Bab 1711

Semua orang di keluarga Wallance, majikan, pengikut, pengawal, dan pembantu semuanya melakukan tes

darah.

Hasilnya keluar di hari itu juga, darahnya normal, tidak ada masalah apa pun.

Namun karena masa inkubasi AIDS sangat panjang, mungkin beberapa bulan kemudian baru bisa terdeteksi.

Jadi, Tracy memerintahkan kepada semua orang, harus memperhatikan keselamatan dalam waktu dekat untuk mencegah ditularkan kepada orang lain, kemudian mengatur orang-orang Lily datang kemari secara berkala untuk melakukan tes darah pada semua orang.

Namun masalah tes darah, semua orang harus merahasiakannya dengan baik, tidak boleh menyebarkannya

keluar.

Daniel malah berkata dengan acuh tak acuh, "Kenapa tidak boleh disebar keluar? Lebih baik menyebarkan sedikit informasi keluar."

"Hah? Apa maksudmu?" Tracy bertanya tanpa sadar, kemudian segera menyadarinya, "Maksudmu, membiarkan Billy tahu tentang masalah ini, kemudian dia akan pergi mencari rumah sakit...."

"Racun ular hijau sama seperti flu, tidak akan terlalu parah, selain itu, akan sembuh dengan sendirinya, dia tidak pergi ke rumah sakit juga tidak akan mati.

Entah sekarang dia bersembunyi di mana, kita tidak menemukannya di mana-mana. Jadi, tetap harus menggunakan sedikit cara agar dia masuk ke dalam perangkap!!!"

"Mengerti!" Tracy sangat bersemangat, "Aku akan segera minta orang untuk menyebarkan informasi ini."

"Biarkan Thomas yang melakukan hal ini saja, kamu istirahat di rumah." Daniel tidak ingin membuat Tracy pusing lagi, "Pergilah bersiap-siap, nanti malam mau pergi ke rumah kakakmu, harus membawa sedikit hadiah!"

"Hah??" Tracy lebih pusing dalam masalah ini, "Lebih baik membawa hadiah apa? Sepertinya Kakak tidak kekurangan apa pun."

"Dia tidak kekurangan, kalau begitu bawakan untuk Kakak Ipar dan anak-anak." Daniel mencubit pipi Tracy, "Apa yang anak-anak sukai, kamu seharusnya tahu, kan?"

"Ini aku tahu, bagaimana dengan Kakak Ipar?"

Tracy berpikir bahwa dia baru bertemu Dewi satu kali, dia tidak memahami calon kakak iparnya ini.

"Bawa yang mahal, barang-barang yang berharga." Daniel berkata sambil tersenyum.

"Mengerti." Tracy menganggukkan kepala berulang kali dan segera pulang untuk mengaturnya.

"Pelan-pelan, tidak buru-buru, masih ada luka di tubuhmu."

Daniel berpesan dengan lembut.

1/4

Tracy melambaikan tangannya dan pergi dengan tergesa-gesa.

Daniel meyaksikan dia pergi, hendak lanjut mengurus pekerjaan, tetapi menemukan bahwa ada 7 panggilan tidak terjawab di ponselnya, semuanya telepon dari Frisca. Ketika dia hendak menelepon balik, Frisca lebih dulu menelepon kemari, dia segera mengangkatnya, "Halo!"

"Presdir Daniel, aku mencarimu karena ada urusan mendesak, apakah bisa bertemu?"

"Tentu saja, datanglah ke kantorku..."

"Aku tidak ingin pergi ke kantormu, kita bertemu di luar saja."

"Kalau begitu bertemu di Ginza yang di seberang?"

"Baik, aku akan tiba dalam 10 menit."

"Ya."

Setelah menutup telepon, Daniel mengerutkan kening, dia kira-kira tahu Frisca mencarinya karena masalah apa dan masalah ini juga seharusnya ditangani olehnya. Daniel membawa Thomas pergi ke restoran Ginza, dalam perjalanan, dia menelepon Tracy, "Kamu jangan ikut campur dalam masalah Frisca, biar aku yang menanganinya."

"Aku sudah meneleponnya, juga ingin membuat janji untuk bertemu dan menjelaskannya.....

"Kamu tidak akan bisa menjelaskannya, dia sedang emosi, tidak akan mendengarkanmu."

"Itu...."

"Biar aku yang menanganinya." Sikap Daniel sangat tegas, "Kamu yang patuh ya, yang penting jaga anak-anak dengan baik saja."

“Baiklah, kalau begitu kamu juga harus perhatikan keselamatan."

"Ya."

Setelah menutup telepon, Daniel bertanya pada Thomas, "Apa sudah menemukan data wanita itu?"

"Sudah ditemukan, sedang menerima

Thomas sedang memegang komputer tablet untuk menerima data.

Tiba di restoran Ginza, ada orang-orang Frisca di mana-mana, sekarang sudah berbeda dengan dulu, sekarang dia merupakan penguasa keluarga Amberson, membawa belasan pengawal saat berpergian, kekuatannya sangat besar.

Namun, dia menutup kepalanya dengan kerudung, juga memakai kacamata hitam, tampak sangat misterius dan sederhana ....

"Presdir Daniel!"

Melihat Daniel, Frisca segera berdiri dan menyambutnya, emosinya tampak sedikit gelisah.

"Duduklah." Daniel sangat tenang dan memberi isyarat tangan untuk membubarkan para pengawalnya, hanya menyisakan Thomas.

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report