Bab 506
"Nanti kalian akan tahu." Daniel tersenyum misterius, ia mulai bertanya masalah pekerjaan.
Para pemegang saham lekas melaporkan hal penting dalam beberapa hari ini. Hal paling merepotkan adalah produk teknologi terbaru mengalami masalah setelah penjualan. Ada 30 orang pembeli di dunia yang mengeluh dalam waktu bersamaan dan juga berulah hingga masuk dalam topik pembicaraan terpanas.
Sekarang media sangat memperhatikan masalah ini. Jika tidak memberikan komentar, takutnya akan mempengaruhi reputasi perusahaan.
Daniel membaca dokumen yang berkaitan, lalu berbicara dengan tenang, "Produk yang dikeluhkan itu sedang kupakai sendiri akhir-akhir ini. Sama sekali tidak ada masalah, coba selidiki para pembeli yang mengeluh ini, apa saling berhubungan."
"Ini..." Para pemegang saham melihat ke arah Direktur Toni.
"Sebelumnya aku juga curiga mungkin seseorang sengaja melakukannya, jadi aku memeriksa para pembeli yang mengeluh itu. Tetapi, untuk sekarang belum ada petunjuk apa pun." ucap Direktur Toni, "Mungkin tetap memerlukan cara Anda untuk mengetahui rahasia di balik ini semua."
Daniel menaikkan alis menatap Thomas, "Kamu sudah dengar?"
"Paham." Thomas menganggukkan kepala, "Segera diselidiki."
"Biarkan bagian humas krisis menghadapi para media. Tunggu hasil penyelidikan Thomas keluar, aku akan memberikan mereka jawaban." Daniel melihat kalender dan bertanya pada Thomas, "Tiga hari cukup?"
"Cukup." Thomas menjawab, "Dalam tiga hari aku pasti akan memberikan hasil penyelidikan yang rinci."
"Semuanya puas?" Daniel memandang para pemegang saham.
"Ada Presdir yang bertindak, tentu saja kami tenang."
Para pemegang saham menghela napas lega. Apa yang bisa mereka lakukan sangat terbatas, ada banyak kesulitan, yang hanya bisa dihadapi oleh Daniel.
Bagaimanapun, ia bisa memakai cara tak biasa, ia juga punya kekuasaan. Selama ia bertindak, masalah apa pun dapat diselesaikan.
"Masih ada hal lain?" Daniel menyelesaikan masalah satu per satu.
"Produk pintar yang baru dikembangkan terhenti dalam satu tautan." Direktur Toni mengeluarkan tabletnya dan membuka rencana desain VR. "Rangkain produk ini awalnya digunakan untuk pendidikan anak-anak, sekarang ada beberapa masalah yang ditemukan. Sama sekali tidak bisa diterobos..."
Daniel menerima tablet itu dan melihat dengan cermat. Ia mengernyitkan kening, "Sebelumnya
Semua orang tercengang. Apa ini Presdir Daniel?
Apakah benar ini Presdir Daniel yang arogan, dingin dan tak berperasaan itu?
"Kenapa bengong?" Daniel mengernyitkan kening, "Tidak mendengar aku bicara?"
"Dengar, dengar." Para sekretaris lekas menganggukkan kepala.
"Terima kasih, Presdir Daniel." Winnie bereaksi cepat.
"Terima kasih, Presdir Daniel." Semua orang ikut berterima kasih.
"Iya, jangan menunda pekerjaan." Daniel mengintruksi lagi, "Bagi kelompok pergi."
"Baik." Semua orang membungkukkan badan berterima kasih.
"Presdir Daniel, Direktur Toni, Direktur Gilang semua sudah menunggu di ruang rapat...."
Winnie mengantarkan Daniel ke ruangan kantornya dan melaporkan masalah perusahaan dalam seminggu ini.
Akhir-akhir ini, Daniel terus mengurusi masalah rumah. Ia tidak ke perusahaan. Walaupun setiap hari tetap melihat dokumen, tetapi banyak pekerjaan yang menumpuk. Daniel berjalan masuk ke dalam, Direktur Toni segera berdiri, "Presdir Daniel!"
1 mnd
"Semuanya tidak perlu sungkan, silakan duduk." Daniel memberi isyarat dengan tangannya, "Semuanya belum sarapan, 'kan? Aku juga belum, mau sarapan bersama?"
Para direktur itu saling melihat satu sama lain, mereka mengira mereka salah dengar atau mungkin ucapan Presdir ini memiliki maksud terselubung?
"Ryan." Daniel memerintah.
"Ya, Presdir." Ryan melangkah maju.
"Minta lantai 17 siapkan sarapan dan antarkan kemari." Daniel melihat jam tangannya, lalu mengobrol akrab dengan para direktur. "Beberapa hari ini kalian telah bekerja keras. Aku selalu sibuk mengurusi masalah keluargaku, masalah perusahaan diserahkan pada kalian."
"Tidak kok, tidak."
Para direktur terkejut, satu per satu semakin ketakutan daripada biasanya. Entah apa maksud tersembunyi Daniel ini.
"Presdir Daniel, keadaan rumah baik-baik saja, 'kan?"
Direktur Toni tahu masalah penyakit Tuan besar. Mereka mengira terjadi sesuatu dengan Tuan besar, sehingga Daniel ingin memenangkan hati para orang tua ini. "Sangat baik."
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report