Bab 772

Carlos ditarik untuk duduk kembali, dan dia sekali lagi melewatkan kesempatan untuk melihat orang itu dengan jelas.

Dia sangat marah, tapi tidak bisa meluapkan amarahnya.

Semua yang dilakukan Sanjaya semata-mata untuk melindungi keselamatannya.

Tuan besar mengerutkan alisnya dan menatap Carlos, hatinya menjadi tidak tenang.....

Sesampainya di rumah, Carles dan Carla membawa Roxy menunggu di depan rumah, ketika mereka melihat mobil masuk, keduanya segera bergegas berlari menghampiri : "Kak Carlos, Kak

Carlos!"

Carlos turun dari mobil, ketika belum berdiri tegak, Carla segera bergegas, memeluknya crat erat, mengatupkan mulut kecilnya, dan menangis dengan keras.

"Kak Carlos, apa kakak sudah tidak menginginkan kami lagi? Kenapa kabur dari rumah? Kakak mau ke mana? Kakak sudah berjanji pada mami akan menjayaku dan kak Carles!!"

Mendengar perkataan itu, Carlos tidak kuasa menahan kesedihannya dan segera memeluk Carla, menepuk pundaknya dengan lembut dan inenghiburnya : "Carla, sudah jangan menangis, aku bukannya ingin kabur dari rumah, aku hanya....."

"Kakak tidak boleh bertindak scperti ini lagi, ibu tidak?" Carles menyerucutkan mulutnya, matanya memerah dan berkata dengan icrsedak-sedak, "Kakak menakutiku dan Carla, jika ada masalali, seharusnya kikak mendiskusikannya dengan kami, kita kan saudara kembar, tidak peduli pergi ke manapun, kita harus tetap bersama."

"Aku mengerti, maar

Carlos merasa sangat bersalah, selama ini dia selalu bertindak scorang diri, alasan utamanya karena dia ingin Carles dan Carla bisa hidup dengan polos dan sederhana, tanpa harus banyak berpikir banyak seperti dia.

Kedua, dia juga tidak ingin mereka berada dalam bahaya...

"Sudah, ayo semuanya masuk ke dalam."

Melihat adegan ini, Tuan besar semakin mengerutkan kening, meskipun ketiga anak ini memiliki kepribadian yang berbeda, tapi mereka sclalu punya satu perasaan. Jika salah satu dari mereka memiliki emosi negatif, itu akan mempengaruhi dua lainnya.

Mengurus masalah ini, tidak terasa waktu sudah siang.

Mereka jadi tidak ikut menghadiri perayaan peringatan ulang tahun sekolah, Tuan besar menyuruh orang dapur menyiapkan makan siang untuk anak-anak, kemudian memanggil Carlos ke ruang kerja, dia ingin berbicara baik-baik dengannya.

Tuan besar bertanya padanya, apakah burung clang dili ilu membuatnya takut, dia menjawab tidak. Kemudian, Tuan besar bertanya lagi, apakah karena Victoria tinggal di rumah, sehingga

Dembuatnya tidak nyaman dan membuatnya berpikir ingin menenangkan diri seorang diri. dia

juga menjawab tidak.

Tidak peduli bagaimanapun cara Tuan besar untuk memancingnya berbicara, Carlos tetap bersikeras berkata bahwa dia sedang inencari robot merpalinya dan tidak memiliki pemikiran lainnya... Tu besar sangat tidak berdaya, dia hanya bisa menyerali dan menyuruhi Carlos kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

Carlos kembali ke kamarnya, dia segera menyalakan tablet, dan memutar video pernikahan papi dan m inya waktu itu, kemudian dia memperbesar langan maminya yang mengenakan cincin kawin, lalu mengeluarkan cincin emas hitam dari tas sekolahnya dan membandingkannya dengan teliti...

Rupanya benar!!

Ini adalah cincin pernikahan mami!

Penemuan ini membuat Carlos menjadi sangat bersemangat, dan dia selangkah Icbih dekat dengan keberhasilannya. Selanjutnya, jika dia memiliki kesempatan untuk bertemu wanita dari Tuan rumah di Vila sisi utara itu, dia bisa bertanya padanya tentang keberadaan Mami.

Namun, kejadian hari ini telah menimbulkan kewaspadaan bagi pihak lawan, mungkin lain kali dia tidak akan bisa melarikan diri lagi.

Carlos membuka tirai kamar dan melihat ke keluar, rupanya kakek buyut mengirim beberapa orang untuk datang.

Sekarang di kediaman rumah keluarga Wallance, di setiap meter dijaga oleh seorang pengawal.

Masing-masing dari ketiga anak itu memiliki 4 orang pengawal yang bertugas bergiliran, ke manapun mereka pergi, pengawal itu tidak akan pernah pergi dan terus mengikuti mereka. Carlos merasa khawatir, tiba-tiba dari depan pintu terdengar suara ketukan pintu, kemudian terdengar suara Carles dan Carla—

"Kak Carlos, aku Carles, aku membawakanmu makanan, apa boleh masuk?"

"Kak Carlos, aku Carla, aku juga ingin masuk."

Carlos segera menyimpan cincinnya, kemudian berjalan untuk membukakan pintu: "Masuklah

Terima kasih Carles mendorong kereta makanan, di dalamnya terdapat beberapa makanan ringan ala Kanton dan makanan penutup yang lezat.

Carla memeluk Roxy, wajahnya yan kecil masih nampak metal, karena menangis sebelumnya.

"Duduklah" Carlos menyingkirkan baju yang ada di sota

yang sedang kakak

Keduanya duduk, Carles bertanya dengan mantu Kak Carlos, sebenarnya lakukan? Apa kakak sedang menyembunyikan sesuatu?"

Follow our Telegram channel at https://t.me/findnovelweb to receive the latest notifications about daily updated chapters.
Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report