Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Bab 1712

Tiga Harta: Ayah Misterius ...

Bab 1712

Frisca melihat kondisinya, ia juga segera membubarkan para pengawalnya, menyisakan 2 pengawal wanita kepercayaannya di sisinya.

"Ada hal apa Nona Frisca mencariku?" Daniel bertanya dengan lugas.

"Aku sudah mendengar masalah tentang Billy ...." Frisca bertanya dengan penuh semangat, "Dia sungguh mengidap AIDS??"

"Dari mana kamu tahu tentang ini?"

Daniel mengerutkan keningnya, dia masih belum sempat menyebarkan masalah ini, mengapa Frisca bisa tahu dengan begitu cepat?

"Kelihatannya itu benar." Frisca sangat marah hingga tangannya gemetar, "Bajingan ini

"Masih belum dipastikan." Daniel sangat tenang, "Sekarang hanya tahu bahwa wanita yang berhubungan intim dengannya sebelumnya terkena AIDS, mengenai dia terinfeksi atau tidak, tidak ada yang tahu." "Kemungkinan penyebaran semacam ini sangat tinggi ...." Frisca sudah hampir gila, "Kalau begitu, aku ..."

"Jangan menakuti diri sendiri dengan hal yang belum pasti." Daniel menghiburnya dengan tenang, "Sebelum kamu datang, seharusnya sudah melakukan tes darah, 'kan?"

"Sudah, tapi walaupun ada masalah, sekarang juga tidak bisa terdeteksi." Frisca sangat cemas, kemudian marah, "Billy si bajingan itu menghancurkan hidupku, aku pasti tidak akan melepaskannya, dan Tracy juga

Berbicara tentang ini, mata Frisca berkedip dengan cahaya dingin, "Dialah yang telah mencelakaiku!"

"Apa hubungannya dengan dia?" Daniel mengerutkan kening.

"Saat aku ditipu Billy malam itu, dia juga berada di dalam kamar, tapi dia tidak menghentikannya dan

melihatku ditindas dan dihina.

Hatinya begitu kejam, menurutmu ada hubungannya dengan dia atau tidak???"

Saat Frisca berbicara, dia sangat emosi sampai sekujur tubuhnya gemetar-

"Awalnya karena memandangmu, aku sudah tidak mempermasalahkannya, namun sekarang baru tahu, sebelumnya dia masih mencari seorang wanita yang mengidap AIDS untuk berhubungan intim dengan Billy, dia itu sengaja mencelakaiku!!!!!"

"Kamu menganggap dirimu terlalu penting." Nada bicara Daniel tiba-tiba menjadi serius, "Saat itu, Tracy menghadapi musuh di mana-mana, juga harus menghadapi ayahmu, harus menghadapi Billy, juga ada sekelompok orang yang membuat masalah di perusahaan, dia mana ada waktu dan pikiran untuk mencelakaimu??"

"Presdir Daniel...."

"Kamu dengarkan aku dulu.” Daniel menyela kata-kata Frisca, berkata dengan serius, "Sejak awal sampai

akhit, kamu sama sekali bukan ancaman baginya, tidak hanya begitu, kamu juga pernah membantunya, jadi dia juga tidak memiliki motif untuk mencelakaimu.

Dia mencari seorang wanita yang mengidap AIDS untuk tidur dengan Billy, juga karena ingin melindungi diri sendiri. Selain itu, saat itu dia juga sama sekali tidak tahu bahwa wanita itu terinfeksi AIDS, Danny baru

mengetahuinya pagi ini ..."

Setelah beberapa saat, Daniel menyipitkan matanya, menatap Frisca dengan dingin, "Kamu mengetahui berita ini begitu cepat, seharusnya juga karena terus mengawasi Danny, 'kan? Apa sudah menangkapnya dan menyiksanya?"

Mendengar kata-kata ini, mata Frisca berkedip-kedip, tidak menjawab secara langsung

"Segera lepaskan dia." Suara Daniel menjadi lebih tajam, "Kalau tidak, jangan salahkan aku jika sikapku

berubah!"

"Mulut Danny sangat tertutup, masalah yang berhubungan dengan Tracy, dia mati pun tidak akan bersedia membocorkan sepatah kata pun, aku mengetahuinya dari anak buahnya, aku tahu hubungan dia denganmu sangat dekat, aku tidak menyentuhnya."

Frisca menjelaskannya dengan emosi, "Namun Presdir Daniel, aku sangat setia kawan, saat kamu dalam kesulitan, aku diam-diam membantu istrimu, demi kamu, aku mengungkapkan kejahatan ayahku, tapi kamu sepertinya tidak menganggapku sebagai teman."

"Apa yang kamu inginkan?" Daniel juga tidak banyak bicara, hanya menatapnya dengan mengerutkan kening.

"Tracy dan Billy mencelakaiku menjadi seperti ini, apa dilupakan begitu saja?" Frisca bertanya dengan emosi.

"Aku berkata untuk terakhir kalinya, orang yang mencelakaimu itu adalah ayahmu dan Billy, tidak ada hubungannya dengan Tracy." Daniel sudah sedikit tidak sabar, memperingatkannya dengan kejam, "Ada aku, siapa pun jangan berharap bisa menyentuhnya!!!"

18:23 Wed, 1 Feb.