Tiga Harta: Ayah Misterius...
Bab 1571
Menunjukkan kekuasaan di awal memang sangat memberikan dampak yang bagus.
Raut wajah para wartawan tampak sangat pucat karena ketakutan, mereka mendesah berulang kali, jalan di bukit Haruna ini memang terkenal sangat terjal, seolah bagai dihantui geng balap mobil di setiap belokannya.
Demi keamanan, lebih baik mereka tidak naik ke atas bukit lagi.
Saat mereka sedang berdiskusi, tiba-tiba terdengar suara beberapa binatang buas yang mengaum dari hutan, dan ada beberapa elang liar yang berputar-putar di langit, mereka ketakutan, segera masuk ke dalam mobil dan pergi melarikan diri.
"Sekelompok orang-orang itu sangat menjengkelkan."
Naomi sambil menyetir sambil marah-marah.
Tracy menatap langit di luar jendela, memandangi elang liar yang berputar-putar, dan bertanya dengan curiga, "Apa kamu mendengar sesuatu barusan?"
"Aku samar-samar mendengar suara binatang buas." Naomi bahkan tidak peduli, "Memang terkadang ada, mungkin hari ini karena terganggu oleh orang-orang itu, jadi mereka semua keluar." Tracy tidak berbicara, hanya menurunkan pandangannya dan berpikir dengan serius...
Setelah beberapa waktu, dia mengambil ponselnya dan menelepon Jeff untuk menanyakan kabar Daniel.
"Awalnya kemarin ada beberapa petunjuk, tapi sekarang hilang lagi." Suara Jeff terdengar sedikit frustrasi, "Aneh, aku tidak pernah seperti ini selama bertahun-tahun.
Tabib Dewa ini sangat hebat, begitu banyak orang yang melacak keberadaannya, tapi dia bisa melarikan diri dengan membawa seorang pria dalam keadaan koma. Benar-benar salut!!!
Aku sudah lama mendengar Jasper mengatakan bahwa tabib dewa ini adalah seorang monster, orang di dunia ini yang paling tidak boleh diprovokasi selain Tuan!!"
"Uh..." Tracy jarang mendengar Jeff mengucapkan begitu banyak kata dalam satu ucapan dengan emosi yang begitu besar, dan ini adalah pertama kalinya ia mengagumi seseorang. "Beberapa bawahanku pingsan oleh kabut yang dibuatnya, dan mereka belum sadar sampai sekarang..." Jeff terus mengeluh, "Tentu saja, kondisi di pihak keluarga Amberson lebih buruk dari kita, beberapa orang yang di kirim untuk mencari keberadaan tabib dewa, hampir semuanya tidak kembali, mereka seharusnya takut sekarang, makanya hari ini mereka tidak datang."
"Kamu di mana sekarang?" Tanya Tracy.
“Berdasarkan petunjuk sebelumnya, kami telah mengejar sampai ke utara laut, dan sekarang kami sedang memeriksa gudang yang sudah terbengkalai satu per satu,” Jeff bertanya, “Nona Tracy, bagaimana kabarmu di sana? Apa kekurangan orang? Apa aku perlu mengirim beberapa orang kembali?"
"Tidak perlu, kalian tidak perlu mencarinya lagi." Tracy memutuskan dengan tegas, "Obati orang-orang yang terluka, sisanya langsung datang ke vila sisi utara bergabung denganku."
"Hah? Tidak mencarinya lagi?" Jasper sedikit terkejut, "Meskipun keluarga Amberson sedang lengah hari ini, bukan berarti mereka akan menyerah bergitu saja pada Presdir Daniel. Jika ditemukan oleh mereka terlebih dahulu, maka Presdir Daniel dan Tabib Dewa bisa berada dalam bahaya."
"Aku punya batasan." Tracy menjawab dengan santai, "Kalian sudah bekerja keras selama dua hari ini, kita atur ulang rencana. Kembalilah ke sini.”
"Baik." Jeff melihat bahwa Tracy bersikeras akan hal ini, jadi dia tidak bertanya lagi, dan segera mengaturnya.
"Nona Tracy, mengapa Anda tiba-tiba memutuskan untuk tidak mencarinya lagi?" Naomi bertanya karena ia belum mengerti.
"Aku curiga tabib dewa ada di bukit Haruna ini." Tracy memandangi elang liar yang terbang semakin jauh di langit, kemudian sedikit menyipitkan matanya, "Mungkin, dia sedang bersembunyi di tempat yang tidak terlihat, dan diam-diam mengobati Daniel..."
"Hah?" Mata Naomi membelalak heran, "Kenapa Nona bisa tiba-tiba berspekulasi seperti ini? Batusan
belum..."
"Selain kakakku, dia adalah satu-satunya orang yang bisa memanggil hewan liar itu." Tracy melengkungkan bibirnya menjadi senyuman, "Mungkin dia kesal dengan para wartawan itu, jadi dia memanggil hewan liar itu untuk menakut-nakuti mereka dan mengusir mereka dari sini..."
"Begitu rupanya." Naomi tiba-tiba mengerti.
Saat ini, di Vila sisi selatan, terdapat sebuah bangunan kecil di halaman belakang.
Tabib dewa menyipitkan matanya memandang ke langit, bersiul ke arah elang liar itu, kemudian mereka terbang menjauh dari Vila sisi selatan...
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report