Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Bab 1819

Bab 1819

"Hah? Ekspresi Kelly berubah drastis, "Mungkinkah Pastorico..."

Dengan sangat cepat, dia bertanya lagi dengan tidak tenang. "Tidak, bagaimana Tuan Dewi bisa mendengarnya?"

“Sekarang tidak ada waktu untuk menjelaskannya.” Dewi mendesak dengan berkata, “Cepat beri tahu Lorenzo, ada penyergapan.”

"Baik." Kelly bergegas keluar dan memberi tahu informasi ini pada pengawal Keluarga Moore.

Pengawal ragu-ragu. Biar bagaimanapun, mereka adalah orang-orang yang sudah menjalani pelatihan khusus, malah tidak merasakan apa-apa. Selain itu, sebelum pergi, Tuan memerintahkan mereka untuk berjaga di sini dan melindungi Tabib Dewi.

"Cepat pergi." Kelly mendesak dengan cemas, "Tuan Dewi sangat hebat, ucapannya pasti benar."

"Tapi

Pengawal hendak bicara, tiba-tiba terdengar suara tembakan di lantai bawah, kemudian beberapa orang-orang mengepung dengan membawa pistol, mengepung pengawal Keluarga Moore. Kelly tercengang dan membelalakkan mata, menoleh dan melihat Dewi.

Dewi melotot dan terdiam.

Dia sudah bilang bahwa ada yang tidak beres, mereka tidak percaya. Dewi tidak berdaya, meskipun beberapa pengawal itu percaya padanya, tapi sudah terlambat untuk memberi tahu Lorenzo. Jelas baliwa lawan sudah punya persiapan. Mungkin, acara perjamuan ini adalah jebakan yang dibuat untuk

Lorenzo.

Tapi, yang membuat Dewi merasa aneh, seharusnya Lorenzo tidak selemah itu.....

Di uang tamu lantai atas.

Saat mendengar keributan di luar, Lorenzo tersenyum menghina, "Ini yang kalian sebut bernegosiasi?"

"L, aku tidak tahu mengenai kondisi ini." Reno segera menjelaskan, lalu bertanya pada Pastorico dengan emosional, "Pastorico, kamu tidak beretika. Bukankah sudah sepakat akan bernegosiasi dengan baik? Kamu malah berbuat seperti ini. Sebagai perantara, apa yang harus aku lakukan?"

"Masalah ini tidak ada hubungannya denganmu."

LOTCIIZU, KINIU ULINegara LIIVI, lata uang a

a wapi nICCO Wildydil KCkuasaanku,

mengacaukan bisnisku, membuatku mengalami banyak kerugian, sekarang aku tidak bisa menjalankan bisnis.

Memutus rezeki orang lain bagaikan membunuh orang tua, menurutmu, bagaimana menghitung utang ini?"

Lorenzo tetap tenang, berkata dengan elegan dan acuh tak acuh, "Di dalam dunia bisnis, setiap orang mengandalkan kemampuan masing-masing. Kalau kemampuannya tidak sebaik orang lain, maka jangan menyalahkan siapa pun!"

"Cih!" Pastorico tersenyum dingin, "Sudah mau mati, masih keras kepala??"

Begitu selesai bicara, sekelompok pengawal berkulit hitam menerobos masuk, semuanya menodongkan pistol pada Lorenzo.

Di sisi Lorenzo hanya ada Jasper dan Sonny, Pangeran Willy juga hanya membawa 4 orang.

Sedangkan orang-orang Pastorico sudah mengepung, setidaknya ada puluhan orang.

Jelas bahwa situasi Lorenzo tidak menguntungkan.

"Tuan Reno ...." Ekspresi Pangeran Willy berubah drastis, segera minta pertanggungjawaban, "Ini tidak sesuai

aturan!"

"Pastorico...."

"Pangeran Willy." Pastorico menyela Reno, melihat Pangeran Willy dengan dingin dan angkuh, "Meski kamu bekerja sama dengan Lorenzo, tapi melihat statusmu, aku tidak akan menyentuhmu, kelak jaga diri dengan baik dan jangan membuat masalah."

"Kamu...."

"Pastorico, kamu keterlaluan." Reno mengerutkan kening "Ini adalah wilayahku. Kalau terjadi sesuatu pada mereka di sini, bagaimana aku mempertanggungjawabkannya?"

"Kamu terlalu banyak berpikir ...." Pastorico mencibir, "Keturunan Keluara Moore sudah lama musnah, sekarang semua pemegang saham Grup Moore yang tersisa melakukan perang internal dan saling menyerang secara diam-diam, berharap dia segera mati! Pada siapa kamu perlu mempertanggungjawabkannya?"

Saat mendengar ucapan ini, Lorenzo menurunkan sorot matanya, memang benar....

Kalau terjadi sesuatu pada Pangeran Willy, keluarga kerajaan Denmark pasti tidak akan membiarkannya begitu saja. Karena itu, Pastorico akan takut.

Tapi kalau Lorenzo mati, orang-orang Grup Moore hanya akan tertawa.

Kalau dinikir-nikir ini henar-benar menyedihkan

tidak ada orang yang peduli pada hidup dan matimu. Jadi, meskipun kamu mati di sini, kami juga tidak akan mendapatkan masalah apa pun ....”