Tiga Harta: Ayah Misterius...

#

10 mutiara

Bab 1820

"Siapa bilang?"

Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang tenang dan dingin, memecahkan suasana yang menegangkan tersebut.

"Orang lain tidak peduli, tapi aku sangat peduli."

Saat mendengar suara ini, sorot mata Lorenzo yang awalnya sedingin es menjadi sedikit bergejolak.

Dia?

Pangeran Willy terkejut, menoleh tanpa sadar...

Dewi yang berpakaian serba hitam dan mengenakan masker berjalan masuk dengan perlahan....

Dan di belakangnya, 2 orang berkulit hitam sedang menolongkan pistol padanya.

Jasper tidak bisa berkata-kata. Saat mendengar nada bicaranya tadi, orang yang tidak tahu akan mengira dia sudah menerobos pengepungan dan datang menyelamatkan orang sambil membawa pistol. Ternyata dia juga

disandera.

"Tuan Dewi...."

Saat melihat Dewi disandera, Sonny sedikit cemas.

"Orang biasa dan tidak penting juga berani omong besar Pastorico melihat Dewi dengan tatapan menghina, "Seumur hidup ini, aku paling benci pada orang yang tidak tahu diri!" Selesai bicara, dia membuat sebuah gerakan ....

Pengawal berkulit hitam di belakangnya segera menodongkan pistol pada Dewi, bersiap untuk menjadikannya sebagai contoh untuk memberi peringatan pada yang lain. "Jangan." Pangeran Willy segera berteriak dengan marah

"Kenapa Pangeran begitu tegang?" Pastorico menjadi tertarik, "Mungkinkah dia adalah orangmu?"

Pangeran Willy tidak tahu harus menjawab apa, hanya menatap Lorenzo, "1., selamatkan dia."

"Ucapannya benar." Lorenzo mengerutkan kening dengan kesal, "Aku juga sangat benci pada orang yang tidak

tahu diri."

"L" Pangeran Willy panik.

"???"

Lorenzo melihatnya seperti melihat seorang idiot, kamu menyelamatkanku?

"Kalau bukan demi uang, aku malas ikut campur."

Dewi marah sampai menggertakkan gigi.

"Tuan Dewi, apa yang kamu katakan?" Kelly tidak mendengar dengan jelas.

"Suruh mereka letakkan senjata...." Dewi tidak banyak bicara, langsung memperingatkan Pastorico, "Cepat, aku tidak punya kesabaran!"

"Cih...." Pastorico melihatnya dengan tatapan menghina, seperti melihat badut, "Dari mana semut kecil ini

muncul?"

Memang benar, di matanya, Dewi sangat kecil seperti seekor semut, malah berani memprovokasinya? Benar-benar cari mati.

"Dewi..." Pangeran Willy panik, "Jangan berulahı!"

"Bunuh dia!" Pastorico sudah kehilangan kesabaran, langsung memerintah.

"Baik."

Seorang pembunuh berkulit hitam segera menarik pelatuk, bersiap menembak Dewi.

Lorenzo melihat dengan tatapan dingin dan hendak bertindak. Pada saat ini, sebuah benda kecil berwarna hijau tiba-tiba melilit tangan pembunuh berkulit hitam itu.... Saat melihat dengan teliti, pembunuh berkulit hitam sangat terkejut, itu adalah seekor ular hijau kecil.

Dia ingin menghempaskan ular hijau itu, tapi ular itu sudah menggigit pergelangan tangannya dengan kejam.

Detik berikutnya, tangannya tidak bisa bergerak!

Pistol di tangannya terjatuh ke lantai, lalu seluruh lengannya mulai mati rasa.

Dia memegang tangan tangan kanan dengan tangan kirinya, berteriak ketakutan, "Kenapa bisa begini?"

Semua orang tercengang, melihat adengan ini dengan bingung.

Termasuk Lorenzo.

Ular hijau tersebut adalah ular yang ada di ruang penelitiannya, kenapa bisa ada di sini? Bahkan begitu

Belum selesai bicara, ular hijau kecil terbang dan melilit di lehernya, mencekik lehernya dengan erat bagaikan sebuah rantai, langsung membuatnya sesak napas. Para pembunuh tidak berani bertindak gegabah.

Bebarapa pembunuh segera menghampiri, ingin menyingkirkan ular hijau kecil itu, "Pastorico ..."

"Kalau tidak ingin mati, sebaiknya jangan menyentuhinya." Dewi berkata dengan pelan, "Kalau sampai digigit, Bapak Pastorico akan segera kehilangan nyawa!" Kali ini, semua orang tercengang, tidak ada lagi yang berani meremehkan Dewi.

Reno, Pangeran Willy, Robin, serta para pengawal dan pembunuh itu, semuanya melihatnya dengan tatapan tidak percaya...

Hanya Jasper dan Sonny yang sedikit lebih tenang. Biar bagaimanapun, mereka pernah melihatnya.

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report