Bab 1579

la seperti melihat sebuah sosok yang melintas melewati atap vila, meskipun hanya sekilas, namun Tracy yakin, sosok itu adalah Tabib Dewa!!

Tracy telah mendengar banyak desas-desus mengenai calon kakak iparnya, namun baru kali ini ia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Meskipun hanya sekilas, tapi Tracy sudah sangat bersemangat...

Ini menunjukkan bahwa spekulasinya benar, Tabib Dewa bersembunyi di Vila Sisi Selatan, namun apakah ia sedang memberikan pengobatan untuk Daniel, ia masih harus memastikannya.

Tabib Dewa hanya melintas secara sekilas saat Tracy membalikkan badan, namun ia merasa Tracy sudah menyadari keberadaan dirinya...

Tapi untungnya, orang itu adalah Tracy.

Tabib Dewa sejak awal juga sudah mendengar tentang Tracy, tampaknya adik iparnya yang ini jauh lebih pintar dari yang ia bayangkan...

Situasi di luar masih panas, Tabib Dewa sedang ragu apakah ia harus mulai bertindak, tiba-tiba suara mobil terdengar...

la mendengar secara sekilas bahwa yang datang adalah polisi, mereka langsung berkata akan menyelidiki kasus kebakaran ini dan menyegel Vila Sisi Selatan, siapapun dilarang masuk tanpa ijin polisi. Beberapa pengawal baru Keluarga Wallance yang datang hendak menanyakan kondisi, semuanya diusir secara paksa.

Mendengar pergerakan di luar yang semakin tenang. Tabib Dewa tahu bahwa semuanya sudah hampir selesai, akhirnya ia tidak keluar, Rongrong yang menyampaikan bahwa 'Semua orang' telah pergi, ia kemudian bergegas menuju ke gedung kecil di halaman belakang...

Di luar, Tracy menunggu sampai polisi membubarkan orang-orang itu, setelah itu, ia baru bisa bernapas lega.

Heru memanfaatkan waktu saat orang-orang sedang naik ke mobil dan berbisik kepadanya: "Nyonya Tracy, Thomas tidak bisa langsung menunjukkan diri disini, jadi ia meminta bantuan polisi, situasi sekarang untuk sementara sudah stabil, mohon jaga diri anda baik-baik."

"Iya." Tracy menjawab dan memberikan isyarat tangan, menyuruhnya pergi.

Heru pun langsung pergi.

Tracy bernapas lega saat melihat polisi mengiringi barisan mobil Keluarga Wallance pergi, ia menoleh menatap pintu gerbang Vila Sisi Selatan yang tersegel dan mengerutkan dahinya erat-erat.... Jika seperti ini terus, Tabib Dewa akan terganggu, apakah ia akan melarikan diri lagi?

"Kenapa orang-orang itu tiba-tiba datang ke Vila Sisi Selatan?" Paula bertanya dengan heran, "Setelah insiden kebakaran itu, semua barang yang penting telah dikemas dan dibawa, ditaruh di tempat Paman Sanjaya, sekarang masih ada barang penting apa?"

"Mungkin mereka menemukan sesuatu..." Tracy menoleh dan melirik sekilas, "Sudahlah, kalian kembali dulu saja."

"Hah?" Paula tertegun, "Bagaimana dengan Nona?"

"Aku mau masuk dan melihat-lihat, kalian tunggu aku di persimpangan." perintah Tracy.

"Baik." Meskipun Paula tidak mengerti, namun setelah mendengar perintah ini, ia langsung membawa orang-orang lainnya untuk pergi terlebih dahulu.

Ketika suara mobil menjauh, Tracy memanjat dari samping, saat mendarat ia hampir menginjak seekor ular, beruntung gerak refleksnya cepat, ia langsung menghindarinya tepat waktu, jika tidak, ular itu akan menggigit pergelangan kakinya.

Tracy mencari sosok Tabib Dewa di dalam halaman dengan berhati-hati, namun di halaman yang begitu besar, tidak terlihat sesosok apapun, gerbang vila pun sudah terkunci.

Tracy/menyadari karakter aneh kakak iparnya, karena takut akan mengganggunya, ia tidak berani terlalu bertindak gegabah, hanya mencarinya dengan hati-hati.

Kali ini ia baru menyadari, rumah keluarga Wallance begitu besar, ia menghabiskan waktu setengah jam hanya untuk berkeliling di halaman mencarinya...

Tabib Dewa menghilang seperti ditelan bumi, tidak ada sedikit pun jejak yang tersisa di halaman, bahkan jejak kakinya pun tidak ada.

Tracy benar-benar tidak tahu Tabib Dewa bersembunyi dimana, sampai ia samar-samar mencium aroma obat-obatan tradisional dari halaman belakang, ia langsung berjalan mengikuti aroma ini...... Benar saja, ia menemukan kuali dan ampas obat-obatan tradisional yang tidak sempat dirapikan di samping bangunan kecil.

Tracy sangat bersemangat, ia langsung berjalan menuju bangunan kecil itu, agar tidak mengganggu Tabib Dewa, ia berjalan sampai ke gerbang depan dan berteriak dengan pelan: "Kakak ipar!"

Tidak ada suara sama sekali dari dalam.

Tracy kembali berteriak: "Kakak ipar, aku Tracy, semua orang di luar sudah pergi, aku ingin mengobrol denganmu."

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report