ya. Cepat cuci tangan, lalu turun ke bawah untuk makan bersama Mami. Untuk selanjutnya, kalian harus makan sehari tiga kali setiap harinya. Kalian harus turun ke bawah untuk makan bersama Tini, Wini dan Biti. Jangan membuat adik-adik kalian khawatir, paham?"

"Baik."

Carlos dan Carles menjawab serempak.

Tracy benar-benar bersyukur melihat kedua anaknya sangat bijaksana dan kuat.

Setelah menghibur mereka, Tracy pun pergi untuk menemani Tini, Wini dan Biti.

Dalam beberapa hari ini, mereka bertiga selalu berkelakuan baik, tidak sama seperti sebelumnya yang selalu membuat kegaduhan. Mereka berubah menjadi tenang, hanya bermain dalam ruangan bermain, atau membaca buku komik.

Mereka mengetahui, ada sesuatu yang terjadi pada keluarga Bibi, sehingga ia tidak berani menganggu Bibi dan Kakak-kakaknya, tidak ingin menambah beban keluarga mereka.

Tracy datang menemani mereka, namun mereka malah berusaha menghibur Tracy agar ia tidak sedih. Mereka berkata, "Bibi jangan takut. Kami sudah menghubungi Papi dan Mami, mereka akan segera membantu

Bibi."

"Kalau begitu, Bibi harus berterima kasih pada kalian." Tracy tidak menganggap serius perkataaan mereka, hanya menganggapnya sebagai ucapan anak kecil yang lugu, "Baiklah, Anak-anak. Bibi sekarang kerja dulu, ya. Kalian istirahat baik-baik. Kalau kalian merasa bosan, besok Kakak Cecil akan membawa kalian pergi memetik buah anggur."

"Baik. Bibi sebaiknya cepat beristirahat."

Setelah melihat Bibi mereka pergi, anak-anak itu segera berdiskusi dengan suara pelan...

"Tini, Wini, menurut kalian, apa sekarang sudah waktunya untuk menelepon Mami?"

"Menurutku iya. Bibi sudah sedih hingga seperti ini. Kak Carlos dan Kak Carles juga mengurung diri dalam kamar mereka setiap hari. Kak Carla juga terluka, hatiku sakit melihatnya seperti itu..." “Bibi, Paman, dan Kakak-kakak sangat baik terhadap kita. Kita seharusnya juga melakukan sesuatu untuk mereka."

"Kalau begitu, malam ini kita bertindak."

"Iya."

Tracy kembali ke ruang kerjanya, lalu segera menyibukkan diri dengan pekerjaannya.

Beberapa waktu yang lalu, tubuh Daniel kurang sehat, sehingga banyak pekerjaan yang menumpuk, belum ditangani. Ditambah lagi setelah insiden itu, banyak proyek di perusahaan yang bersifat mendesak, harus dimulai lebih awal, sehingga pekerjaan Tracy kian bertambah.

Beberapa hari terakhir ini, ia hampir tidak dapat tidur karena harus mengurusi banyak hal, tetapi perkerjaannya tetap tak kunjung selesai. Namun, jadwalnya yang begitu sibuk ini untuk sementara dapat membantunya melupakan rasa sakitnya, membantunya untuk bangkit kembali dan menjadi lebih kuat.

"Nyonya Tracy..."

Saat itu juga, Bibi Riana datang mengetuk pintu, lalu meletakkan makanan ke atas mejanya, "Nyonya tidak pernah makan teratur akhir-akhir ini. Sebaiknya Nyonya makan dulu sebelum bekerja." "Terima kasih, Bibi Riana." Tracy terus memeriksa dokumen tanpa mengangkat kepalanya.

"Jika Anda terus seperti ini, tubuhmu tidak akan kuat." Bibi Riana sangat sedih melihatnya. "Seandainya Nyonya sakit, bagaimana dengan anak-anak? Bagaimana dengan rumah ini? Lalu, bagaimana dengan perusahaan?"

“Baiklah..." Tracy terpaksa meletakkan dokumennya, lalu bangkit untuk makan. Namun, ketika ia bangkit berdiri, tiba-tiba kepalanya terasa berputar, tubuhnya terasa lemas, ia pun terjatuh...

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report